x

672 70 1
                                    

Lily's P.O.V

      Cahaya matahari yang masuk melewati celah tirai jendela memaksaku untuk segera bangun dari tempat tidur. Aku menoleh ke arah jam weker yang masih menunjukkan pukul 08.00.

Setelah melakukan rutinitas pagi, aku segera menggunakan sweater abu-abu serta langsung melangkahkan kaki menuju kedai kopi favoritku.



     Sesampainya disana, aku memesan secangkir cappucino. Lalu duduk pada sebuah kursi yang terletak di sudut ruangan kafe ini. Dan tak butuh waktu lama, pesananku segera datang.


"Terima kasih."  ucapku pada sang pelayan.


Kuseruput perlahan kehangatan kopi yang mengalir dalam tubuhku, membuatku merasa lebih rileks dan hangat. Di luar aku melihat tidak banyak orang yang berlalu-lalang. Hanya beberapa pegawai yang tampaknya sedang terburu-buru pergi ke kantor.



     Sejenak aku termenung, terus mengamati keadaan di luar kafe hingga akhirnya ada seseorang yang sedang  melintas menarik perhatianku. Aku sempat melihat wajahnya sebelum ia berusaha menutupi kepalanya.



Aku kenal dengan wajah itu! Sangat amat mengenalnya. I COULD TELL FROM THE WAY HE WALKS, THE STRUCTURE OF HIS CHEEKBONES, EYES, NOSE AND EVERYTHING ELSE!! Tapi apakah itu benar-benar dirinya ??


Seolah disambar petir, aku terkejut. Seperti ada sengatan listrik dalam tubuhku. Aku tidak percaya yang kulihat barusan adalah dia. Benarkah...

Sedetik kemudian aku berpikir, mungkin aku hanya salah lihat. Namun seseorang itu terlalu mirip untuk dikatakan bahwa ia bukanlah orang yang selama ini ingin kutemui.



Now I'm not risking anything. Aku tidak peduli jika ini hanyalah mimipi, aku tidak peduli jika ternyata orang barusan bukanlah dia. Aku tidak peduli! Aku hanya ingin kembali bertemu dengannya!



Air mataku segera turun melewati kedua pipiku. Melampiaskan segala rindu yang selama ini kupendam padanya.



Aku lantas berdiri dan kemudian berlari untuk mengejarnya. Kubuka pintu kafe dengan asal lalu mendapatinya terus berjalan di arah sisi kiri jalan.

Oh Tuhan apakah ini... apakah ini saatnya? Apakah selama ini doa-ku sudah benar-benar terkabulkan?

Aku terus berlari dan berlari. Secepat mungkin untuk mencapai dirinya...



"LOUI.....akh"


Tepat ketika aku hendak memanggil namanya, segerombolan wanita-wanita muda tiba-tiba saja menabrakku dari arah belakang. Dengan liarnya mereka berlari membuatku terhempas dan tak berdaya karena terinjak-injak oleh mereka yang juga berlari untuk mengejarnya.



Aku merasakan sakit pada sekujur tubuhku dan kepala ku juga terasa amat pusing tak tertahankan.



Kini ia kian menjauh dan lebih jauh dari pandanganku...

sebelum akhirnya pandanganku menjadi gelap.




__________________________________________________________________

Hahah ini belum selesai, 5 more chapters fellas!

















Roleplayer [ l.t ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang