Author's note:
Kali ini menceritakan tentang reuni Meira dan Kouta di UKS, dan beberapa hal lainnya.
________________________________________________________________________'Shitenma Meira.'
Nama itu bergema di kepalaku.
Setelah mendengar nama itu, tubuhku bergejolak. Serasa jantungku hampir copot. Tapi kalau copot beneran akan jadi masalah, jadi aku tahan dulu.
Aku merasa ada sebuah pelatuk yang langsung ditarik di dalam diriku. Semua rasa sakitku hilang seperti habis meminum obat bius.
Aku sadar aku tak boleh berdiam diri di sini terus. Aku langsung berlari ke pintu kelas, dan membukanya.
"Mau kemana kau?" tanya Kazuki-sensei saat aku membuka pintu kelas, tapi sepertinya dia tahu benar apa yang akan aku lakukan.
"UKS!" jawabku singkat tanpa basa-basi.
"Jangan apa-apakan Shitenma yang sedang tidur, ya~!" balasnya santai.
Aku mengangguk dengan antusias. Tanpa harus dibilang juga, aku nggak bakalan berani melakukan itu. Aku melambaikan tanganku dan langsung melesat ke UKS.
Berlari dan berlari...
...
"Ngomong-ngomong UKS itu di mana, ya?"
Ah! Tadi sepertinya aku melihat kalau ada denah seluruh sekolah di lantai 1, jadi aku turun lagi ke lantai 1 untuk memeriksanya.
Sakit tak ada apa-apanya dibandingkan niatku ini! Demi orang yang aku sukai, aku akan benar-benar meminta maaf padanya!
Saat aku sampai dan melihat denah sekolah di lantai 1, aku langsung ingin menendang jatuh papan itu. Tapi sepertinya aku akan kena skorsing langsung di hari pertama aku masuk, jadi aku hentikan niatku itu dan memendam rasa kesalku.
"Sialan! Ternyata di lantai 3! Terlebih lagi, bukankah itu tepat di samping kelasku tadi!?"
Aku mendapat pelajaran lagi, 'Bertanyalah kepada orang yang lebih tahu sebelum terlanjur buang waktu dan energi'. Tapi sepertinya kalau aku bertanya kepada Kazuki-sensei, mungkin aku akan lebih disesatkan.
Aku kembali ke atas. Rasa sakitku kembali menyerangku. Staminaku juga hampir habis. Bila aku menemui orang yang harus di-tsukkomi bagaimanapun alasannya, bisa pingsan aku!
Langkah demi langkah aku ayunkan untuk mencapai ruang UKS, sebenarnya aku bisa menghemat tenaga kalau aku tak sungkan bertanya kepada Kazuki-sensei tadi.
Pintu ruang UKS sudah terlihat. Aku langsung membuka pintu ruang UKS itu dengan cepat, dan melampiaskan semua kemarahanku dengan menggeser pintu itu, walaupun tenagaku tak tersisa banyak.
Semuanya yang aku lihat dengan mata kepalaku sendiri, serba putih. Bahkan tirai, dinding, lantai, meja, juga lemari. Serba putih sampai aku merasa bisa berkamuflase di sini.
Seragam musim semi sekolah ini sangat putih dan rapi. Dari celana sampai kemeja, semuanya putih, itu juga yang aku pakai sekarang. Untuk rompinya sih warnanya biru, sepertinya ketinggalan di kamar tadi pagi karena aku terburu-buru.
Beberapa kalipun aku melihat ruangan ini, tak ada warna hitam sama seka-
Sruk
Dalam monologku, datang suara yang menarik perhatianku. Aku menoleh lurus ke depanku, dan di sana...
KAMU SEDANG MEMBACA
Boku-tachi no Jinsei Course [Cancel]
Teen FictionIni akan menceritakan tentang kehidupan di sebuah asrama dan tentang masa lalu yang saling berhubungan. Note: Banyak twist-nya ntar. Kalau suka yang banyak twist-nya, baca ya~! Cover by: @cendanipualam