The Feelings-4

272K 13.7K 475
                                    


Yang di mulmed itu Audina ya!

Chloe Moretz: Audina.

Author

Deno membuka pintu rumahnya, di ruang tengah langsung terdengar suara keributan yang membuat mata Deno menyipit.

Siapa lagi kalau bukan Alya.

"YA AMPUN? MASA SIH?!"

Deno berjalan melewati ruang tengah, matanya melirik Alya yang sedang berbicara dengan semangat melalui telfon. Padahal jam sudah menunjukan pukul 23.00.

"INI ORANGNYA BARU PULANG!"

Deno yang merasa bahwa orang yang dimaksut Alya adalah dirinya, hanya menaikan sebelah alisnya dan berjalan menaiki tangga.

"Hebat ya lo pulang jam segini."ucap seseorang secara tiba-tiba, yang dihiraukan begitu saja oleh Deno.

Deno sedang malas bertengkar.

"Mama nyariin anak kesayangannya, ternyata anaknya keluyuran."

Deno tetap diam.

"Balapan lagi? Pasti kalah, ya?"

Alya yang tau apa yang akan selanjutnya terjadi, memutuskan komunikasi telfonnya.

Saat Deno ingin menginjak tangga yang terakhir, Deva kembali bersuara, "Lo memang anak yang gak tau diri."

Deno berhenti melangkah, lalu membalikkan tubuhnya.

Matanya menatap tajam Deva yang sudah melipat kedua tangannya di bawah tangga, "Berhenti buat ngurusin hidup gue."

Deva tertawa, "Siapa yang mau ngurusin hidup lo, coba?"

"Gue lagi gak niat buat ribut."

"Gue lagi niat, gimana?"

Deno menarik nafasnya, lalu membuangnya secara perlahan dan menaiki tangga terakhir. Tetapi suara yang menginterupsi membuat Deno berlari menuruni tangga, dan satu pukulan pun melayang tepat di wajah Deva.

"Anak buangan."

Kalimat tersebut terus berputar-putar di dalam kepala Deno layaknya kaset rusak, yang membuat Deno semakin mencengkram erat kaos Deva.

"Ini yang gak niat buat ribut?"

"DENO! DEVA!" teriak Rahman—papa si kembar, membuat Deno melepaskan kerah kaos Deva secara kasar.

"Ada apa ini?"

"Deno, kapan kamu pulang?" tanya Ririn yang sedang menyanggul rambutnya, membuat Deno seketika membuang arah pandangannya.

"Ada masalah apa lagi?" tanya Rahman,yang dijawab Deno dengan mendengus kesal.

"Anak Papa yang satu ini, balapan lagi."

"Bener, De?"

"Lo jangan ngalihin pembicaraan, bukannya lo yang bilang barusan kalau gue itu cuma anak buangan?" tanya Deno, yang menatap Deva dengan tajam. Membuat wajah Rahman dan Ririn seketika berubah menjadi sedih dan menyesal.

"Deno ke atas." pamit Deno, lalu berlari menaiki tangga dan menutup pintu kamarnya dengan keras.

"Ma, Pa? Kenapa Bang De dibilang anak buangan?" tanya Alya, yang membuat Ririn dan Rahman seketika bungkam, kecuali Deva yang terkekeh kecil, "Lo mau—"

"Alya, udah malam nak, tidur sana." suruh Rahman, yang dijawab Alya dengan mengangguk, lalu menaiki tangga.

Sebelumnya, Alya melirik Deva yang membuang arah pandangan-nya saat mata mereka bertemu.

The FeelingsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang