Baekhyun dan Chanyeol keluar dari apartemen. Mareka berjalan kaki sampai halte bus.
"Ngomong-ngomong aku bohong Baek." Kata Chanyeol saat memasuki gerbang sekolah.
"Apa maksudmu?"
Chanyeol mengeluarkan handphonenya dan membalas pesan sambil tersenyum. Baekhyun menyadari senyuman itu. Itu adalah senyuman yang menandakan kalau Chanyeol berhianat.
"Kita tidak ada field trip hari ini, tapi ada ujian kimia." -Chanyeol. Baekhyun hanya memandangnya dengan tatapan 'sialan kau'. Tiba-tiba sekumulan gadis berteriak.
"Chanyeol, selamat pagi!"
"Chanyeol!"
"Chanyeol kau sangat keren pagi ini."
"Kyaaaa"
Saat masuk ke halaman sekolah banyak gadis yang menyapa Chanyeol. Fangirls. Chanyeol memang populer di sekolah karena ketampanannya. Dengan cepat mereka mengerumuni Chanyeol . Seolah-olah Chanyeol adalah gula dan mereka semutnya. Chanyeol membiarkan mereka berkerumun, sehingga dia bisa terhindar dari amukan Baekhyun.
"Sampai jumpa di kelas, pecundang!" -Chanyeol melambaikan tangannya ke Baekhyun.
"Penghianat!" -Baekhyun terlihat tidak senang dan menyilangkan tangannya. Sampai dia mendengar ada yang memanggil namanya.
"Baekhyun!!" -Dongwoon berlari ke arah Baekhyun.
"Hey Baekhyun!" Baekhyun melihat ke belakang, segerombolan pria. Fanboy Baekhyun. Dia pria yang juga populer, tapi dikalangan pria.
"Dia menggoda sekali pagi ini." Pemimpin dari gerombolan itu berbicara. "Kau mau berjalan bersama kami hari ini puppy?" dia bertanya dengan nada menantang dan melingkarkan lengannya ke bahu Baekhyun.
"Hyukjin.." Baekhyun mendengus ke arahnya, Hyukjin menyeretnya masuk ke gedung sekolah. Anak-anak yang lain berjalan mengikuti Baekhyun dan Hyukjin. Dongwoon berjuang keras hingga bisa sampai di sebelah Baekhyun. Jadi Hyukjin di sebelah kiri, dan Dongwoon di sebelah kanan. Oh, dan segerombolan laku-laki dibelakang.
"Baekhyun, kau sudah lama tidak bertemu kami." Hyukjin berkata dengan memanyunkan mulutnya, supaya Baekhyun mau bicara.
"Baru dua hari Hyukjin.." Kata Baekhyun "Dua hari dan kalian sudah menggangguku lagi."
"Jangan berkata seperti itu.." Hyukjin manyun lebih maju lagi. Baekhyun terkekeh.
"Kenapa aku harus terjebak dengan kalian, dari semua orang di sekolah ini?!" -Baekhyun berkata dan tertawa lebih keras. Hyukjin terlihat semakin terluka.
"Karena siswa yang lain merasa malu untuk berbicara padamu, dan lagi kau dalam daftar black list Ayoung." Dongwoon berkata dan merangkul pundak Baekhyun.
Dahi Baekhyun berkerut, memang dia populer, dan mungkin dia dibenci oleh Ayoung, tapi dia tidak menyangka kalau dia akan punya fanboy yang selalu mengelilinginya setiap hari seperti ini.
"Kami hanya ingin memberikan dukungan untukmu, dan tentu saja, menatapmu lebih dekat atau memohon padamu untuk menjadikan salah satu dari kami sebagai pacar atau teman kencanmu." -Hyukjin menarik Baekhyun dari rangkulan Dongwoon. Gerombolan pria di belakang Baekhyun mengiyakan.
"Aku ingat sesuatu. Apakah kalian mengambil barang-barangku? Bagaimana bisa baju olah ragaku menghilang begitu saja?" -Baekhyun mengangkat tangannya untuk menyuruh fanboynya berhenti dan menatap mereka satu-satu.
Mereka hanya saling pandang, menggumam pelan, karena sepertinya mereka sering mengambil barang-barang milik Baekhyun. Seperti pena, penghapus, dan lain sebagainya. Tapi yang paling parah memang baju olah raga itu.
"Well, well, ini dia Baekhyun dan fanboynya." Kata Ayoung yang tiba-tiba muncul. Dongwoon dan Hyukjin spontan melindungi Baekhyun.
"Apa yang kalian berdua lakukan? Apa aku terlihat akan menyerang lelaki itu?" Tanya Ayoung sebal.
Baekhyun menyingkirkan mereka dan maju mendekat ke arah Ayoung.
"Oh, Ayoung, cepatlah, patahkan kakiku atau apapun, agar aku bisa ijin dan pulang!" Baekhyun memohon pada Ayoung dengan dramatis, dia berlutut di depan Ayoung tangannya mengepal jadi satu.
"Ugh! Kau ini aneh! Minggir!" Kata Ayoung sambil mendorong Baekhyun yang berlutut di depannya. Dia tidak peduli pada Baekhyun yang terjatuh. Terdengar teriakan-teriakan dari fanboy Baekhyun yang ditujukan ke Ayoung.
"Kau tidak apa-apa Baek?"
"Apa kau cedera?"
"Bagian mana yang sakit."
Fanboy Baekhyun bergantian menanyakan keadaan Baekhyun. Sebenarnya Baekhyun sengaja melakukannya. "Baekhyun, bagaimana rasanya mendapatkan perlakuan buruk Ayoung sepagi ini?" tanya Dongwoon.
"Aku tidak peduli, lagi pula aku sudah mengenalnya dari SMP, dia tidak pernah mengintimidasiku." -Baekhyun menyeringai puas.
"Well, ngomong-ngomong, puppy, Aku harus mengantarmu ke kelas sekarang." Kata Hyukjin merangkul leher Baekhyun, sebelum Dongwoon berkomentar lain lagi.
"Tidak!! Dongwoon tolong aku!" Baekhyun histeris.
Dongwoon hanya diam saja, berpura-pura tidak mendengar apapun, dan berjalan menuju lokernya.
"Kau! Penghianat!" Baekhyun berteriak, Hyukjin menyeretnya ke kelas.
~~~~~~~~~~~
Baekhyun's POV
Keheningan yang mencekam mengisi seluruh ruangan. Aura kesalahan dan putus asa menguap dari seluruh siswa. Bahkan suara goresan pena pun terdengar. Air mata menggenangi mata kami, atau hanya mataku? Kau dapat mencium aroma ketakutan di ruangan ini.
Aku menelan ludahku, melihat kertas ujian yang ku pegang. Hanya berisi lima pertanyaan kalau kalian ingin tahu. Mudah? Salah besar! Jika aku beruntung dan bisa menjawab tiga dari pertanyaan ini dengan benar, aku hanya akan dapat C!
Bagaimanapun juga, sifatku yang hiperaktif ini sama sekali tidak paham bahasa apa yang tertulis pada kertas ujian mata plajaan kimia itu. Aku terlalu bodoh atau apa? Sekarang aku merasa bersalah karena tidak belajar semalam. Tapi, apa aku pernah belajar?kkkkkkkkkk.
Oh, aku melihat Chanyeol, dia sudah meletakkan penanya dan meletakkan kepalanya di meja, dia mulai tertidur. Aku mendengus pelan. Mr Lau mendekatinya dan melihat kertas jawabannya. Dia mengangguk. DAMN! Chanyeol! Kau ini genius.
"Tiga puluh menit lagi. Gunakan waktumu dengan baik." -Mr Lau.
Rasa takut, bersalah, dan putus asa semakin menjadi-jadi.
Waktu berlalu cukup cepat. Aku menjabab pertanyaan sebisaku. Ah!! Aku benar-benar akan dapat C.
Kurang sepuluh menit lagi, semua siswa mulai menyerah dan menulis jawaban yang bisa mereka pikirkan. Hyukjin yang duduk di sampingku, sudah terlelap dalam tidurnya. DAMN! Dia juga tertidur. Aku melihat ke arah Dongwoon, sepertinya dia juga kesulitan.
"Baiklah semuanya! Waktu habis! Letakkan pena kalian!" -Mr Lau.
What? Aku bahkan belum sempat menulis jawabanku pada satu nomor terakhir! Aku buru-buru menuliskan apapun yang ada di pikiranku. Mr Lau berdiri dan bersiap mengumpulkan kertas jawaban. "Tolong rantingkan kedepan."
Saat sudah selesai dengan perjuangan yang cukup membuat keringat dingin mengalir keluar, aku melihat ke arah Chanyeol. Dia sedang merapikan kertas jawabannya dan merantingkannya ke depan. Dia melihat ke arahku dan tersenyum jahat kemudian mengeluarkan lidahnya seolah mengejekku. Kurang ajar!
"Baekhyun, mana punyamu?" Hyukjin bertanya. Aku segera menyerahkan kertasku dengan berat hati.
~To be continue~
A/N: Chapternya pendek? kkkkkkkk. Maaf kalau membosankan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Little Weirdo [ChanBaek]
FanficMaaf karena aku kurang bisa merangkum dengan baik (T.T). Jadi silahkan dibaca (*3*). Apa yang kau rasakan kalau kau dicintai seseorang tapi kau tidak bisa mengatakan kau juga mencintainya demi masanya? Karakter dalam cerita ini bukan milikku (sebena...