Author's note:
Menceritakan tentang sedikit cuplikan kasus pembunuhan yang terjadi satu tahun yang lalu, dan kesialan Kouta pada malam pertamanya di asrama barunya.
________________________________________________________________________
Minggu. 20 April 2020. Pukul 18:39.
Kazuki-sensei yang tak bertanggung jawab, menyerahkan soal Yuri yang pingsan kepadaku. Aku mencari kamarnya selama hampir 10 menit. Bahkan sampai ke lantai dua aku mencari, tapi tak ketemu juga.
"Kouta-kun~! Kamar kalian berdua itu bersebelahan~!" Teriak Kazuki-sensei dari ruang tidur pengawas.
...
Ini adalah pertama kalinya aku tahu kalau ada asrama yang tak memisahkan distrik perempuan dan laki-laki. Setahuku, sepanjang hidupku aku tak pernah mengetahui kalau ada asrama nyata yang tak memberi batasan kepada muridnya.
Tapi asrama ini berbeda. Asrama ini masih belum ada aturan, tak ada jam mandi, dan juga tak ada pacar...
"Sepertinya aku mencampur urusan pribadiku dengan masalah di asrama ini... mungkin kepalaku kacau akibat dampak dari serangan maut tadi..."
Aku berniat menggendong Yuri dengan punggungku, tapi dampak kesakitan yang kuterima masih ada, jadi hanya tersisa kekuatan untuk menopangnya saja dengan bahuku.
Aku masih tak membawa kunci kamar 002, jadi sementara aku akan menetap di kamarnya Yuri.
Aku mengecek pintu kamar 001, dan aku melihat ada kunci sudah terpasang di sana. Mengetahui hal itu, aku segera mengecek pintu kamar 002. Nomornya sudah benar. Dan memang terkunci.
"Apa yang terjadi?"
Yah, dipikir lanjut juga akan menguras sisa staminaku, jadi aku langsung saja masuk ke kamar 001. Aku membaringkan Yuri yang tertidur lelap tanpa gangguan di atas kasurnya. Aku segera membuka laptop dan mencari stop kontak. Aku segera membuka browser dan mencari artikel tentang kejadian satu tahun yang lalu. Aku menemukan banyak artikel, jadi susah untuk merangkainya.
Aku melihat nama pembunuh itu, dan...
"Hakata Rei..."
Aku mengetikkan nama pembunuh itu. Aku tak tahu siapa itu sebelum Kazuki-sensei memberitahuku kalau dia adalah seorang pembunuh. Aku menemukan sebuah blog diary miliknya.
--25 Desember 2018. Aku menyatakan cintaku kepada Kazuki. Setelah itu, kami mulai pacaran.--
Ternyata ada juga yang bisa menulis pengalaman memalukan seperti ini.
Aku sedang asik membaca diary itu. Aku membaca dari postingan lama sampai yang terbaru, sampai laptopku mendeteksi postingan tersembunyi.
Dengan otomatis, laptopku menganalisa dan melakukan hacking untuk membuka postingan itu. Postingan itu tak terlalu diberi sistem keamanan yang tinggi, jadi software-ku memecahkan masalahnya dengan mudah.
--4 April 2019. Aku membunuh 3 orang. Aku pantas dihukum.--
Jadi itulah kenapa Kazuki-sensei merasa bersalah... Aku mulai kasihan padanya. Walaupun aku sudah hampir terbunuh gara-gara jurusnya, ini pasti jauh lebih menyakitkan.
Pong! Hidden item has been detected!
Software ciptaanku berbunyi setelah mendeteksi kalau masih ada satu postingan yang benar-benar tersembunyi dan tak bisa melakukan hacking.
KAMU SEDANG MEMBACA
Boku-tachi no Jinsei Course [Cancel]
Teen FictionIni akan menceritakan tentang kehidupan di sebuah asrama dan tentang masa lalu yang saling berhubungan. Note: Banyak twist-nya ntar. Kalau suka yang banyak twist-nya, baca ya~! Cover by: @cendanipualam