Stay

1K 79 229
                                    

" Jangan kau masuk kamarku, Pelacur !!".

" Tutup mulutmu !!".

" Brengsek kamu Jennie !!".

Sebuah frame dibanting oleh seseorang perempuan yang sedang berteriak dan menangis disudut ruangan kamar ke sebuah pintu yang dari tadi diketuk tak hentinya oleh seseorang dari luar kamar. Kamar itu kini terlihat sangat berantakan dengan banyak pecahan benda yang seperti baru saja dibanting ke lantai oleh pemiliknya.

Seorang perempuan tengah terisak dengan sesekali membenturkan tanganya pada kerasnya dinding kamar. Tangan itu terlihat mengeluarkan darah segar dari salah satu jari yang terluka akibat hantaman yang disengaja oleh pemilik tangan itu.

" Buka sayang, aku perlu bicara denganmu ..." . Sebuah suara lirih berasal dari luar kamar.

" Tolong buka pintu ini, aku mohon " . suara itu kini seperti menangis.

Seorang perempuan bangkit lalu menuju pintu yang ia kunci dan membukanya, ketika pintu itu terbuka, terlihat seorang perempuan sedang menangis dengan wajah menunduk dan rambutnya menutupi sebagain wajahnya yang sembab.

Jennie Pov

" Maafkan aku Nara ..". aku tidak kuat melihat wajahnya, aku tidak sanggup memandang matanya. Aku teramat melukai hatinya dengan kejujuranku semalam. Aku mengatakan sebuah kejujuran yang sebenarnya aku ragu ingin aku utarakan padanya, pada Nara. aku tidak ingin melukai hatinya, sudah teramat sering aku menyakitinya, cukup aku menghancurkan hatinya dengan berselingkuh dengan Arland pria brengsek dan tidak bertanggung jawab.

" Maafkan aku, aku mencintaimu ". Aku beranikan meraih kedua tanganya.

" Ya tuhan, kenapa dengan tangannmu, kenapa sampai berdarah seperti ini ". Beberapa jari Nara mengeluarkan darah segar, apa yang sudah ia perbuat dengan jari-jari tanganya sendiri. Nara tidak menjawab pertanyaanku, ia menarik kedua tanganya dari tanganku. ia kembali mematung.

" Aku tahu aku salah, maafkan aku, tapi aku tidak mencintai Arland Nara". aku berusaha menjelaskan padanya agar ia mau memaafkanku.

" Arland ?? apa hubunganya antara kamu, kejujuranmu semalam dengan pria brengsek itu ???!!". Nara mendadak menatapku tajam, tatapanya begitu sangat menakutkan ketika mendengar nama Arland. Aku lemas, aku tidak tahu harus berterus terang bagaimana pada Nara, aku takut membuatnya semakin membenciku.

" Jawab Jennie, apa hubunganya ??". Nara kembali mengulangi pertanyaanya. Ia mengepalkan kedua tanganya, aku melihat sorot matanya begitu tajam dan menakutkan.

" Jawab pertanyaanku Jennie , apa hubunganya !!".

" Arland ..".

" Ya, Arland kenapa, jangan terus mempermainkanku, jawab !!".

" Arland ayah dari bayi yang sedang aku kandung Nara". Aku tidak bisa melihat wajahnya, aku tutup wajahku dengan kedua tanganku, aku takut dengan kejujuran ini. Nara maafkan aku. Aku merasakan kedua tanganku ditarik oleh Nara.

" Buka !!, lihat aku Jennie, lihat aku !!". Nara menarik tangaku, ia memintaku untuk melihat wajahnya. Aku tidak sanggup, aku tidak bisa melihat wajahnya. Tiba – tiba sebuah tamparan mendarat di pipiku, rasanya perih, Nara menamparku, ia berani menamparku, tega sekali ia bersikap seperti ini.

" Sakit Nara, kamu tega !!". Aku menatapnya tajam, mengutuk atas sikap kasarnya padaku.

" Tamparan itu tidak sesakit hatiku Jennie, berulang kali kamu mempermainkanku, dan tiba-tiba kamu kembali datang meminta cintaku kembali, setelah aku menerimamu, kamu dengan teganya memberikan kabar buruk ini, apakah kamu tidak punya hati hah !!!". Nara berteriak, lalu membanting pintu kamar dan menguncinya lagi.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Oct 24, 2018 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

I've Something MissingTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang