Fokus Pada Misi

130 12 0
                                    

Akhirnya kami tiba Di tempat Neji.

"Neji??!" tanya Tenten.
"Tenten? Kau berhasil?" tanya Neji.
"Ya!.. meski salah satu musuh berhasil melarikan diri.."
"...Neji, kau terluka?"tanya Tenten kemudian saat ia melihat luka di lengan Neji.
"Tak apa. Lupakan saja. Lebih baik kita menyusul Lee sekarang. Aku khawatir padanya" ujar Neji.
"Tidak bisa. Setidaknya kita balut dulu lukanya" ujar Tenten.
"Biar Aku saja.." Aku menyela.
"..Aku menguasai sedikit jutsu medis. akan ku tutup lukanya. Ka Tenten bisa pergi memeriksa Ka Lee sekarang" lanjutku kemudian sambil mengeluarkan peralatan dari ransel ninja Di pinggangku.
"Huh?? Ryu???.."

Tenten-neechan tampak heran dan berpikir sejenak.

"Baiklah" ucapnya kemudian. Lalu ia pun berlalu meninggalkan Aku juga Ka Neji.

***

"Lee!!!" seru Tenten.
"Tenten??" tanya Lee heran.
"Lee, kau baik-baik saja?"tanya Tenten.
"Ya! Bagaimana dengan yang lain?" ucap Lee.
"Neji terluka. Tapi Ryu sedang menanganinya. Kau tenang saja"
"Apa!? Tidak. Aku harus melihatnya sekarang!"

TAPP!!

Aku dan Ka Neji tiba di tempat Ka Lee dan Ka Tenten tepat sebelum Ka Lee beranjak.

"Lee, kau baik-baik saja?" tanya Neji.
"Neji, harusnya Aku yang bertanya padamu. Tenten bilang kau terluka.." tanya Lee.
"sudah tidak apa-apa." jawab Neji.
"Sekarang Apa?"tanyaku.
"Lebih baik kita cari tempat aman untuk istirahat. Hari mulai gelap"ujar Neji.
"Baik" jawab semua serempak.

***

akhirnya kami menemukan sebuah tanah lapang diatas tebing untuk beristirahat. Langit malam tampak cukup terang, langitnya lapang dan terang semu, mengisyaratkan cuaca malam itu cukup baik untuk kami. Bintang-bintang mengintip dibalik awan samar yang bergerak diterpa angin malam berhembus pelan, memberi kedamaian untuk menghilangkan rasa letih dan penat di siang hari.

Neji mengamati keadaan dari ujung tebing.

"Byakugan!"
"...Tak ada tanda maupun pergerakan"

Ia memperhatikan setiap sisi hutan dari atas tebing.

"Neji-kun! Makan malam sudah siap!" seru Tenten.

Neji pun beralih mendekati Tenten. Ia duduk di dekat Ka Lee yang sudah asyik menikmati makanannya.

"Bagaimana?? Apa ada tanda dari mereka?"tanya Tenten sambil menyodorkan makanan pada Neji.
"Tidak ada.." jawab Neji yang kemudian memandang kejauhan.
"..seharusnya mereka menemui kita. Atau Setidaknya mereka memberi tanda" lanjutnya.
"Kita hanya bisa berharap bahwa mereka akan baik-baik saja" ucapku.

Aku menjadi bingung saat semua memandang ke arahku dengan aneh, itu membuatku sangat canggung.

"...Apa? Apa ada yang salah?" tanyaku.
"Oh, Neji-kun. Aku lupa memberitahumu. Gulungan itu sudah ada padaku" ucap Tenten-chan yang memecah kekikukan sembari menyodorkan sebuah gulungan pada Ka Neji.
"... Setelah Aku selesai melawan musuh Aku langsung mengambil alih gulungan. Karena Aku pikir dengan mundurnya musuh itu artinya kita akan berhasil melewati wilayah perbatasan jadi posisi kita lebih aman. Ku rasa kita bisa terus bergerak" ucapnya kemudian.

Neji menerima nya tanpa berkata apapun. Ia hanya memandangi gulungan itu.

"Jadi, Apa yang akan kita lakukan Neji??" tanya Lee dengan mulutnya yag masih dipenuhi makanan.
"Sampai saat ini belum juga ada kabar dari Tim ANBU jadi, kita tunggu sampai besok pagi. Jika sampai besok pagi belum juga ada kabar maka kita akan selesaikan misi ini" ujar Neji.
"Baik" jawab Semua.
"Baiklah. Setelah selesai makan malam kalian istirahat. Aku akan berjaga"
"Neji-niichan? Kau tidak istirahat? Apa tidak Apa?
"Tenang saja. Neji sudah terbiasa. Bukan hanya Neji Tapi kami semua sudah terbiasa menjaga malam" jawab Lee.
"Benar. Kami sudah terbiasa saling bergilir untuk berjaga. Tapi karena ini hanya satu malam. Mungkin memang lebih baik Neji yang berjaga" ucap Ka Tenten.
"Sudahlah. Lebih baik kalian selesaikan makan malam kalian lalu istirahat"ujar Neji.

