A/N : Annyeong, Zodiaque Readers!
Chapter kali ini spesial untuk ngobrol sama karakter Zodiaque Academy! Yuk, langsung aja diintip!
Peran saya narator, hehe.***
"Hei, murid-murid Zodiaque Academy!"
Serempak para karakter murid menengok ke narator alias author yang sedang berjalan menuju mereka. Mereka berbisik-bisik satu sama lain dari tempat duduk mereka. Mendadak sang narator grogi.
"Kau siapa?" Tanya Will dengan nada gagah berani. Ia berdiri dari tempat duduknya, seakan siap untuk memukul siapa pun yang berniat untuk menyakiti satu di antara mereka.
Sang narator langsung diam di tempat. "Ini narator..." Ujarnya lemah.
"Jangan bilang kalau kau juga merangkap author kita!" Sekarang Leona yang berdiri dari tempatnya dan menunjuk ke arah narator.
"Err, kalau kalian mau saya jujur, saya narator sekaligus author kalian."
Lagi-lagi mereka berbisik satu sama lain. Entah kagum atau mencibir sang narator. Tapi kalau dilihat dari air muka mereka, kemungkinan terbesar adalah mencibir. Sepertinya mereka kecewa kalau author mereka pendek, kecil, kulit wajah berjerawat, dan rambut keriting.
"Kecewa melihat author kita seperti ini. Tahu begini aku nggak kemari," kata Glinda blak-blakan. Duh, mendadak kaki narator terasa seperti jeli.
Arianne menatap narator heran. "Sebenarnya apa tujuanmu mengumpulkan kami semua?"
"Boleh saya duduk dulu? Will dan Leona juga boleh duduk?" Seketika Leona dan Will duduk di tempatnya masing-masing, Leona di sebelah kanan Ares sementara Will di kirinya. Kemudian Jayce meletakan satu bangku di hadapan formasi duduk setengah lingkaran mereka. Narator pun berjalan untuk duduk masih dengan kaki lemasnya.
"Ini adalah sesi tanya-jawab satu arah oleh narator alias author sama kalian. Saya yang tanya, kamu yang jawab," ucap narator begitu duduk dan menatap mereka satu per satu. "Ada pertanyaan?"
Aaron mengangkat tangannya, sejenak seisi ruangan terkejut melihat laki-laki kurus itu bertanya,"Kapan sesi ini selesai?"
"Sampai semua pertanyaan saya terjawab," jawab author. "Ada lagi?"
"Siapa namamu?" Sekarang Jake yang bertanya.
Author tersenyum misterius. "Mau tahu saja," ucapnya.
"Ih, sok misterius," ujar Charlaine sambil mendengus. Satu per satu cibiran mulai keluar dari murid lainnya, lagi-lagi sang narator menjadi grogi.
"Ah! Tidak perlu bertanya kepada author, lihat saja sampul bukunya!" Seru Glinda sambil mengedarkan lembaran kertas, yang nyatanya adalah sampul buku.
Begitu melihat sampul buku yang dibagikan Glinda, Aaron berkomentar dengan suara seraknya,"Namanya FeylieFey. Sampulnya jelek."
Jleb!
"Terlalu biasa," timpal Verein.
Jleb!
"Author tidak kreatif," itu Flaine.
"Pasti gambarnya tidak dibuat sendiri," kali ini Jayce.
Lalu Ares,"Author payah."
Jleb! Jleb! Jleb!
"SUDAH!" Teriak author. "Kok jadi sesi mengucilkan author, sih?! Saya kan masih pemula!" Kemudian sang author mengeluarkan air mata dramatis. "Lagipula aku ini author-mu, nak. Aku yang melahirkan kamu." (Mengutip 'Malin Kundang')
Arianne yang tadinya sudah mulai tersentuh, langsung berdecak. Ares dan Fiona membuang muka. Will berseru,"Apa sih?! Aku lahir dari kandungan ibuku!"
KAMU SEDANG MEMBACA
Zodiaque Academy (Published by Elex Media Komputindo)
Fantasia-The First Book of Zodiaque Trilogy- Selamat datang di Zodiaque Academy! Tempat di mana murid dibagi berdasarkan zodiak mereka. Tempat ini dipenuhi makhluk aneh dan cerita tentunya! Berawal dari Flaine, si gadis Pisces, yang bertemu dengan Tuan Put...