Bagian 5

41 3 0
                                    

Fajar telah menyingsing diufuk timur,dan Eris telah bersiap untuk pergi kehutan itu hari ini.

Eris memutuskan untuk pergi sendiri tanpa pengawalan dari kakak-kakak lelakinya.

“Eris pergi dulu ya mom,dad,Brothers?”pamit Eris setelah sampai diambang pintu

"Ya jaga dirimu nak!"seru ayah diikuti senyum dari ibu

“kau akan baik-baik saja"kata ibu

"Kau harus tetap hati-hati"tambah Alpha kakak pertama Eris

"Tentu"jawab Eris

Eris berbalik dan melangkahkan kakinya untuk pergi

“Eris,Semangat!!!!" Kata petra dan gamma secara bersamaan

"Oke"teriak Eris agar kedengaran oleh kakak-kakaknya

^^^^

Eris berjalan menyusuri jalan setapak.Disisi kanan dan kirinya ada banyak pohon,ya Eris sudah setengah perjalanan menuju hutan itu.Tiba-tiba ia merasa ada yang mengikutinya dari belakang,dia mempercepat langkangnya dan mengambil anak panah bersiap untuk menyerang siapapun yang mengikutinya.

"Aaaa"teriak seseorang ketika Eris berbalik dan bersiap memanah orang itu

“Dastan?”seru Eris dengan ekspresi bingung dan penuh tanya

“kenapa kau disini?”tanya Eris untuk menjawab kebingungannya

“aku ingin ke hutan sebelah utara distrik kita”jawab Dastan ringan

“ooo,yaampun maafkan aku tadi,membuatmu kaget” seru Eris sambil senyum malu dan menggaruk kepalanya yang tak gatal

"Kau pasti juga mencari kitab ilmu hitam itu ya?aku sampai lupa kau juga seorang anugerah"sambung Eris masih  dengan nada tidak enaknya

Mendengar itu Dastan berjalan santai diikuti Eris.

"Tapi tunggu dulu"seru eris tiba-tiba.

membuat Dastan menghentikan langkahnya.Dan berbalik melihat kearah Eris dengan tatapan tajam —ada apa lagi—miliknya.

“kenapa kau mengikutiku tadi? Kenapa kau tak langsung menyapaku? Dan kenapa pergi pagi sepertiku? Apa kau disuruh kak Petra untuk memata-mataiku?”tanya Eris beruntun

“Pertama aku tak mengikutimu.
Kedua aku ingin menyapamu tapi kau malah berniat memanahku.
Ketiga aku pergi pagi-pagi karena udaranya segar dan aku ingin cepat mendapatkan kitab itu,tanpa disuruh kakakmu pun aku pasti akan kehutan itu”jelas Dastan menjawab semua pertanyaan Eris yang sangat panjang itu

"Oo" jawab Eris singkat karena mengerti

"Yasudah mari kita mencari kitab itu bersama!"ajak Dastan

"Tentu"jawab Eris

Bersambung....

Terima kasih readers yang masih mau baca cerita aku yang rada gaje.tapi aku akan berusaha yang terbaik untuk kalian,jangan lupa vote yah!dan jangan jadi silent reader okey beibeh? :* :) karena aku suka yang agresif #eeh jadi ngelantur ikutin terus yess love youu :* :) ^^

Sang Anugerah KartanbaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang