Baekhyun's POV
"Tidak, tidak, tidak." Aku membuat tanda silang dengan tanganku di depan ketua dari Byun Baekhyun fan club itu. "Lupakan semua yang terjadi barusan. Anggap itu adalah bagian dari imajinasimu." Aku berkata menirukan gerakan sulap. Hyukjin tertawa. Semua murid yang masuk ke kelas tadi melihat ke arah kami. Ada yang berbisik, memberikan uang satu sama lain, seolah mereka sedang taruhan. Ugh.
"Yup, itulah Byun Baekhyun. Dia memang orang aneh yang akhirnya menunjukkan kedoknya." Ayoung mengumumkan di seluruh kelas sebelum mencium bibir Chanyeol sekali lagi dan pergi. Chanyeol tidak membalas ciuman itu, dia masih terlihat shock.
Aku berlari ke arah Chanyeol yang masih berdiri di ambang pintu kelas dan berlutut meminta maaf padanya, tidak peduli pada murid lain yang melihat ke arahku. Ugh!! Dia hanya diam saja, pandangannya kosong. Dia hanya tersadar saat bel masuk berbunyi, melihat ke ke bawah (ke arahku yang masih berlutut) dengan ekspresi yang aneh. Aku tidak pernah melihat Chanyeol seperti ini. Dia benar-benar mengabaikanku dan berjalan menuju tempat duduknya seperti robot tanpa ekspresi sama sekali.
Sebelum aku dapat mengucapkan sepatah kata lagi, Pak Heecul masuk ke dalam kelas dan menyuruhku untuk duduk. Ya, aku duduk di samping Hyukjin lagi. Dia tersenyum puas.
"Hey puppy, apa itu artinya kita jadian?" Dia menggodaku.
"Jangan sekarang Hyukjin, aku tidak ingin berdebat denganmu. Jangan ganggu aku, aku mau menangis dan meratapi nasibku." Aku membenamkan wajahku ke tangan dan mulai menangis. Walaupun aku tidak benar-benar menangis.
"Tapi bukankah ini bagus? Tunggu sampai aku memberitahu yang lain. Mereka pasti iri." Dia berkata.
"Jangan bilang pada siapapun bodoh!" Kataku dengan nada keras. Cukup untuk membuat Pak Heecul memarahiku karena berisik.
"Pft...jadi kau ingin backstreet huh?" Hyukjin berkata setangah berbisik.
"NO!! Tidak ada gunanya aku backstre-(plak)" Pak Heecul melempar penghapus papan tulis ke arahku.
"Kalau kau mau bercerita, keluar sekarang!" Dia berkata tegas. Aku tertunduk dan mulai memperhatikan. Seharusnya Chanyeol yang pertama kali merasakan bibirku. Bibirku yang malang(T_T).
Selama pelajaran, Pak Heecul harus memanggil nama Chanyeol karena dia tidak memperhatikan. Ada apa dengannya, bukankah dia menyukai pelajaran matematika? Dia juga harus menerima lemparan penghapus dai Pak Heecul karena melamun. Apa dia masih terganggu dengan kejadian tadi?
Akhirnya, saat aku sudah tidak tahan lagi dengan ulai Hyukjin yang terus melakukan sesuatu dengan menyentuh wajah atau rambutku, bel tanda berakhirnya pelajaran pertama berbunyi. Itu artinya ada jeda waktu 5 menit sampai pelajaran kedua.
Aku mendekati Chanyeol dan berlutut di samping mejanya. "Apa kau marah padaku?" aku bertanya, dia masih melihat ke arah buku catatannya.
"Untuk?" dia berkata sama sekali tidak menengok.
"Untuk yang terjadi tadi pagi. Aku tahu kau ingin menjadi orang yang pertama mencium bibirku, tapi aku bersumpah aku tidak bermaksud melakukannya pada Hyukjin. Aku tidak tahu kenapa, aku hanya-"
"Baekhyun." Chanyeol memotong penjelasanku. Kemudian dia tersenyum. "Tidak mungkin aku mau jadi ciuman pertamamu." Dia masih tersenyum, mengacak rambutku. Bagaimana dia bisa tersenyum, padahal selama jam pelajaran dia melamun setelah kejadian tadi. Aku tidak tahu apa dia benar-benar cemburu.
"Kau bohong..tapi Chanyeol, aku benar-benar minta maaf."
"Baekhyun, itu sama sekali tidak menggangguku. Aku senang kau dan Hyukjin pacaran. Lagi pula, dia tidak mungkin menyakitimu, karena dia ketua fan club Byun Baekhyun." -Chanyeol
KAMU SEDANG MEMBACA
Little Weirdo [ChanBaek]
FanfictionMaaf karena aku kurang bisa merangkum dengan baik (T.T). Jadi silahkan dibaca (*3*). Apa yang kau rasakan kalau kau dicintai seseorang tapi kau tidak bisa mengatakan kau juga mencintainya demi masanya? Karakter dalam cerita ini bukan milikku (sebena...