Maaf baru update. Jangan lupa voment yahh.. spya semangat nulisnya.
Baca juga ceritan pertamaku the prince savior.***
Waktu telah menunjukkan jam 08.00 pm, segera aku bergegas untuk pulang ke apartemenku, sehabis bekerja di restoran gum foods.Sesekali aku menatap jalanan yang terlihat sangat sepi. Maklum lah, apartemenku berada jauh dari pusat kota.
Namun tiba-tiba langkah kakiku terhenti saat menatap segerombolan pria berjalan kearahku dengan tatapan laparnya, akupun segera berlari sekuat tenaga, sampai tanpa sengaja kakiku tersandung batu, yang membuatku terseungkur ke tanah.
"itu balasannya, jika mencoba kabur dari kita!" ucap seseorang dengan nada sangar. Tampak semua orang tertawa licik menatapku dengan hina.
"makanan hari ini cukup lezat yah!" apa katanya tadi? makanan? Lebih baik aku dimakan singa buas daripada harus menjadi santapan mereka malam ini.
"heyy,,sayang. Mau kemana?" tanya salah seorang lelaki, yang mencoba mencegatku. Akupun yang baru saja ingin berlari kembali langsung jatuh ke dada bidang miliknya.
"lepaskan aku!!" teriakku saat lelaki itu mencoba memelukku dengan erat.
"loh kenapa?"tanyanya pura-pura bego. Dasar otak udang, siapa juga yang mau dipeluk dengan preman jelek plus bajingan sepertimu.
"kau bau. Aku tidak tahan!" ucapku yang berusaha berontak padanya. tampak semua temannya langsung tertawa saat mendengar ucapanku.
BUMM...BUMM...CITTTTT... Suara decitan motor langsung membuatku mengalihkan perhatianku pada motor besar yang sekarang telah menabrak beberapa preman yang ada didepannya.
Tampak preman itu terpental jauh, dan lelaki yang mengendarai motor itu turun dari motornya. Dan melepas helm hitamnya.
"apa-apaan kau? Beraninya kau menabraknya?" Teriak lelaki yang saat ini sudah melepas pelukannya dariku. Huh,, akhirnya aku bisa bernafas legah, setelah dari tadi menghirup bau badannya yang membuatku beristigfar setiap detiknya.
"jangan banyak bacot, bedebah kotor. Aku sudah tidak sabar, menghabisimu!" ucap lelaki misterius itu, dan langsung menyerang preman-preman itu dengan pukulan mautnya.
Busettt,, belum sampai 10 menit dia sudah menghabisi lebih dari 10 preman. Tapi mengapa aku sangat familiar dengan penampilannya yah?
Setelah lama mengingat, akhirnya aku teringat lelaki misterius yang saat itu kulihat dipuncak. Saat itu aku melihatnya berdiri dibalik semak-semak sambil memperhatikanku dan Aaron saat itu. pria serba hitam itu bahkan tidak menunjukkan mukanya saat itu, dan sama halnya dengan sekarang.
dia memakai kacamata hitam, topi yang ditutupi lagi dengan tudung jaketnya, lalu memakai masker hitam. Intinya lelaki ini serba hitam, kecuali kulitnya.
Siapa sebenarnya dia? Saat aku menengadahkan kepalaku untuk melihat keadaan yang sudah tampak sunyi kembali, aku hanya mendapat preman-preman bodoh itu terbaring lemas di jalanan.
Lalu lelaki misterius itu kemana? Akupun berniat untuk mencarinya sambil berlari kecil mengitari sekitar jalanan tersebut. Aku yakin, lelaki itu masih berada dekat sini. Aku harus berterima kasih padanya, dan sekaligus mencari tau siapa dia sebenarnya.
sesaat langkah kakiku terhenti, saat mendapatkan lelaki berpakaian serba hitam itu sedang berdiri di gang sempit yang gelap. Akupun berusaha mendekatinya, namun saat itu dia sedang menelpon seseorang, akhirnya aku mengurungkan niatku untuk menyapanya, dan bersembunyi dibalik tong sampah.
"dia baik-baik saja sekarang!" ucapnya pada seseorang ditelponnya.
"setidaknya, aku tidak kehilangannya saat ini. dia masih terjaga!" ucapnya lagi pada seseorang dibalik telponnya.
"itu perkara gampang. Kupastikan, dia akan jatuh ketanganku suatu saat nanti!" ucapnya lagi.
"tentu saja, buktinya aku bisa menyelamatkannya dari preman-preman bodoh itu!' ucapnya lagi. dan saat itu badanku menegang. Apa maksudnya? Apa aku yang sedari tadi dia katakan?
"aku akan membawanya nanti." ucapnya penuh tekad, dan saat itu telpon terputus. Aku menatapnya dalam diam. Berharap dia membuka topengnya, dan menunjukkan wajahnya padaku. siapa dirinya? Siapa pria misterius berjubah hitam itu? apa aku mengenalnya?
Akupun mencoba untuk membututinya dalam diam. Diapun sudah mulai bergerak, dan meninggalkan gang gelap itu. namun tanpa diduga, saat aku ingin melangkahkan kakiku, dia langsung berbalik badan, dan mendapatiku yang baru saja berdiri dari balik tong sampah, aku yang salah tingkah, tanpa sengaja menabrak tong sampah didepanku, dan lelaki itupun tampak mulai mendekatiku.
"kau ingin menjadi penguntit? Sayangnya kau tidak ahli dalam hal itu." ucapnya yang sudah berada didepanku.
"siapa kau?"
"manusia."ucapnya, sambil menatapku remeh. Apa maksud dari tatapannya? Merendahkanku?
"maksudku, namamu siapa? Apa aku mengenalmu?"
"1106" ucapnya dan langsung meninggalkanku dalam bingung.
"mengapa kau memberikanku angka?" teriakku padanya yang sudah lumayan jauh. Diapun berbalik menatapku."jika kau ingin mengenalku, kau pasti akan mencari tau!" ucapnya, dan langsung berlari meninggalkanku. Aku semakin bingung dengan tindakannya, apa maksud lelaki itu?
Voment yahh..
KAMU SEDANG MEMBACA
DAMN!! He's Crazy
Romance[CERITA INI, BELUM DI REVISI] Rencanaku kali ini, kabur dari rumah lalu menjalankan kehidupan baruku dengan tenang dan bahagia selamanya. Namun apa jadinya jika aku bertemu pria gila yang menganggapku sebagai calon istrinya, bahkan kami baru saja...