Di chapter kali ini, narator kembali mengadakan sesi tanya-jawab dengan para tokoh sebelum Zodiaque Academy berakhir.
"Eh? Zodiaque Academy akan berakhir?" Sahut Arianne.
"Lalu nasib kita bagaimana?!" Teriak Ares juga.
"Kita semua akan terlupakan! Oh, tidak!" Leona pura-pura pingsan.
Dalam hati narator menggerutu sebal. Akhirnya ia langsung turun ke lapangan, menemui karakter Zodiaque Academy.
"Whoa! Author kita datang!" Jayce menunjuk-nunjuk narator alias author yang berjalan menuju mereka semua.
Narator yang mendengar itu, semakin percaya diri dan melangkah maju terus, tanpa keraguan. Ia tersenyum ke arah mereka.
Ketika ia membuka mulut hendak bersuara, Jake mengkritisi,"kenapa sekarang rambut author lurus? Terus jerawatnya ke mana?"
Hampir saja narator terjatuh, untung ia bisa menjaga keseimbangannya. Sementara yang lainnya mulai berbisik-bisik seru, membicarakan narator mereka sendiri. Narator pun merengut,"hei, tunjukkan sedikit hormat kepada narator merangkap author kalian, dong! Aku ini bisa mengubah nasib kalian, loh." Narator mulai memiliki rencana bulus di kepalanya, dalam hati ia tertawa jahat.
Fiona mendengus kesal. "Huh! Kalau begitu Flaine pergi bukan karena murni bencana, dong! Tetapi semua karena author!"
"Betul, Fiona! Kita sampai harus mencari-cari cara untuk mengembalikan Flaine, tapi tak kunjung ketemu. Bayangkan, selama sebulan penuh kita terus-terusan seperti itu. Selain itu, kita juga harus mencari tahu tentang Guardians! Memangnya kita ini Sherlock Holmes?!" Adrian menimpali.
Aaron melemparkan tatapan sinis kepada narator. "Ah, aku juga sampai dibuat bingung dengan author. Aku bahkan harus mengecek satu per satu konstelasi setiap bulannya. Benar-benar merepotkan!"
Satu per satu yang lainnya juga ikut protes. "Aku juga jarang muncul!" Glinda berteriak.
"Aku kesannya jahat sekali di sini!" Kalau yang itu Leona.
Jake mengeluarkan karton besar dengan tulisan 'KEMBALIKAN FLAINE!!!'. Sementara itu di tangan kanannya sudah tergenggam toa.
Sebelum Jake berhasil menyalakan alat pengeras suara itu, narator mencegahnya. "DIAAAMM!!!" pintanya. "Kalian jangan salahkan semua kepadaku, dong! Aku ini hanya seorang penulis dengan imajinasi yang tinggi." Sekarang narator mengepak-ngepakan bulu matanya, matanya berkaca-kaca penuh harap.
Semua tokoh Zodiaque Academy kecuali Flaine, karena ia tidak hadir, menunjukkan ekspresi terdatar mereka, bahkan jijik. Will menyahut di ujung sana,"bhuuuu! Author payah!"
"Kalian menyebalkan!" Seru narator.
"Begitu pula kau!" Ares menyeletuk.
Narator mulai gemas, ingat, gemasnya dalam artian kesal bukan lucu, kepada mereka semua. "Ih! Baiklah, kalau kalian tidak ingin mendapat informasi penting dariku!" Narator membuang muka dan mulai berjalan menjauhi mereka. Ia mendengar mereka semua berbisik-bisik. Namun dalam hati Narator membatin.
Pasti tidak sampai hitungan kelima, mereka akan memintaku kembali.
Narator tertawa jahat sekali lagi.
"Jangan pergi! Apa informasinya?" Adrian mencegat narator untuk meninggalkan mereka semua.
Tuh, kan!
Narator mencoba untuk mengeluarkan ekspresi jual mahalnya. Padahal sebenarnya ia senang bukan kepalang, karena ia merasa menang. "Apa?" Narator masih berpura-pura judes.
KAMU SEDANG MEMBACA
Zodiaque Academy (Published by Elex Media Komputindo)
Fantasy-The First Book of Zodiaque Trilogy- Selamat datang di Zodiaque Academy! Tempat di mana murid dibagi berdasarkan zodiak mereka. Tempat ini dipenuhi makhluk aneh dan cerita tentunya! Berawal dari Flaine, si gadis Pisces, yang bertemu dengan Tuan Put...