Semuanya pun mengangguk.

***

Langit semakin kelam, menandakan malam mulai larut. Setelah semua menyelesaikan makan malam, kami pun beranjak untuk beristirahat. Aku berbaring di salah satu sisi api unggun, bersiap untuk memejamkan mata. Ka Neji, dia kembali berjaga di ujung tebing, memperhatikan setiap sudut hutan. Sedangkan Ka Lee, Dia sudah tertidur pulas di sisi lain api unggun.

Ka Tenten datang menghampiriku lalu ikut berbaring di sebelahku.

"Kage bunshin mu itu hebat" ucapnya.
"Huh? Tidak . Itu tidak sehebat jurus Kage bunshin milik Ka Naruto. Aku harus bersusah payah hanya untuk membuat satu bunshin"
"Tapi itu cukup hebat. Kau juga bisa nin-jutsu* medis"
"Itu pun tak sehebat Sakura-neechan. Aku hanya bisa jutsu dasar"
" hahah.. kau ini terlalu merendah"
"Tapi itu kenyataan. Selain itu Aku juga masih payah dalam bertarung"
"Stategi tarungmu sudah bagus. Kau hanya butuh sedikit latihan untuk menyempurnakan teknik bertarungmu" ujar Ka Tenten.
"Ya, jika Ka Tenten mau mengajariku mungkin Aku akan bisa Jadi lebih baik lagi. Aku juga butuh latihan untuk ujian chunin nanti"
" Huh?? Memang kapan ujiannya?"
"Entahlah. Masih sangat lama. Tapi Aku harus mempersiapkannya dengan baik"
"Baiklah. Jika misi ini selesai akan ku ajari. Selain itu masih banyak waktu untuk mempersiapkannya"
"Ya!"

***
Kicauan burung telah bersiul saling bersahutan. Menandakan mentari telah kembali menyapa. Ku buka mataku secara perlahan.

Hoammm!

Ku lepaskan kantukku dengan menguap.

"Ohaiyo, Ryu!" sapa Ka Tenten.
"Uhh??? Ohaiyo!" balasku sembari mengusap kedua mataku.
"Baiklah teman-teman. Bersiaplah. Kita akan lanjutkan perjalanan"
"Neji-kun bagaimana dengan kabar pasukan ANBU?" tanya Tenten.
"Kita tidak bisa menunggu lagi. Musuh telah kembali. Dan mereka membawa bantuan" jawab Neji.
"Dari mana kau tahu?"
"Mereka yang memberitahu. Maka dari itu kita harus bergerak cepat"

Tenten dan Aku menengok ke arah belakang Neji dengan raut wajah heran dan penasaran. Ternyata disana ada Tim Ka Naruto disana. Ka Lee sudah berkumpul bersama Ka Naruto dan asyik tertawa bersama Ka Naruto. Aku dan Ka Tenten beranjak mendekati mereka.

Ka Tenten.berkaca pinggang, memasang salah satu tangannya di pinggang. Dan bertanya dengan santai.

"Kenapa kalian disini?"
"Kami baru saja menyelesaikan misi. Dan kami melihat kalian" jawab Sakura-chan.
"Riku-chan?" tanya ku saat tahu Riku, teman 1 Tim ku juga ada disini.
"Hi, Ryu" sapanya.
"Dan bagaimana tentang musuh?" lanjut Ka Tenten.
"Kami tahu saat kami menemui Neji dan Neji menceritakan semua kejadian yang kalian lalui. Sebelum kami bertemu kalian kami melihat pasukan ninja di hutan barat dan setelah mendengar cerita Neji kami yakin itu adalah shinobi yang sama yang melawan kalian" jelas Yamato.
"Baiklah. Sebaiknya kita bergerak sekarang. Kita harus menyelesaikan misi ini" ujar Neji.
"Kita akan membantu" ucap Yamato.
"Apa tidak Apa bergerak dengan Tim besar seperti ini?" tanya Tenten.
"Ini akan berguna. Percayalah. Jumlah musuh cukup banyak" jawab Yamato.
"Baiklah"
"Bagaimana dengan pasuka ANBU?" tanya Lee.
"Lee, saat ini kita harus fokus pada misi. Jangan pecah konsentrasimu untuk hal yang belum kita ketahui dengan pasti "ujar Neji.
"Neji benar!" ucap Naruto.
"Mereka pasukan handal dan hebat pasti mereka baik-baik saja" sambung Sai.
"Baiklah, ayo kita bergerak!"

Shuttttttt!!

Semua melesat menepis rimbunan pohon.

***

###

Haloo.. author disini? Gmna ceritanya? Apa yang kurang?
Hahah Maaf Gaje karena Tiba-tiba tim Naruto datang hahaha sebagai pelengkap aja kok, lanjut aja dlu bacanya.

###
*nin-jutsu medis : jutsu penyembuhan dengan chakra.

NARUTO The sequel "Team Gai : New teammates" [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang