Aku, Ka Tenten juga Ka Lee akhirnya sampai di kamar rawat Ka Neji. Ku lihat Ka Neji sudah bangun, ia duduk di atas tempat tidurnya. Dia membuka setengah bajunya seraya Ka Sakura memeriksa nya. Beberapa bagian tubuhnya terlihat dibalut dengan perban putih. Kami pun menunggu sampai Ka Sakura selesai dengan pemeriksaannya. Kami tak ingin mengganggu.
"Nah, Neji. Sekarang sudah selesai. Semoga cepat pulih ya!" ucap Ka Sakura sambil tersenyum ramah.
"Terima kasih, Sakura?" ucap Ka Neji seraya merapatkan pakaiannya yang semula terbuka lalu pandangannya beralih pada kami yang berdiri dekat pintu."Hi, Neji. Bagaimana kabarmu?" tanya Ka Tenten ramah.
"Hai..teman-teman. Aku.. sudah membaik" jawabnya.
"Baguslah"Kami beranjak mendekati tempat tidur Neji.
"Ini, kami membawa sedikit hadiah untukmu" lanjut Ka Tenten sembari menyodorkan bingkisan yang tadi dibelinya.
Belum sempat Neji bergerak, dengan sigap Sakura menerima bingkisan itu.
"Biar Aku saja" ujarnya sambil menerima bingkisan itu lalu meletakannya di atas meja yang berada disisi tempat tidur Neji.
"Terima kasih teman-teman. Tapi, itu sebenarnya sangat tidak perlu karena Aku sudah tidak apa-apa dan akan segera pulang, iya kan.. Sakura?" tanya Neji.
"Ya, secepatnya. Tapi tunggu sampai kau pulih dulu ya, Neji. Jadi bersabarlah sedikit" jawab Ka Sakura sambil menunjukan senyumnya.
"Jadi, untuk beberapa saat Neji masih harus dirawat disini?" tanya Lee.
"Benar, Lee. Tapi jangan khawatir itu tak akan lama" jawab Sakura.Tiba-tiba Nona Tsunade masuk ke ruangan dimana kami berada diikuti dengan Nona Sizune dan Ketua Yamato di belakangnya.
"Selamat siang semuanya!" sapa Tsunade-sama.
"Selamat siang!"Kami menjawab sembari memberikan hormat padanya.
"Neji, Bagaimana keadaanmu? Apa sudah lebih baik?" lanjutnya.
"Iya, Aku sudah merasa lebih baik" jawab Neji.
"Baguslah. Bagaimana Sakura, Apa ada masalah?" tanya Tsunade-sama lagi.
"Tidak. Semuanya sudah normal" jawab Sakura-neechan seraya tersenyum dan mengangkat Dia jempolnya dengan mantap.Tsunade-sama menyilangkan kedua tangannya ke depan. Lalu menajamkan tatapannya.
"Itu berita bagus. Baiklah, Aku akan menjelaskan maksud kedatanganku ke sini. ini tentang misi. Berhubung semua anggota tim yang ditugaskan dalam tugas lalu ada disini jadi semuanya akan menjadi jelas untuk semuanya"
"Ada berita bagus untuk kalian. Misi penyampaian kalian berhasil. Meski harus digantikan oleh Yamato dan Naruto dan jatuh korban Tapi kalian berhasil. jadi aku ucapkan selamat pada kalian. Meski formasi tim kalian baru tapi kalian bekerja dengan baik. Selain itu kita juga berhasil mendapat informasi tentang pergerakan Sora-nin yang ternyata merencanakan penyerangan diam-diamnya sehingga kita masih punya waktu untuk mempersiapkan semunya" lanjutnya.
"Sebelum itu Aku juga minta maaf karena menjadikam kalian umpan. Sebenarnya misi penyampaian pesan itu hanya sampingan. Memancing musuh keluar adalah misi utama. Sebelumnya Aku mendapat laporan dari tim Yamato bahwa ada pergerakan mencurigakan di perbatasan. Jadi Aku mengirim kalian sebagai umpan agar mereka keluar juga mengirim pasukan ANBU untuk semakin membuat mereka geram dan keluar" tambahnya.
"Apa?! Jadi misi kami dalam menyampaikan pesan hanya misi palsu?" tanya Lee.
"Bukan begitu Lee, artinya itu sampingan untuk semakin meyakinkan musuh bahwa kita tidak sedang mengamati pergerakan mereka" sela Neji.
"Benar" sahut Tsunade-sama mengiyakan.Aku hanya memperhatikan dengan mulut membulat karena sebelumnya tak mengerti.
"Jadi, misi kami sebenarnya misi tingkat Apa? Jika hanya penyampaian pesan itu berarti misi ini hanya misi tingkat C" gusar Lee.
"Tidak begitu. Penyampaian pesan juga bisa menjadi misi tingkat A atau B tergantung pada kondisi yang dihadapi. Bila kalian mengantar pesan ke daerah rawan konflik, itu bisa menjadi misi tingkat A" jelas Yamato, mulai angkat bicara.
"Jadi?" tanya Lee penasaran.
"ini misi tingkat B Lee. Seperti yang awal dijelaskan." sela Tenten sambil menundukan kepalanya seraya memaklumkan Lee yang sangat lamban menyerap penjelasan itu.
"Huhh.. hanya tingkat B ya?" Ka Lee mengeluh karena kecewa.
"Tapi pekerjaan kalian bagus. Ada nilai lebih untuk kalian. Aku sangat berterima kasih"Kami semua hanya tersenyum puas.
"Baiklah. Mungkin hanya itu. Aku permisi. Masih banyak yang harus Aku kerjakan. Neji, semoga kau cepat pulih" ucap Tsunade-sama kemudian.
"Terima kasih, Nona Hokage" jawab Neji.Tsunade-sama, Nona Sizune dan Yamato pun beranjak keluar. Setelah pintu tertutup kami saling bertatapan lalu tersenyum puas.
"Baiklah. Teman-teman. Aku harus pergi, ada hal yang harus Aku lakukan" sela Sakura.
"Kau mau kemana, Sakura-chan?" tanya Lee.
"Aku ingin melihat latihan Naruto. Dia berlatih cukup keras jadi Aku pikir Aku harus sedikit membantu. Setidaknya Aku akan memberinya pil penambah energi" jawab Sakura sambil tersenyum.
"Apa!? Bertemu Naruto? Huh.." wajah ka Lee tampak kecewa.
"Oh, boleh Aku ikut?" lanjut Lee.
"Kau Mau ikut?"
"Iya!" Ka Lee menunjukan wajahnya yang penuh hasrat. Wajahnya mendekat pada wajah Sakura-neechan. Sampai jaraknya sangat dekat.
"B-b-baiklah Lee" jawab Sakura yang langsung pergi menghindari wajah Lee.
"bagus!"
"Hayaku!" (Cepatlah) seru Sakura.
"Baiklah"merekapun akhirnya pergi. Neji hanya menghela nafas panjang.
"Ahh.. dasar Lee! Seenaknya saja!" gusar Tenten.
Sedangkan Aku dan Ka Tenten hanya diam seraya tersenyum memaklumi tindakan Lee.
***
Siang ini Aku menemui Ka Tenten, juga Ka Lee di tempat pelatihan. Hanya sekedar mengatakan salam terakhir karena misi telah selesai. Terlihat Ka Tenten yang sedang bersandar di pohon dan Ka Lee sedang duduk di atas dahan pohon.
"Jadi, ada perlu Apa kau datang ke sini, Ryu? Apa ada hal penting dan darurat?" tanya Ka Tenten.
"Tidak" jawabku sambil tertawa kecil.
"Aku hanya ingin mengatakan ucapan terima kasihku karena kalian sudah mempercayaiku dalam tim kemarin" lanjutku.
"Oh, itu tidak perlu, Ryu. Itu bukan apa-apa" tanggap Ka Lee.
"Iya, Lee benar" sela Ka Tenten.
"Bagaimanapun kepercayaan dan dukungan kalian sangat berharga. Aku senang mendapat kesempatan untuk bergabung dalam tim kalian"
"Kami juga senang. Iya kan Lee?"
"Iya itu benar"Akupun hanya tertawa kecil.
"Oh, Ya. Dimana Ka Neji?" tanyaku kemudian.
"Dia kan baru sembuh. Ku dengar Dia akan keluar dari rumah sakit hari ini" jawab Ka Tenten.
"Oh, baiklah. Jadi, kita akan berpisah?"
"Apa!? Berpisah? Tentu tidak, Ryu. Lagipula Aku kan sudah berjanji padamu untuk menemanimu latihan dalam persiapan ujian chunin" kata Ka Tenten sambil tersenyum ramah.
" kau benar-benar akan melatihku?"
"Ya,Tentu saja"Aku tersenyum puas. Hingga Ka Lee angkat bicara karena merasa tidak terima.
"Apa!? Tenten akan melatihmu? Kalau begitu Aku tidak mau kalah. Aku akan melatihku juga" sela Ka Lee dengan semangat.
"Apa!? Ka Lee juga mau melatihku?" tanyaku.
"Tentu saja. Aku tak mau kalah dari Tenten. Aku akan mengajarimu Thai-jutsu terhebatku!" ucap Ka Lee seraya melompat turun dari dahan pohon.
"Lee, Dia itu masih pemula" sela Ka Tenten.
"Baiklah. Kalau begitu akan ku ajari dasar Thai-jutsu"Tenten hanya mendengus. Sedangkan Aku hanya tersenyum.
"Apa tidak keberatan jika Aku juga membantu?" tanya Ka Neji yang datang tiba-tiba.
Semuapun menengok padanya dan menatapnya dengan heran.
"Neji? Apa yang kau lakukan disini?" tanya Lee.
"Aku akan ikut kalian berlatih" jawab Neji.
"Bukankah kau baru keluar dari rumah sakit?" tanya Tenten.
"Itu tidak masalah"
"Kau yakin?"
"Tentu"Aku hanya memandangnya. Perasaan senang bercampur dengan perasaan bingung, canggung dan perasaan lain yang tersirat di benakku.
"Baiklah! Ayo kita mulai!" seru Ka Lee dengan penuh semangat.
Seperti biasa. Teriakan itu membangunkanku dari lamunan. Kamipun mulai berlatih ditemani matahari yang bersinar putih di langit juga semilir angin yang mengakun, berputar lembut di udara.
To be Continued ...
KAMU SEDANG MEMBACA
NARUTO The sequel "Team Gai : New teammates" [COMPLETED]
FanficShinobi (ninja) tercipta bukan untuk merusak, bukan juga untuk membuat kekacauan yang membuat dunia semakin hancur. tapi ada untuk menciptakan kesetaraan dalam dunia yang kisruh akan peperangan yang tiada henti. perjuangan tak akan habis hingga wakt...