Chapter 4: Ekspresi Chanyeol

6.6K 446 13
                                    


Author's POV

Kita pending dulu 'rahasia' Chanyeol, dan kembali ke awal tahun ajaran baru di kelas 3. Tepatnya 2,5 bulan yang lalu. Sebelum Chanyeol jadian dengan Ayoung.

>>>>>>>>>>>>>>>>>>FLASH BACK<<<<<<<<<<<<<<<<<<

Saat pulang sekolah, Baekhyun mengikuti Chanyeol sampai depan pintu apartemennya, dia berdiri menghadap Chanyeol dan menunduk ke lantai.

"Ada apa Baek? Apa kau menginginkan sesuatu?" Chanyeol bertanya, bingung dengan tingkah laku namja manis di depannya.

"Chanyeol.." -Baekhyun masih menunduk.

"Ya? Katakan saja Baek." -Chanyeol

"Chanyeol..a-aku.." Baekhyun berkata grogi.

"Ya? Ya?" -Chanyeol tidak sabar. Dia mengangkat alisnya. 'Sebenarnya apa yang akan dikatakan oleh namja ini' ? pikirnya.

"Aku mencintaimu..!!" -Kata Baekhyun cepat dan agak berteriak, sudah tidak mampu lagi menahan rasa grogi itu.

Chanyeol hanya terdiam mendengar pengakuan Baekhyun. Dia hanya menatap orang yang baru saja menyatakan cinta padanya. 'Bagaimana bisa Baekhyun mencintainya? Sahabat terbaiknya? Orang yang sudah dianggapnya sebagai saudara? Bagaimana bisa?' Pertanyaan-pertanyaan itu terus menggentayangi pikiran Chanyeol.

Baekhyun masih tertunduk.

Chanyeol melangkah maju ke depan mendekati Baekhyun. Dia merentangkan tangannya dan memeluk tubuh mungil Baekhyun. Tidak, dia tidak bisa mencintai Baekhyun, tidak boleh, tidak akan pernah.

Dia tidak memiliki rasa pada Baekhyun. Dia tidak mau persahabatannya rusak karena urusan asmara. Selain itu mereka berdua adalah laki-laki. Bukankah cinta semacam itu dilarang? Tidak lazim?

"M-maafkan aku Baek.." Chanyeol meminta maaf dan memeluk Baekhyun lebih erat.

Mata sipit Baekhyun melebar, air mata pelan-pelan mengaburkan pandangannya kemudian jatuh ke pipinya. Dia benar-benar sadar kalau Chanyeol menolaknya.

Kenapa dia bodoh sekali? Menyatakan cinta pada sahabatnya sedari bayi, tentu saja dia tidak mencintainya! Dia itu straight, bukan gay!

Dia tersenyum dan membenamkan wajahnya tepat di bahu Chanyeol, menikmati pelukan terakhir yang mungkin akan dia dapatkan. Chanyeol tidak akan pernah memeluknya seperti ini lagi, tidak selama akan selama dia masih hidup. Baekhyun sebenarnya sering mendapatkan pelukan dari Chanyeol, tapi itu hanya sebatas saudara/teman yang dianggapnya saudara. Itupun hanya tidak serius.

Mereka tetap berpelukan selama beberapa saat sampai Chanyeol melepaskan pelukannya. Dia mencoba memeluk Baekhyun kembali, tapi Baekhyun melangkah mundur.

Baekhyun membungkuk ke arah Chanyeol, berbalik, dan berjalan melewati lorong menuju pintu apartemennya. Dimana hanya di depan apartemen Chanyeol, ya, apartemen mereka di lantai yang sama. Chanyeol masih berdiri didepan pintu apartemennya. Dia melihat punggung Baekhyun yang berjalan menjauh darinya.

Dia benar-benar sudah dewasa. Chanyeol mengingat kembali saat mereka masih kecil dulu. Punggungnya tidak seperti laki-laki kebanyakan, lebih sempit, dia kurus, tapi memiliki otot. Bahunya tidak selebar seharusnya.

Chanyeol tidak bisa membedakan tubuh Baekhyun dulu dan sekarang, dia tetap terlihat mungil dan rapuh.

~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~

Baekhyun berhenti di depan pintu, mengusap air mata di pipinya dengan lengan bajunya. Air matanya masih mengalir, dia tidak bisa menghentikannya. Kemudian memencet password dan masuk ke dalam apartemen.

Little Weirdo [ChanBaek]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang