Part 6

1.3K 72 0
                                    


Saat ini aku sedang bersiap-siap hendak pergi untuk membantu kak Ahmad yang mengadakan Baksos. Akupun diminta kak Ahmad untuk membantu dipos kesehatan. Hampir saja lupa, untungnya kak Ahmad menelpon menanyakan kepastianku untuk ikut membantu.

Kalian pasti bingung kenapa kak Ahmad bisa menghubungiku. Mengingat pertemuan yang dulu tidak ada komunikasi. Dia meminta Nomor ku pada pak Wil.

Kak Ahmad tau aku kuliah dijurusan kedokteran makanya kak Ahmad minta bantuan dipos kesehatan.

Janji ikut kak Dew pun terbatalkan karena aku lebih dulu janji ke kak Ahmad.
Besuk juga bisa bertemu calon kakak ipar dan ponakan.
Tapi tetap aja merasa gk enak.

Setelah siap aku keluar dan menutup pintu.

"kamu jadi pergi?" tanya kak Dew padaku. Kak Dew berdiri didepan pintu kamarnya. Kayaknya kak Dew juga baru keluar dari kamarnya.

"Iya kak. Maaf ya Fei gk bisa ikut, Fei lupa kalo Fei sudah ada janji membantu kegiatan Baksos nya kak Ahmad." Sesalku

"Sudah gk papa!" Kak Dew merangkul ku. "Mereka lebih membutuhkanMu," kata kak Dew lagi. Aku mengangguk lalu tersenyum.

Kami tiba dilantai bawah. Dan disambut tatapan kesal mama "Kakak lama banget," kata mama ke kak Dew

"Maaf ma. Mukanya jangan cemberut gito dong. Kita kan tetap jadi pergi mah." kata kak Dew. Mama malah mengacuhkan kak Dew dan melongos pergi keluar. Kak Dew pun menyusul mama.

"Bik kita pergi.." teriakku berpamitan. Aku keluar menyusul kak Dew lalu menuju mobil Bmw merahku yang terparkir indah didepan mobil kak Dew. Disana sudah ada Fa yang menunggu.

Kami beriringan keluar komplek perumahan. Setelah sampai diujung jalan komplek kami berpisah. Rombongan kak Dew belok ke arah kiri. Sebelum berpisah mama sempat berpesan agar kami hati-hati.

"Fei kak Ahmadnya sudah sampai belum ?" tanya Fa

"Gk tau juga. kayanya belum dih." jawabku, aku memang tidak tau.

"Emang kamu gk nanya?" Aku menggeleng.
"Fei.. Fei.. bukannya kamu ngefans ya bahkan sudah ketahap suka sama kak Ahmad, ini kesempatan kamu loh Fei buat PE-DE-KA-TE. " Aku tersenyum benar juga apa kata Fei. Tapi setelah kejadian malam yang malu-maluin itu, aku jadi mikir-mikir. Sikapku benar-benar seperti Abg labil.

__________

Setibanya ditempat tujuan Fei dan Fa keluar dari mobil dan berjalan menuju ke arah rombongan anak remaja yang sedang duduk diberanda mushola. Rata-rata semua penggemar Ahmad adalah para remaja. Fei dan Fa tersenyum setelah satu dari para remaja itu menyadari kehadiran mereka. Lalu cewek remaja itu berdiri dan menghampiri Fei dan Fa.

"Kakak temannya kak Ahmad ?" tanyanya.
"Iya." jawab Fei " Perkenalkan, Fei." kata Fei lagi sembari mengulurkan tangannya mengajak salaman.

"Sarah kak." balas cewek remaja itu.
"Ini Fa " kata Fei lagi memperkenalkan Fa. Lalu Fa dan Sarah bersalaman.

"Ayo kak duduk dulu." ajak Sarah
"Iya, terimakasih." sahut Fei.

Mereka hendak beranjak tapi tak jadi saat mobil kijang putih berhenti disamping mobilnya Fei. "Kak Ahmad datang...!!" kata Sarah berteriak. Fei menatap ke arah mobil putih itu. Tak lama keluar Ahmad dan disusul 3 orang temannya.

"Hei sudah lama?" sapa Ahmad pada Fei. "Kita juga baru nyampe.!!" sahut Fei.

"Allhamdulillah kalo gito. Jadi gk berasa tuan rumah datang telat." kata Ahmad lagi. "He.. gk kok." balas Fei sedikit salah tingkah ketika mendapat senyum Ahmad.

FeilisaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang