Request boleh di sini^^
Langsung aja!¤¤¤¤
Armanda PoV
Namaku Armanda. Kalian bisa memanggilku Manda. Aku baru saja memasuki bangku Senior High. OSPEK? Tidak, karena aku anemia dan asma. Aku cepat lelah dan pernapasanku. Jadi mum sudah meminta izin agar aku tak mengikuti OSPEK yang hnya berlangsung selama 3 hari. Jadi aku hanya menonton murid lain.
"Bye, mom! I love you" aku berangkat ke sekolah dengan dad. Aku segera memasuki mobil dan berangkat ke sekolah.
Kira-kira 15-20 menit aku sudah sampai di sekolah. "Bye dad! I love you" ucapku, "Apa kau sudah membawa surat izinmu?" Tanya dad memastikan, "Iya, dad" balasku, "Bye Manda. Love you too" balas dad
Aku memasuki sekolahku dan mencari-cari ketua OSIS. "KETOS!" Samar-samar aku mendengar sesuatu, aku mencari asal suara itu dan yep, seorang pria bermuka aspal a.k.a datar.
"Um, apa kau Ketua OSIS?" Tanyaku, "Ya" err nada bicaranya sangat ish, "I-ini" ucapku sambil menyododorkan surat. "Sudah, pergi sana" usirnya ish! Aku langsung pergi dan mencari kelasku. "Hei, kenapa kau tidak ikut dalam barisan?" Tanya seorang pria, "Aku sudah dapat izin untuk tak mengikuti OSPEK karena penyakitku" jelasku, "Oh ya, aku Jace, kau?" Pria di depanku ini sangat tampan kau tahu! "Armanda, kak" jawabku, "Baiklah kurasa kau tersesat. Kau kelas berapa aku akan mengantarmu" tawarnya
Kami pun saling berbicara selama perjalanan. Kak Jace sangat gampang bergaul dan santai. Dia juga sangat baik, tapi yang kudengar di toilet kalau Kak Jace itu brengsek. Huu dasar emak-emak gosip.
Author PoV
Sudah lama Armanda sekolah di sana. Dia semakin dekat dengan Jace seniornya. Sedangkan ia mulai memiliki banyak kesibukan seperti membantu guru dengan menilai ulangan. Menilai hasil ujian dan lain-lain. Tapi ia tak sendirian, ia bersama Hayes sang ketua OSIS dingin. Lagi pula Armanda sudah ditetapkan untuk jadi calon anggota OSIS saat tahun kedua.
Waktu berjalan, kini sudah saatnya mereka tahun ketiga meninggalkan sekolah ke sekolah yang lebih tinggi. Armanda sedih, karena senior yang paling ia sukai akan pergi.
Malam itu, malam prom. Armanda ada di sana membantu memasukkan nilai. Ia juga dapat menonton prom.
Hingga satu tampilan utama yang mengejutkan banyak orang yang hadir. "Ya! Kami punya penampilan rahasia. Bahkan hanya 5 dari banyak orang yang mengatur prom yang tahu. Kalian pasti kepo kan???? Penampilan rahasia ini?? Hayooo. Sudah jangan basa-basi. Marikan kita sambut dengan tepuk tangan yang meriah.... KETUA OSIS KITA YANG DINGIN DAN CUEK HAYES GRIER!!" Banyak murid yang kaget
Hayes keluar dengan gaya santai. Jeans hitam, kaos merah, jaket kulit hitam, dan sapu tangan merah. Dia dance ya. Banyak murid yang terpukau, tak menyangka ketua OSIS mereka yang cuek, dingin, dan datar dapat dance sebagus itu.
Usai penampilan Hayes, Jace membawa Armanda ke gudang sekolah.
Jace PoV
Aku. Harus. Memilikinya. Malam. Ini.
Aku menarik Armanda ke gudang sekolah. "Ja-Jace, apa yang kau lakukan?" Tanya gadis itu takut saat aku mengunci pintu gudang dari dalam.
"Apa? Tentu saja memilikimu" aku berdiri di hadapannya, "Jangan macam-macam" ucapnya saat tanganku mulai menyentuhnya, "He-hentikan!" Teriaknya, "Teriak saja sepuasmu! Hahaha" balasku
(Skip adegan 18+)
Hayes PoV
"To-tolong!!!" Aku berhenti di depan gudang, itu suara Armanda! Pelan-pelan aku membukan kenop pintu namun terkunci, F*ck! Aku harus mendobraknya
Satu...
Dua...
Tiga...
Bruk!
Aku merasakan nyeri di pundakku dan ada cairan yang mengalir di pundakku. Tapi itu bukan jadi perhatianku,
JACE MENYETUBUHI ARMANDA! F*UCK!
Jace terlihat kaget saat aku mendobrak pintu. Aku segera menarik Jace dan memukulnya. Armanda terduduk dilantai sambil menutupi tubuhnya yang merah di mana-mana.
"BRENGSEK!" Bentakku sambil terus memukulinya. Walaupun dia kadang membalas dan itu membuat bibirku sobek.
"Kau tahu Hayes, kau takkan menang melawanku" geram Jace dan
Bugh!
Armanda memukul kepala Jace dengan balok kayu yang emtah ia dapat dari mana. Sontak aku melepas jasku dan memakaikanya untuk menutupi tubuhnya yang kecil. Sangat kecil karena jasku menutupi tubuhnya sampai setengah paha.
"Ku antar kau pulang" bisikku lalu menggendongnya ala bridal style.
"A..aku tak ingin pulang. Aku malu" gumamnya, "Tenang saja" bisikku
Aku segera membawanya ke parkiran a.k.a mobilku. Lalu aku mengendarinya ke rumahnya. Bagaimana aku tahu? Aku ini ketua OSIS, aku tahu data-data murid-murid!
Armanda's Home
"Ya Tuhan Armanda!" Pekik ibu Armanda saat melihat keadaan anaknya, "Apa yang kau lakukan kepada anakku?!" Kuraa itu ayahnya
"Maafkan saya om. Tapi biarkan saya menjelaskan semuanya dan jangan memotong, apa pun yang saya ucapkan. Maaf saya tak bisa menjaga putri anda. Yah, sebenarnya ia telah diperkosa di gudang sekolah. Aku mengikuti mereka namun aku kehilangan jejak hingga aku mendengar suara Armanda meminta tolong. Tapi saya terlambat, itu semua sudah terjadi. Pelaku pasti tak ingin bertanggung jawab jika Armanda hamil. Maka dari itu saya bersedia bertanggung jawab jika Armanda hamil atau tidak. Saya yang akan bertanggung jawab atas semuanya. Saya minta maaf" jelasku panjang lebar
Armanda's Dad
Aku kaget oleh penjelasan anak muda di hadapanku ini. Ia bahkan berani bertanggung jawab atas semuanya. Sungguh lelaki sejati
"Baiklah. Terimakasih atas semuanya" gumamku, "Sama-sama om. Cepat atau lambat saya akan mengatur pernikahan kami. Maaf saya kurang sopan. Tapi nama saya Hayes Grier" balas anak itu
Tunggu, Grier?!
"Grier?! Apa kah dia lelaki yang akan dijodohkan dengan Armanda kelak?" Tanyaku pada istriku, "Ya, dia bahkan terlihat sangat tampan" jawab istriku
Author PoV
Ingat jodoh pasti bertemu~
¤¤¤¤
So maaf kalau ceritanya jelek af :(
Maaf kalau slow respond. And happy holiday dan happy new year guys
Maaf kalau ada typo
KAMU SEDANG MEMBACA
Imagine
FanfictionGw publish aja, readernya kepo ntar, yang penting ada yang vote^^