Aku ingat berada disana
Di sebuah kursi panjang yang mengelilingi meja kayu
Wajah wajah baru di sekelilingku
Dan wajahmu adalah salah satunya
Kucoba yakinkan diriku berulang kali
Bahwa pandanganmu memang tak sengaja terarah padaku
Dan suaramu terdengar tak seberapa merdu di telingaku
Tetapi aku gagal
Entah mengapa jabatan hangat itu seakan menyentakku
Dan senyum ramah itu seakan mengaburkan pandanganku
Lalu tentang tatapan tajam itu....
Ah aku tak bisa benar-benar menjabarkannya
Itu seperti...
Seperti sesuatu yang mampu membirukan langit yang semula tertutup awan kelabu
Seperti suatu penawar dahaga di tengah gurun pasir
Atau juga seperti kejora yang muncul setelah semalaman kau menantinya
Semula aku tak tahu bila satu pertemuan dapat mengacaukanku sedemikian rupa
Cukup satu pertemuan dan kau telah menyita waktu dan perhatianku
Lalu ku sadar bahwa kau masih disana
Tertawa kecil karena lelucon seseorang
Dan aku telah jauh termenung memikirkan;
Apakah kita memiliki kesempatan bertemu esok hari ?
KAMU SEDANG MEMBACA
The Paint
PoesiaCuma seorang yang hobi berkhayal. Lebih suka mainin kata dibanding mainin perasaan orang.