Another Girls

536 59 42
                                    

Hari ini adalah hari pertama Anjani dan teman-temanya melakukan kegiatan sesungguhnya. Setelah mendapatkan banyak materi yang diberikan selama dibalai pelatihan. Hari ini mereka akan terjun langsung ke masyarakat desa. Seluruh kelompok akan dipisah di masing-masing desa yang berbeda dengan jarak lokasi yang tidak terlalu jauh dari satu desa kedesa lainya. Kelompok Anjani mendapatkan lokasi didaerah Desa Bangun Rejo berada dikaki gunung. Akses kedesa tempat para mahasiwa melakukan kegiatan terjun langsung ke warga desa bisa menggunakan kendaraan roda dua maupun roda empat.

Pukul 10.00 Wib semua rombongan masuk kedalam bus. Bus terbagi menjadi dua, Bus A diisi oleh kelompok 1-3 dibawah bimbingan Bu Sonia. Sedangkan Bus B diisi oleh kelompok 4-6 dibawah bimbingan Bu Valeri. Kedua bus tersebut melaju cepat meninggalkan balai pelatihan. Mahasiswa akan melakukan kegiatan turun langsung ke warga desa selama 2 bulan lamanya. Lalu akan kembali lagi ke balai pelatihan untuk mempresentasikan hasil yang didapat selama melakukan kegiatan di warga desa.

Bus B

Seluruh mahasiswa duduk dibangkunya masing-masing. Perjalanan kali ini melintasi hutan dan juga beberapa perkampungan. Kelompok 4 kini sampai didesa yang dituju,. Seluruh anggota kelompok turun lalu Bu Valerie menitipkan mahasiswanya kesalah seorang warga desa yang dijadikan rumah tempat mereka akan tinggal selama pelatihan 2 bulan ini. Rumah yang dijadikan lokasi tempat tinggal ini biasanya adalah rumah dari kepala rw ataupun rumah dari kepala desa. Setelah kelompok 4 sampai, lalu disusul dengan kelompok 5 yang turun karena telah sampai di desa yang dituju. Sama seperti sebelumnya Bu Valerie menitipkan mahasiswa kepada rumah yang menjadi induk semang mahasiswa selama pelatihan.

" Sebelum ibu berangkat menuju desa kelompok 6, ibu berpesan agar kalian menjaga etika sopan santun kalian selama disini. Jangan membuat keonaran". Mata Valerie tertuju pada Anjani ketika mengucapkan kata keonaran. Ya memang disemua anggota kelompoknya, hanya Anjanilah yang belakangan ini membuat keonaran. Sitersangka yang dituduhkan hanya menunduk lalu mengganggukan kepalanya.

" silahkan kalian simpan nomor hp ibu, kapanpun kalau ada kendala apapun hubungi ibu secepatnya. Dalam seminggu ibu akan mengunjungi kalian minimal 3 hari sekali". Semua mahasiwa kemudian saling menyimpan nomor hp Valerie lalu mengangguk tanda mengerti dengan ucapan Bu Valerie.

Semua kelompok kini bergantian menyalimi tangan Valerie dan meninggalkan Valerie lalu kemudian masuk kedalam sebuah rumah yang besar milik kepala desa setempat. Namun tiba giliran Anjani, tangan Ajani tidak langsung dilepas oleh Valerie.

" Jani jangan buat keributan, jangan banyak melamun, hubungi ibu kapanpun, kalau kamu punya kesulitan". Valerie mengelus punggung tangan Anjani. Anjani terdiam lalu berbalik meninggalkan Valerie lalu masuk mengikuti teman-temanya kerumah pak desa yang akan menjadi tempat tinggalnya sementara disini.

Valerie Pov

Dalam perjalanan menuju desa terakhir, aku tidak banyak bicara. aku hanya terdiam, pikiranku tertuju pada sosok Anjani. aku merasakan ada sesuatu hal yang terjadi pada sosok gadis itu. aku merasakan ketakutan kalau Anjani akan mendapatkan kesulitan karena sikap teman temanya yang kurang mengganggap keberadaan Anjani. Bagaimana nasib anak itu, semoga saja ia dapat berbaur dengan teman kelompoknya. Semoga saja.

Sampailah didesa terakhir, kemudian setelah berpamitan dengan kepala desa sebagai induk semang untuk kelompok terakhir aku kembali ke balai pelatihan. Ditengah perjalanan aku mendapatkan telefon dari Kinara.

" Halo Val, apakabarmu, sibuk sekali sampai lupa mengabariku hah ?".

" Maaf Nara, aku sibuk sekali hehe, kabarku baik, bagaimana denganmu ?".

" Baik, aku juga sibuk, tapi masih bisa menghubungimu, bagaimana kabar mahasiswamu disana ?".

" Ya, lain kali aku yang akan dahulu menghubungimu, baik-baik mereka, hanya saja ada satu mahasiswa yang dalam pengawasanku".

I've Something MissingTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang