Raut wajah Kenan berubah menjadi...
raut wajah amarah.
brak.. 'itu malu-maluin tau gak? kamu fikir kamu cantik hah?, sekarang juga kamu pergi dari tempat ini dan jangan pernah menampak diri lagi di depan ku' bentak Kenan setelah menggebrak meja. Billa yang mendengar kalimat kasar itu tak kuasa menahan tangis. beruntung Mike datang tepat waktu dan membawa Billa pergi dari tempat itu. Mike memang seperti dewa penyelamat untuk Billa.flasback off
'woy... ngelamun aja neng.' teriak Mike membuyarkan lamunan Billa.
'haaaa.. kebiasaan deh, kalau jantungku copot gimana?' teriak blla ngambek.
'di ganti pake jantung hatiku juga gak papa' rayu Mike.
'iih.. gombal'
'yeee... beneran lagi' jawabnya sambil menaik turunkan alisnya.
'iiih.. udah ah sana' usir Billa
'yee.. emang gak mau ke kantin?'
'nggak.. males dengerin ejekan anak-anak' jawab Billa dengan bibir di manyunkan.
'ya udah deh bye..' pamit Mike.***
jam pulang sekolah menjadi saat yang paling melegakan. pasalnya iya akan segera lepas dari beban ejekan teman-tamannya. Dari awal masuk tadi sebenarnya ia mendapatkan berbagai ejekan dari teman kelasnya namun tak ada yang bisa ia lakukan selain diam. Dia bukanlah orang yang berani melawan atau membantah kepada orang lain. Jika di sampingnya ada Mike, maka Mike lah yang akan membelanya. Namun jika tidak ada maka ia hanya akan diam dan menghindar.
Di parkiran ia telah siap untuk melajukan motornya menuju rumah. Billa melaju dengan kecepatan sedang. Hingga tiba-tiba, motor yang di kendarainya berhenti dan tak bisa di nyalakan kembali.
'yaaaahh... kenapa lagi sih?' gerutunya
'oh iya.. aku belum isi bensin. mana POM masih jauh lagi' lanjutnya sambil menepuk keningnya pelan.
'telfon mama aja deh' sambil mengambil hp di saku bajunya
sisa pulsa anda tidak mencukupi..
'siiaaaalll... pulsa habis, bensin habis..' teriaknya sambil menghentak-hentakkan kakinya.
'ya allah.. kirimlah dewa yang baik hati untuk hamba mu ini..' teriaknya dengan gerak tubuh seperti memohon menghadap ke langit.
'ehm... butuh bantuan?' kata seseorang yang berada di belakang Billa.Billa's POV
'ehm.. butuh bantuan?' terdengar suara seorang pria di belakangku.
'terimakasih ya allah.. engkau telah mengirin dewa itu dengan cepat. mungkin dia jodohku' batinku merasa senang.
'tentu saj...aa' betapa kagetnya ternyata dewa itu Kak Kenan, orang yang sempat aku sukai namun sekarang sangat aku benci.
'tidak.. aku bisa sendiri' jawabku acuh dan mencoba menuntun motor.
'aduh.. berat banget. bisa nyampe POM gak ya?' batinku. dengan susah payah aku mencoba menuntun motorku. Namun baru 3 langkah, aku sudah mulai kehilangan keseimbangan.
brruukk..
'aaww' sepeda motor ku jatuh dan menimpa kaki ku.
haaaa... apa lagi ini. hidup ku sial sekali hari ini.
aku berusaha menegakkan motorku namun kakiku terasa sangat sakit. akhirnya aku alihkan pandanganku kearah Kak Kenan yang masih setia berdiri disana sambil berkacak pinggang. seolah mengerti apa yang aku maksud dia datang menghampiriku dan menegakkan motorku lalu mengulurkan tangannya untuk membantuku berdiri.
'haaa.. bisa banget sih bikin aku baper' teriakku dalam hati.
Dengan ragu aku menyambut uluran tangannya dan dengan lembut dia menarikku agar ke posisi berdiri.
'hah.. tadi katanya bisa. Nyatanya malah jatuh.' ujarnya dengan wajah datar.
aku mencoba menghiraukan perkataannya dan melanhkahkan kaki untuk menjaga jarak dengannya.
'aw..' kaki ku sakit banget. Gimana aku mau nuntun motor kalau begini. bahkan jalan aja gak bisa
'udah aku anter aja. motornya titipin ke warung itu aja' ujarnya sambil menunjuk sebuah warung kopi yang berjarak tak jauh dari kami.jangan lupa vote dan commentnya ya..

KAMU SEDANG MEMBACA
JUST FRIEND WITH YOU
Roman d'amourKali pertama nulis disini nih.. Maaf kalau banyak typo atau ada kesamaan cerita dengan karya orang lain atau kesamaan nama tokoh. Jujur tidak ada maksud untuk memplagiat.. mungkin hanya kebetulan.. Harapan untuk saat ini bisa dapet vots banya..*he...