Author's Note:
Semua orang mempunyai alasan mereka sendiri-sendiri, tapi tak semua alasan bisa dikatakan dengan sesukanya. Tapi... kepercayaan bisa diawali dengan keterbukaan terhadap satu sama lain, dan itu juga yang mengawali hubungan Kazuki dan Rei.
Apa yang terjadi di AkuRyo bulan April tahun 2019, tunggu chapter selanjutnya, takut kepanjangan chapter yang ini.
________________________________________________________________________
Selasa, 22 April 2020. 15:00.
Aku menyuruh Karai menetap di AkuRyo, kejadian sebelumnya akan aku jelaskan setelah semua urusan di tempat ini selesai, dan sekarang aku ada di depan kantor polisi bersama dengan beberapa orang yang semuanya aku kenal.
Mau gimana ceritanya kami bisa di sini dan Karai bisa ada di AkuRyo? Hmm... nanti saja penjelasannya, semua akan terungkap pada saatnya nanti.
"Kalian mengerti apa yang harus kalian lakukan, Yuri? Kazuki-sensei?"
Aku mengecek ulang semua persiapan sebelum dimulai kasus utamanya.
"Ikuti apa yang menurut kami benar!" Kazuki-sensei dan Yuri menjawab bersamaan. Ini adalah rencanaku, tapi aku tak yakin kalau ini bisa disebut sebagai rencana kalau mereka hanya perlu mengikuti naluri mereka sendiri.
Aku melihat ada jarum suntik dan sebuah apel yang busuk, persis seperti apa yang aku butuhkan. Entah bagaimana caranya dia mendapatkan ini...
"Semuanya oke, ayo maju!" Kataku memberi sinyal.
Aku maju sendiri, setelah 2 detik aku berhenti karena yang aku bisa dengar hanya suara langkah kakiku saja. Aku berbalik dan melihat Yuri dan Kazuki-sensei memasang wajah bingung sambil dam di tempat. Apa kalian berdua mau membuatku maju sendirian!? Ini juga untuk kepentingan kalian- toh aku tahu kenapa mereka seperti itu.
"Kouta-kun... dia ini siapa?" Kazuki-sensei menunjuk ke arah wanita yang ada di sebelah kiriku, dan Yuri menganggukkan kepalanya menunjukkan kalau dia juga penasaran.
Memang benar mereka belum pernah bertemu dengannya sebelumnya, tapi dalam hal ini, wanita itu adalah...
"Dia adalah kartu AS kita."
Kataku sambil tersenyum licik. Sudah lama aku tak merasakan hal yang semenegangkan ini, selain pertarungan sengitku dengan 'Kagerou', salah satu player 'DD Combat' yang ternyata adalah Karai. Yah, tadi ada banyak hal yang terjadi, tapi hari ini, aku akan kembali menolong orang untuk menebus kesalahanku dulu.
"Operation, START!"
Bersamaan dengan sinyalku, sesuatu yang menarik akan segera terjadi.
________________________________________________________________________
April, 2005. Kediaman Hakata.
Malam itu, Rei sedang menonton televisi sendirian di ruang tamu. Saat itu, dia masih berumur 7 tahun, masih termasuk umur yang rentang terhadap pengaruh orang lain.
Dia hidup sendirian setiap harinya. Kedua orang tuanya hampir tak pernah menetap di rumah kecuali saat libur. Tapi... hari itu, kedua orang tua Rei pulang ke rumah itu.
"Selamat datang~!"
Rei memeluk kedua orang tuanya yang pulang untuk menyambut mereka.
"Maaf, Rei, ayah harus kerja."
Ayahnya dengan lembut melepaskan diri dari pelukannya Rei, lalu segera menuju ke kamarnya.
"Ayah, ibu, dengarkan aku! Ketika aku sudah dewasa nanti, aku- "
KAMU SEDANG MEMBACA
Boku-tachi no Jinsei Course [Cancel]
Teen FictionIni akan menceritakan tentang kehidupan di sebuah asrama dan tentang masa lalu yang saling berhubungan. Note: Banyak twist-nya ntar. Kalau suka yang banyak twist-nya, baca ya~! Cover by: @cendanipualam