A Sacrifice

281 58 80
                                    

Maaf kelamaan updatenya. Dan maaf ceritanya agak gaje.. :(:D

ALLY POV

Aku duduk diam di sampingnya, menatap jalan yang tak ada ujungnya.

Sudah dua jam kami berada di dalam mobil, dan aku masih tidak mengetahui kemana lelaki ini akan membawaku pergi.

Tiba-tiba mobil berhenti, di jalanan yang cukup sepi. Akupun langsung menatapnya penuh tanya.

"Bensinnya habis."Ucapnya sambil nyengir tak jelas.

"Aku menyesal, menuruti kemauanmu." Ucapku kesal, dan merogoh hp dalam tasku. Namun saat aku ingin memencet nomor Aaron, hpku tiba-tiba langsung mati.

"Huh..disaat seperti ini, kenapa harus lobet sih?" Batinku kesal, aku pun turun dari mobil dan menatap langit yang sudah mendung. Kulirik arlojiku yang menunjuk angka 1 siang.

"Jadi bagaimana nih? Masa kita diem saja." Ucapku geram, diapun yang sedari tadi menekan tombol hpnya, langsung menatapku sambil tersenyum.

"Sabar yah, aku sudah nyuruh orang untuk ngurus mobil ini."

Tiba-tiba aku menatap langit mendung mulai menggelap. Menjatuhkan butir-butir air yang semakin lama semakin deras.

Segera aku dan Rex memasuki mobil, dan menutup kaca jendela rapat.

"Sebenarnya kamu mau bawa aku kemana, sampai sejauh ini?"

"Rencananya, mau ajak kamu nonton konser Metallica. Tapi, takdir berkata lain." Ucapnya dramatis.

"Apa? Metallica? Itu penyanyi kesukaanku, terus kapan konsernya mulai?"

"Setengah jam lagi."

"Kita harus kesana, apapun yang terjadi. Masih dapet kok, kalau berusaha." Ucapku meyakinkan.

"Tapi di luar lagi hujan deras." Ucapnya sambil menatap hujan yang sedari tadi tak mau berhenti.

"Duhh, ini kesempatan aku untuk lihat mereka. Kamu kok tega banget sih?" Ucapku dengan wajah cemberut. Ngarap banget dia mau nurutin aku, walau hujan deras di luar sana.

"Ya udah, yang penting kamu harus pakai jaket."

Tapikan aku gak punya jaket? Terus gimana dong.

Melihat raut wajahku yang mungkin terlalu nampak, dia pun langsung membuka jaket yang dikenakannya, dan langsung menaruhnya di pundakku.

"Aku tau kamu gak bawa jaket. Jadi, cepat pakai jaket ini." Akupun tersenyum senang, dan memakainya cepat.

Sesaat kemudian, dia sudah turun dari mobil, dibarengi dengan aku. Akupun merapatkan jaket yang kukenakan, dan memakai tudung jaketnya.

Sekilas aku melihat dirinya yang hanya memakai kaos tipis berwarna hitam. Tampak dia menggigil, sambil memeluk dirinya sendiri. Kasian sih..

"Kamu gak papa kan?" Teriakku padanya, karena suara deruh hujan yang semakin keras.

"Aku baik-baik saja kok. Kita lari saja yah.. soalnya masih jauh nih." Ucapnya, dengan bibirnya yang sudah bergetar. Aku jadi ragu ngajak dia buat ke konser itu, apa aku batalin saja yah?

"Rex, kita kembali saja yuk. Kamunya kasian." Ucapku prihatin.

"Husshh..kita harus cepat. Metallica gak akan nungguin kita, untuk mulai konsernya." Ucapnya, dengan senyum paksanya. Diapun dengan cepat langsung menarikku, dan kami berlari bersama ditengah hujan.

Kurasakan genggaman tangannya yang agak bergetar. Sebegitu dinginnya? Seharusnya, dia gak kasih jaketnya untuk aku.

"Rex. Kamu kedinginan banget yah?" Teriakku padanya, diapun menggeleng cepat dan tetap menarik tanganku.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Dec 19, 2015 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

DAMN!! He's CrazyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang