#6

87 7 0
                                    

Setelah kejadian kemarin sore, Thalia sulit melupakan semua kenangan yang terbilang 'cukup manis' dan sekaligus kencan pertama yang pernah Thalia alami bersama seseorang, cowok pula, dan itu sulit untuk dilupakan.

  "Gila ... manis bangent, romantis, tapi gue yakin, dia tuh gak suka sama gue! cinta aja kaga!"

Duar

Tepukan keras dipundak, cukup menyadarkanya dari lamunanya
Setelah tau siapa oknumnya, Thalia memutar bola mata jengah.

"Ngelamun mulu neng! gak takut kesambet?" ledek Alga sambil menyeruput teh manis hangat.

Ya mereka ber-empat sedang berada di Kantin, mengisi perut mereka yang terasa lapar karena suasana hujan yang membuat ingin tidur dan lapar.

"Gue perhatiin, lo selalu bengong lho! Ada masalah?" ucap Pevin, ia meremas tangan Thalia memberikan ketenangan, seulas senyum tercetak diwajah Thalia, ia sungguh beruntung memiliki sahabat seperti mereka.

"Ngga kok! gue ... gue gapapa." Thalia menggelengkan kepalanya, ia tidak ingin membuat sahabatnya khawatir

Alga menatap tepat dimanik mata Thalia, mencari kebohongan yang tersirat didalamnya.

"Nggak usah bohong Thal! you have many mistakes---"

"--And, you won't tell to us!" Ucap Tara melanjutkan ucapan Alga.

Ia menghembuskan nafas lemah, ia masih belum siap untuk bercerita hal yang terjadi kepada sahabatnya.

"Serius gue gapapa, hehehe" tawa renyah ia tampilkan, agar sahabatnya tidak curiga.

Mereka ber-tiga hanya mengangkat bahu pasrah.

"Terus kemaren kenapa kalian nggak ada yang dateng?" tanya pevin ngambek

"Kan gue udah bilang, gue suruh nemenin Emak gue belanja vin, besok malam deh gue mampir ama abang gue" bujuk Tara

Pevin terlihat semringah,"Serius?"

Tara mengangguk,"Dua rius!"

   Hahahhhah

Tiba-tiba seorang siswi, bernama Levin anak IIS, datang tergopoh-gopoh kearah mereka ber-empat.

"Thal, euh ... Thal eunghh--" ucap gadi itu terbata-bata.

"--lo duduk dulu deh, nih minum!" perintah Thalia seraya memberikan segelas Teh hangat kearahnya

Ia menyeruput teh itu, dan kembali berbicara,"Itu si wina,
di ... dia, mau terjun dari rooftop" Jelas Levin panik, Wina, siswi nerd yang sering di bully oleh teman-temanya.

Sontak kami terkejut.

"Terus kenapa harus gue?" Tanya Thalia heran

"Gue gatau, pokoknya Rendri bilang, lo harus ke rooftop jadi saksi!" ucap Levin dalam satu tarikan nafas.

"Saksi apaan?!" tanya gue kaget

Unexpected loveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang