part 3

1.8K 72 0
                                    

Disinilah aku sekarang duduk manis dimeja makan bersama Papa, Mama dan kak Dewa. Berusaha menikmati sarapan pagi dengan muka ditekuk. Bener-bener gk enak. Ingatan tentang tadi malam masih terlintas dikepala. Menyesal.!

Jadi ceritanya setelah nyampe rumah. Aku buru-buru keruang keluarga. Mau kekamar kejauhan. Udah gk sabar pengen nyalain tv.
"Saya tukul.! " Ujar pak tukul selaku host lalu tangan kanannya mengarah ke mba ridha yang ada disebelah kiri.
"Saya Ridha nara.!" sahut mba ridha tersenyum. Lalu tangannya kembali mengarah ke Ahmad yang ada disebelah kanannya
"Ahmad.!" kata Ahmad lalu memandang ke arah Ustad Solehpatih yang juga ditunjuk Tukul.
"Solehpatih." mereka tersenyum.

"Ambil sesi positif yang negatif jangan diambil. Tonton terus mister tukul jalan-jalan setiap sabtu-minggu hanya ditrans7.. Auuuu..." ucap Pak Tukul tak lupa dengan tingkah kocaknya.

"Kak Deeewwww .. Huwaaa.." Teriakku. Kulihat kak Dew tergesa-gesa menuruni tangga.

"Ada apa Fei, kenapa teriak-teriak. Terus kenapa tuh muka?" Tanya Kak dew.

"Kakak harus tanggung jawab. Hiks.. hiks.."

"Tanggung jawab apa? kakak kan belom ngehamilin mba Puput."
ujar kak Dew polos. Ehh kakak ku ini polos atau bodoh sih.

"Siapa yang bilang begitu. Pokoknya kakak harus tanggung jawab. Aku gk sempat nonton mtjj Taaauuuuuuu.." teriak ku diakhir kalimat.. Sebel.

Kak Dew melongo. kaget mungkin.

"Hahaha..."

"Ehh kenapa kakak ketawa. Gk lucu tauuu.. Pokoknya selama satu minggu kakak ngelaksanain tanggung jawab, kakak tidak boleh bilang tidak." kak Dew berhenti tertawa. Emang enak biar tahu rasa.

"Tidak boleh bilang tidak? itu berarti kakak harus turutin semua kemauan kamu?"

"Ya bisa dibilang seperti itu." jawab ku acuh.

"Fei satu minggu kelamaan, kalo satu hari aja gimana?" tawar kak Dew, aku menggeleng.

"Ayolah Fei. satu hari ya, kakak janji kamu pasti bakal bisa ketemu Ahmad. Mau ya?" lihat muka kak Dew memelas gito kan jadi lucu.. Pengen ketawa tapi harus ditahan.

"Oke fix.. satu hari plus ketemu Ahmad." kataku. Bodo' ah.. Diboongin atau apa pokoknya awas kalo kak Dew gk nepatin janji. .

Satu minggu lagi? huwaa Ahmad. Gk bisa lihat Mtjj. Kan jadi sedih lagi..

__________

"Udah dong Fei mukanya ditekuk aja dari tadi." tegur Mama tak lupa dengan senyum menggodanya. Senang lihat anak kaya gini.

"Gk baik tau pagi-pagi dah manyun gito . Mau Kadar kecantikanNya berkurang 50℅.?" Itu suara kak dew. Gk ingat siapa yang bikin aku kayak gini.

" Apa gk malu nanti ketemu Ahmad.?"

Menyebalkan..!! Kak Dew tersenyum manis. cakep!! Disaat seperti ini aku masih aja muji kak Dew.

Mau dikatakan apa lagi. Kakak ku emang cakep dah dari sononya. Kadar kecakepannya selalu bertambah setiap kali dia senyum. hehe
Lagi marah pun dia tetap kelihatan cakep.

"Muka dah jelek apalagi ditekuk gito tambah jelek Fei." lagi-lagi Mama tersenyum setelah mengatakan itu.

Hello Mam yang dikata jelek ini anakMu Ma, darah dagingMu. Kata-kataMu itu doa loh mah. Mau anaknya jelek beneran. Amit-amit cabang bayi.
Lirik Papa, berharap dapat pembelaan, tapi rupanya Papa tak berniat membela Putri semata wayangnya ini yang lagi dibully Mama dan kakakNya. Papa malah lebih menikmati nasi goreng dihadapannya. Atau jangan-jangan Papa juga menikmati ketidak berdayaanku.

FeilisaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang