#4

80 6 0
                                    

  Hoaaaaammmm

Gadis itu terbangun karena sinar matahari yang mengintip dari gordeng kamarnya, terasa perih di mata, ia mengerjap-erjapkan mata untuk menyesuaikan cahaya yang masuk ke retina.

Tiba-tiba, sekelebat ingatan mampir, mengulang kejadian semalam, sumpah! Ia masih tidak menyangka, masa Remajanya akan berakhir Tragis, tanpa sadar cairan bening jatuh dari kelopak matanya.

Tak pernah terpikirnya olehnya, di umur yang terbilang muda ini, ia harus mempunyai tanggung jawab besar, takdir Tuhan yang begitu rumit untuk ia terima, kenapa harus dia? kenapa bukan kakanya saja yang sudah pantas? Tuhan ingin menunjukan Rahasia apa lagi padanya?

Jika memang ujian, apakah Tuhan belum puas mengujinya, ujian yang diberikan padanya terlalu berat, sukar untuk ia terima, pertama Tuhan mengambil nyawa kakeknya, kakek yang sangat ia sayangi lebih dari orang tuanya, kakeknya yang selalu ada di pihaknya ketika ia sedang bertengkar dengan kakak/abangnya, kakeknya yang akan menuruti semua keinginan Thalia kecil, kakeknya yang selalu tersenyum apapun yang terjadi. Seberat apapun rintangan yang mereka hadapi, jika bersama kakeknya Thalia pasti sanggup, ia merindukan kakeknya, pasti di saat seperti ini, kakeknya akan mendekap erat tubuhnya, mengelus rambutnya seraya berbisik menenangkan 'semua akan baik-baik saja thal, kakek selalu ada di samping kamu'

  "kakek apa kabar? Thea kangen, kakek pasti tau apa yang Thea rasain sekarang, Thea butuh kakek disini, Thea kangen pelukan hangat kakek, Thea kangen bujukan kakek, Thea kangen semua tentang kakek," isakanya semakin keras, ia membekap mulutnya agar isakanya tak terdengar.

Thea mengambil sebuah Figura kecil, diatas nakasnya, ia mengamati lekat-lekat foto kecilnya, saat ia berumur lima tahun didalam dekapan kakeknya. ia mengelus foto itu lembut.

     Tess

Buliran air mata jatuh mengenai foto itu, "kek ... kenapa kakek tinggalin Thea, kenapa harus kakek? kenapa gak papi aja?" Tanyanya pada foto itu, seolah-olah kakeknya akan menjawabnya.

Ya ... Thea sangat membenci papinya itu, sikap ditaktor dan dinginya itu, membuat Thea geram, ditambah kenangan dua tahun silam, yang cukup membuat goresan hitam dihatinya.

Hampir saja, ia menjadi anak broken home karena orang tuanya hanpir saja bercerai, Jika abangnya dan kakaknya tidak  membujuk mati-matian orang tuanya, mungkin hal itu akan terjadi.

    LineLineLine

Suara notification salah satu Sosial media, memecah lamunanya, ia meraih Iphone itu, lalu membukanya.

Ternyata dari grup chat, moodbosternya.

Pevin carsyen
Holla Genkz

Tara Amanda
Wae? nyepam tai!

Pevin carsyen
tae tae aja, alga-thea mana?

Alga ziola
Hadir, wae?

Pevin Carsyen
theanya mandose? Mau nginfo

Tara Amanda
Tidur kali, penting gak?

Alga Ziola
Biasanya sih nggak Tar

Pevin Carsyen
Penting anying, jadi gini, caffe my mum, kan udah jadi, nah biasanya ada acara peresmian kan, jadi gue harap, kalian semua ke acara peresmian caffe my mum

Tara Amanda
Saiikkk jozz

Alga Ziola
Biasanya Free nih, free gak pev?

Thalia Georld
Saikk Free

Unexpected loveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang