Part 6

48 7 0
                                    

Ya mendengar pengumuman itu, tadinya aku merasa biasa dgn hal itu tp seketika itu juga aku berpikir tentang IPA-2 dimana td di pengumuman itu IPA-2 jg akan ikut dlm pertemuan itu itu berarti aku msh mempunyai kemungkinan utk bs melihat cowok kemarin. Aku pun berniat utk bisa melihat dan mengenali dia.

Pertemuannya di skip ya...

Pertemuan pun selesai, aku melihat Rica dan dia pun menyapa ku
"hi Reva,,,"
"hi Rica" jwb ku sambil mengalihkan pandangan ku ke arah lain utk mengenali cowok tersebut.

"Hmm... sibuk bgt ya nyari nyarinya sini biar aku tunjukin yg mana orangnya" katanya lagi krn dia mengerti apa yg sdng ku cari.
"Eh, iya iya. Pelan pelan kali jalannya." Jawabku terkejut krn dia menyadari bahwa aku sedang mencari cowok itu.

"Itu dia Rev," kata Rica sambil menunjukkan kpd siapa sebenarnya Revan itu.
Aku yg melihat Revan pun lsng terpanah melihatnya.
Tp seketika itu juga aku sudah melihat Rica berada di samping Revan. Aku pun merasa kaget dgn hal itu dan tiba tiba saja Rica berkata

"Reva ini si Revan yg kemarin kirim salam sm Kamu." Aku yang mendengar itu pun langsung melihat Revan yg juga tiba tiba melihat aku tp krn aku malu, aku pun langsung memalingkan wajahku seakan akan aku tdak tau hal apa yg telah terjadi.

*****

Ya, sejak kejadian kemarin pikiranku tak lepas dari Revan. Yang aku liat adalah Revan itu orangnya baik, dan kalau menurut aku dia pasti lembut sama perempuan.

Hari ini aku berniat utk menjumpai Rica dan tak disangka takdir pun mendukung kami dan aku bertemu dengan Rica.

"Rica?"teriakku dgn kencang.
"Eh, Reva. Ada apa Rev?"tanyanya kepada ku.
Sebenarnya aku malu bgt kalau minta tolong sama dia soal ini tp mau gmn lg aku harus blg segera mungkin..

"Ini Rica, aku bisa minta tolong gak sama kamu?" Kataku padanya.
"Ya pasti bisalah Rev, emg minta tolong soal apa?"tanya nya lagi.
Aku pun menjawab

pertanyaannya "gini Ric, kamu bisa gak minta nomor hp nya Revan? Dia pun menjawabnya "hahaha ternyata kamu udah jatuh hati toh sama dia. Iya iya ntar aku minta deh."

"Makasih banget ya Rica"
"iya sama sama Rev" jawabnya utk menjawab pertanyanku tadi.

*****

"Reva?" Rica
"Ya Ric?" Jawabku dgn bingung

"Si Revan kagak mau tuh ngasih nomor hp nya. Malah dia nolak mentah mentah kalau kamu minta nomor dia" jawabnya lg dan aku yg mendengar perkataannya pun langsung tegang tiba tiba, tp krn aku gak mau kalau Rica menyadari tingkah laku ku, aku pun akhirnya langsung berkata
"oh.. iya Ric. Makasih ya udh mau tolongin aku. Aku pulang dulu ya. Bye Rica"

"sabar ya Reva, bye Rev"jawabnya lagi. Aku pun hanya tersenyum manis padanya.

Yap, hari ini aku pulang sendirian. Soalnya Veronica lagi jalan sama Kak Andrian.

Setelah sampai dirumah, aku pun masuk menuju kamarku, mengganti pakaian ku dan membaringkan tubuhku di tempat tidurku.

Yg kupikirkan dari tadi adalah Revan. Ya, Revan yg udah berhasil buat mood ku hari ini hancur.

Aku berfikir sejenak, dia yg mulai tp kenapa dia yg malu malu mau ya sama aku? Apa sih maksud dari ini semua?!
Shit!!! Revan... Revan.... Tapi aku gak akan nyerah sampai sini aja, aku msh penasaran dgn ini semua.

*****

Satu semester ini yg ku pikirkan adalah cowok cowok dan cowok. Ya oleh karena itu nilai ku turun semua.
Hufttttttt...
Itu semua krn Revan, ya krn aku sibuk mencari tau dia sehingga nilai ku turun dgn drastis.

****

Ya guys, hari ini aku resmi jadi kelas 2 SMA. Aku juga mengikuti les krn Mama memaksaku utk mengikutinya agar nilaiku bisa meningkat.
Kelas utk les sore pun dibagi aku yg melihat kelasku, langsung kaget karena aku les di kelas IPA-2 dimana itu berarti kalau aku akan melihat Revan setiap sore dan aku akan segera megetahui sifat sifat Revan.

Hari ini adalah hari pertama aku les, ya aku musuk ke kls IPA-2 dan aku langsung terkejut. Aku sangat terkejut melihat tingkah laku Revan.
Wajar saja aku kaget krn Revan yg kunilai baik, lembut dan ramah itu tidaklah Revan yg ada dlm kls ini.
Yg kulihat sekarang ini aadalah Revan yg kasar sama temennya preman, dan amburadul.
Sungguh, aku sungguh kaget melihat ini. Awalnya aku tidak yakin dengan semua ini, tapi yg kulihat dari kesehariannya
adalah Revan yg tidak sesuai dgn apa yg ku nilai.

Ya dari semuanya itu aku mulai memunculkan kata kata "i hate you Revan" tp aku juga tidak bisa membohongi perassanku bahwa "Yes, i hate you but i still love you Revan"

Tapi aku mulai kesak dgn ini semua dan pada akhirnya aku memutuskan utk lebih fokus dlm pelajaran dan persahabatan dulu.

Memang rasanya sulit utk mencoba tdk peduli dgn nya krn sebenarnya aku msh sgt peduli padanya
Tapi pada akhirnya aku terbiasa dgn ini semua. Aku mulai tdk terlalu hanyut dgn kata "CINTA" tp bukan berarti aku melupakan cinta ku padanya, aku msh mengingat rasa cinta ku padanya. Oleh sebab it aku terkadang akan memperhatikan dia...

Hi guys..
Hmm, Revannya sok kali ya.
Ckckckck gak pantes untuk ditiru tuh
Ya ampunnnn..

You Are My DestinyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang