Chapter 9 [Last Chapter]: Thank you, good bye.

10.4K 634 173
                                    

Jika Tuhan mengijinkan, ingin rasanya aku menjadi orang paling lemah di dunia supaya bisa memberikan seluruh kekuatanku padamu.

Jika Tuhan mengijinkan, ingin rasanya menjadi orang paling tidak bahagia di dunia demi menyerahkan seluruh kebahagiaan yang harusnya ku dapat padamu.

*Tujuh tahun kemudian di 1/3 awal Bulan November*

Umur mereka 25 tahun.

0o0

Baekhyun's POV

"Chanyeol," Aku memanggil namanya walaupun dia tidak bisa mendengarnya. Tentu saja dia tidak bisa mendengarnya karena dia tertidur. Aku duduk di samping tempat tidur rumah sakit, memegang tangannya. Perlahan aku meletakkan kepalaku disamping pundaknya, mengelus punggung tangannya dengan ibu jariku.

"Tunggulah sebentar lagi, aku tidak akan menyerah. Apapun akan ku lakukan untuk membuatmu bertahan, meskipun itu adalah hal terakhir yang ku lakukan." Aku berbisik padanya sebelum berdiri dan pergi meninggalkan ruangannya.

Aku menutup pintu dan berjalan melalui lorong rumah sakit saat seseorang memanggilku. "dr Byun." Aku berbalik dan aku melihat salah satu anggota tim bedah yang memanggil.

"Ah..dr Do, ada apa?" Aku melihat ekspresinya berubah. Kemudian dia mengatakan apa yang tidak ingin ku dengar. Sepertinya mimpi burukku jadi kenyataan. Tidak ada donor untuk Park Chanyeol.

Kalian ingat, aku tahu kalau jantung Chanyeol bermasalah saat kami berada di tingkat akhir sekolah menengah atas. Dia baik-baik saja setelah pemasangan pacemaker waktu itu. Tapi 6,5 tahun kemudian kondisinya menurun.

3 bulan terakhir dia sudah 8 kali masuk rumah sakit. Dan seminggu terakhir dia dirawat karena kondisinya memburuk. Aku menjadi dokter bedah untuk membantunya, aku tahu hal ini sulit, tapi aku tidak pernah mengira kalau akan sesulit ini.

"Bisakah kita tunggu satu minggu lagi?" Aku tidak bisa membiarkannya mati.

"Sebenarnya kita bisa menunggu dua minggu lagi. Tapi jika tetap tidak ada donor, kau tahu apa yang akan terjadi, kita tak bisa menolongnya." Kata Do Kyungsoo, dia adalah sahabat sekaligus partner satu timku.

Aku mengangguk, kami berjalan menuju ruangan kami. Dua minggu, huh? Aku yakin aku bisa menemukannya

Aku harus menemukannya.

Aku duduk di kursi dan menghela nafas panjang. Aku berjuang sangat keras untuk menjadi ahli bedah. Akankah ini sia-sia?

Tidak, aku tidak bisa menyerah sekarang. Belum. Jika aku tidak bisa membantunya, aku akan membuatnya merasakan hal yang belum pernah dia rasakan sebelumnya. Kami memang sepasang kekasih. Tapi kami jarang meluangkan waktu bersama karena kesibukanku, ya, selalu kesibukanku. Aku akan mengambil cuti dan menghabiskan waktuku bersamanya, dengan begitu dia tidak akan merasa sedih.

0o0

*Hari berikutnya*

Aku kembali ke ruangan setelah membantu seorang ibu yang mengalami ruptur uteri. "Huft, i'm so tired."

"Me too.." Kyungsoo berkata saat dia masuk dan membanting dirinya di atas sofa. "Kau jadi cuti Baek?"

Aku masih memejamkan mataku dan mengangguk ke arahnya. "Hanya dua minggu, semoga itu cukup."

"Ya, ku rasa itu cukup untuk membuatnya merasa bahagia bersamamu." Kata Kyungsoo tersenyum ke arahku. Aku mengangguk lagi. "Semangatlah! Ini masih pagi, dan hari masih panjang bung." Katanya lagi dan terkekeh menepuk pundakku kemudian keluar.

Little Weirdo [ChanBaek]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang