part 16

38 5 0
                                    

Aku bangun di pagi hari dan merasa keadaan ku begitu buruk. Aku merasa pening dan fix ternyata aku demam dan tak disangka maag ku kambuh karena aku gak makan semaleman. Aku pun gak bisa sekolah akhirnya

"Vic, kenapa gak kuliah?" Tanya Mama.
"Victory sakit Ma." Kataku.
"Ya ampun Victory, kamu knapa bisa sakit? Tunggu biar Mama ambilin obat" kata Mama.

"Awwwwwww," teriakku sambil memegang perutku.
"Maag kamu pasti kambuh, ini makan obatnya" kata Mama.

Setelah selesai memakan obat, Mama pun langsung menyuruhku untuk tidur dan aku pun menurutinya.

Sudah tiga hari aku tidak kuliah, aku hanya dirumah karena sakit. Nico selalu bertanya kepada ku mengapa aku tidak kuliah. Revan juga demikian. Dia menanyakan mengapa aku tidak sekolah.
Tapi saat Revan bertanya drmikian lewat hp, aku hanya melihatnya saja dan gak mau sama sekali untuk membalasnya.
Tapi untuk Nico, aku membalasnya. Karena aku tidak mau membuat dia khawatir.

Message From Revan
Va, temui aku di taman yg pernah kita kunjungi ya?

Message to someone
Ah, males tau ah. Kamu pergi aja sendiri.

Message from Revan
Ayo dong Va. Ada hal yg penting yg harus aku bilang ke kamu.

Message to Revan
Yaudahlah.

Message from Revan
Kamu pergi sekarang ya.

Message to Revan
Hmmm

Aku berangkat seketika itu juga.
Setelah sampai disana aku pun langsung menghampiri Revan dan duduk berada jauh di sampingnya.

"Ada urusan apa ngajak aku kesini?" Tanyaku dengan biasa.
"Aku mau nanya sesuatu sm kamu" katanya.

"Kamu ada masalah apa?" Tanyanya
"Gaada tuh" jawabku dengan cuek dan hanya memandang lurus ke depan.

"Gaada apanya? Kamu terlihat kacau banget gitu. Ayo cerita yg sejujurnya sm ku. Muka kamu juga kenapa pucat gitu?" Tanyanya lagi.

"Aku sakit demam kemarin. Maag ku juga baru kambuh. Kamu msu aku cerita yg sebenernya?" Kataku.
"Ya, kamu harus cerita sama ku." Jawabnya.

"Van maksud kamu apaan sih? Hah? Apasih maksud kamu?"
Tanyaku
"Maksud apa Va?" Tanya nya dengan bingung.

"Kamu bilag kemarin kalau kamu mau kenal lebih dekat sm ku, ngecup keningku dll. Apa maksud dari semua itu?" Tanyaku dan akhirnya pecahlah tangisku.
"Va, kamu itu temen aku. Aku harus perhatiin kamu lah"jawabnya

"Oh jadi hanya temen ya? Ckckckck memang aku ini terlalu berharap ya sama kamu!" Kataku "maksud kamu Va?" Tanyanya

"Van, aku cinta sama kamu. Aku sayang sama kamu Van. Dan asal kamu tau Van, laki laki yg cuma ada dihatiku ini adalah kamu Van. Cuma kamu!" Jawabku.

"Va, aku ngelakuin itu semua karena aku pingin liat kamu bahagia. Kemarin kan kamu bilang kalau kamu bahagia sama Nico" katanya.
"Van, kamu kan gatau kelanjutan dari kata kata ku. Kalau sebenarnya aku lebih bahagia sama kamu. Dan soal Nico aku kan udah pernah bilang kalau aku juga gak bakalan balik sama dia lagi..dia itu cuma sekedar temen gak lebih Van!" Bentakku kepada Revan

"Va, maafin aku. Aku gatau kalau kamu juga sayang sama aku. Aku juga cinta sama kamu Va." Katanya.
"Udah deh Van. Semuanya udah terlambat. Kamu udah milik orang sekarang dan sampai jumpa Revan" kataku seraya meninggalkan Revan.

Aku tidak tau kemana lagi aku akan melangkah. Hujan juga sudah membasahi tubuhku.
Seketika itu juga aku merasa pening dikepala ku kambuh lagi.
Tapi aku tidak memikirkan hal itu lagi. Aku terus berjalan tanpa arah dan tanpa disadari sesuatu telah menabrakku dan aku terletak di jalan dengan lemas. Mataku hampir terpejam di otakku telintas lagi dengan cepat memori memori yg pernah ku lalui bersama Kakak, Mama, Papa, Veronica, dan juga Revan. Semakin cepat memori itu melintas, mataku juga semakin cepat tertutup.

Revan pov's on
Oh Tuhan apa yg telah aku lakukan?! Aku menyia nyiakan kesempatan ini lagi. Oh Tuhannnn.
Aku pergi menelusuri jalan untuk mencari Reva. Aku takut kalau sesuatu hal terjadi padanya.
Dan benar saja aku menemukan Reva di jalan.
Oh Tuhan apa yg terjadi dengannya?
Aku keluar dan langsung menghampirinya.
"Reva, kamu harus bertahan ya, aku yakin kamu bisa bertanyan kok" kataku sambil menangis dan mengecup kening nya
"Re- va-n a-ku cin-ta sa-ma ka-mu" katanya dengan sekuat tenaga.

Aku pun langsung membawanya ke rumah sakit.
Reva sudah berada di UGD sekarang. Aku hanya bisa berdoa dan menangis.
Tiba tiba dokter keluar.
"Reva kekurangan banyak darah. Golongan darahnya A. Apa ada diantara kalian yg bergolongan darah A?
Tanya dokter kepada ku dan kepada semua keluarga Reva. Karena sebelumnya Keluarga Reva udh ku beritahu bahwa dia mengalami kecelakaan.

"Saya dok, golongan darah saya A. Ambil darah saya saja dok." Kataku.
"Kalau begitu ikut saya ke ruangan UGD." Kata dokter dan aku hanya mengangguk saja dan masuk ke dala UGD

Sesampainnya aku di UGD, aku melihat tubuh Reva tergujur lemah disana.

Reva kamu harus kuat. Aku gak mau kamu pergi Va. Kamu harus tetap kuat. Batinku

Setelah proses pemindahan darah itu selesai, aku pun langsung keluar krn doker harus memeriksa Reva lagi.
Diluar aku menceritakan hal yg terjadi pada keluarga Reva aku berpikir bahwa aku akan dibenci tapi nyatanya mereka malah berterima kasih karena sudah mau menolong Reva.

Oiya guys. Veronicanya lg jalan jalan sama Andrian jd jarang ada dlm cerita

You Are My DestinyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang