Please don't go

1.8K 67 23
                                    


" kamu jangan lupa makan, jangan lupa istirahat yang cukup, jangan lupa minum suplemenya, dan .. "

" iya, jangan lupa juga bales bbm, whatssapp, line, dan jangan lupa angkat telpon kamu !!". semua ocehanya terngiang ditelinga. Memang selalu begitu ketika akan ditinggal lama untuk dinas. Ucapanya seakan menjadi mantra yang sering kali diucapkan sampa-sampai aku hafal.

Dalam 90 hari kedepan atau 3 bulan kedepan aku akan menempuh pendidikan tambahan di tempat kuliahku. Saat ini aku sedang menempuh pendidikan kesehatan yang mengharuskanku menempuh pendidikan lanjutan ini. Bukan keinginanku, bukan sama sekali. Tapi ini memang aturan wajib dari pihak kampus. Kami akan dikelompokan dan akan di tempatkan di suatu pelosok entah berantah yang pasti akan jauh dari pusat kota, pusat keramaian, pusat kehidupan dan pusat manusia.

Bertempat disalah satu mall dibilangan Jakarta selatan, saat ini aku sedang bersama sesosok pria berambut kecoklatan, bermata kehijauan, berhidung mancung, badan yang tinggi serupa atlet basket, berkulit putih yang tengah mengenakan kaos biru dongker berkerah v-neck, bercelana panjang dengan gulungan diantara kedua tumitnya, sepatu sneakers nike andalanya serta tak lupa jam tangan hitam pemberianku yang menjadi jam andalan yang sengaja kupaksa harus ia pakai ketika setiap pergi bersamaku.

Dia adalah priaku, dia adalah mimpiku, dia adalah malaikat selundupan tuhan yang diberikan kepadaku sesesosok wanita berusia 19 tahun yang hanya mempunyai tinggi yang cukup cukup pendek maksudnya, berkulit cokelat, berhidung pesek, bertingkah seperti anak kecil, memiliki hayalan luar biasa anehnya, keras kepala dan juga sepaket dengan keegoisan yang cukup membuat sakit kepala pasanganku,

Aku adalah Anjani Ghaida Kelana dan malaikat bumi itu adalah Sam Abipraya El-Cornie nama yang aneh bukan, aneh sekali menurutku, pria dengan darah jawa dan Arabian mengalir dalam tubuhnya. aku memanggilnya el, bukan sam bukan abi atau abipraya atau bahkan bukan cornie karena el menurutku cukup mudah memanggilnya dengan kata "el" . Pernah sesekali aku memanggilnya dengan kata "cornie" namun aku malah aneh seakan menyebut kata horny yang dalam English artinya terangsang.

Oke cukup memperkenalkan malaikat bumi itu, saat ini malaikat manis itu berubah menjadi pria manja, cenggeng dan membuat telingaku terasa berdenging. Bayangkan saja di tempat makan yang biasa aku dan dia datangi ia merengek untuk aku tidak ikut pelatihan lanjutan tersebut dengan alasan pasti aku akan susah dihubungi dan akan begitu banyak alasan untuk tidak menghubunginya juga, alasan yang kekanak kanakan menurutku, kalau bisa aku tak ikut akupun rela untuk tidak ikut pelatihan ini bukan karena akan memendam rindu pada malaikat bumi ini, bukan karena akan kehilangan komunikasi dengan pria ganteng yang ada didepanku saat ini, totally bukaaaan, karena, ya karena aku akan jauh dari kota, jauh dari segalanya, aku hanya akan rindu pada ayahku, akan rindu pada pria kuatku, aku akan sangat rindu padanya, tidak pernah aku meninggalkanya selama pendidikan nanti, pria yang selalu ada saat aku terpuruk, senang, sedih dan bahagia dan juga aku akan merindukan Alika Ghaida Kelana, dia adalah teman hidupku, dia adalah sahabatku, dia adalah kembaranku, karena merekalah aku akan sulit pergi meninggalkan Jakarta ini.

Setelah melihat tingkah kekanak-kanakan el yang membuatku geli sekaligus membuat aku emosi karena malu diperhatikan begitu banyak orang yang disekitar tempat makan tersebut akhirnya aku memaksanya untuk tetap memperbolehkanku ikut pelatihan itu dengan alasan demi masa depanku dan juga demi menjauhinya hehehe dan ia menerimanya denga muka datar tapi tetap menggenggam tangan ku, alasan yang terakhir ini hanya bisa kuucap dalam hati saja, kalau sampai terucap akan lebih berdrama lagi el itu, ampun deh laki-laki tapi kelakuan lebih berlebihan dibanding aku yang pada dasarnya adalah perempuan dan juga pacar yang hampir 2 tahun dipacarinya.

El Pov

Saat ini aku sedang bersamanya, wanitaku, pujaanku, impianku, mimpi-mimpiku, oke aku akuin cukup berlebihan menyematkan begitu banyak kata special untuknya, untuk anjani. Begitu banyak teman kuliahku menyerangku dengan kata-kata yang menurutku akan melukai hati anjani, misalnya " kok mau lo sama anjani yang pendek, pesek lagi ", atau " el mata lu juling ya, Martha naksir lo, lo malah milih si kaki pendek", bahkan " pasanganya di puja cewe banyak, pacaranya sama cewe rese, berisik, dan gak cantik ". Setiap temen-temen ku berkata seperti itu aku hanya menjawabnya dengan " karna lo semua gak tau aja kalau dia itu special buat gue ".

I've Something MissingTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang