Bagian 6

36 4 0
                                    

"Aaah"desah Dastan puas

Terlihat pancaran cinta dimata Dastan.Ia menyukai Eris sejak mereka masih kanak-kanak.Dastan sering kerumah Eris bermain dengan kakaknya Petra namun diam-diam Ia menaruh hati pada Eris adik sahabatnya itu.

Dastan adalah sahabat Petra,sejak kecil,Dastan dan Petra adalah orang yang berkarakter sama maka dari itu mereka sangat klop.

Awalnya Dastan hanya diejek oleh Petra karena telah menyukai adik perempuannya tapi lama-kalamaan Dastan memang mengagumi Eris bukan karena ejekan Petra semata tapi memang dari awal bertemu Eris,Dastan telah terpesona.

Maka dari itu pertemuannya dengan Eris sangat berarti untuknya.walaupun disituasi seperti ini.

(Disituasi Penyelamatan Distrik)

^^^^^

"kita sudah sampai dihutan Eris"lanjutnya sumbringah

"hmm,ya"jawabnya sedikit canggung.

Karena dia kurang dekat dengan sahabat kakaknya itu.

2 orang anugerah tersebut telah sampai dihutan,dengan membawa masing-masing senjata mereka.Dastan dengan senapan super multi fungsinya(bisa menembak apapun),sedangkan Eris dengan alat pemanahnya.

Eris POV

Ya kami sudah sampai di hutan dan bersiap mencari kitab.

sebelumnya kalian pasti bingung kenapa Dastan bisa tau soal kitab yang tersembunyi di hutan ini sedangkan dia adalah seorang pemburu dan penakluk(ayahnya pemburu dan ibunya penakluk)

Dan tak punya darah peramal.

Jika aku sang peramal dan pemburu mendapatkan info itu melewati penglihatan ramalanku ternyata Dastan sang pemburu dan penakluk mendapatkan informasi dari makhluk halus yang berhasil ia taklukan.

Dia sempat menceritakannya juga kepadaku.walau sebenarnya aku sudah tau.tapi aku tetap mendengarkan ceritanya mengisi kekosongan diantara kami.

Dan mengusir kecanggungan ini.

Tapi Dastan anak yang baik,walau aku canggung dengannya dia tetap memperlihatkan perlakuan hebohnya kepadaku,aku rasa untuk mencairkan suasana dia persis seperti Petra my brother.

O iya aku baru tau jawaban tersebut ketika ditengah perjalanan kalau semua anugerah sebenarnya akan mengetahui keberadaan kitab ini dengan berbagai macam cara tergantung kemampuannya.[Menurut penglihatan ramalanku]

Dan tergantung mereka akan mencari kitab itu atau tidak.dan kalian bisa tau hanya aku dan Dastan yang berniat mencarinya.

Tapi satu hal yang harus kalian tau, para anugerah tak akan melupakan kewajiban yang telah ditanamkan oleh para orang tua untuk menghancurkan penyihir itu bersama-sama meskipun mereka tak mencari kitabnya.

Sedangkan tugas bagi anugerah yang menemukan kitab,mereka tak boleh membawa kitab itu ke Kartanba.(keluar dari hutan)

mereka harus mengambil ilmu hitam itu lalu mengubur lagi kitab tersebut.Dan harus mentranver ilmu tersebut ketika telah bertemu dengan anugerah lain di Distrik Kartanba.penguburan kitab itu kembali bertujuan menjaga keaslian kitab,dan takut bila kitab itu dibawa ke Kartanba penyihir akan mudah memusnahkannya.

Hari mulai gelab,aku mulai gelisah kenapa aku dan Dastan belum menemukan kitab itu...

"Hey Eris aku menemukannya" teriak seseorang dibelakangku

Dia berteriak girang aku pun mendekatinya.

Deg....

Dastan memelukku?hey ada apa dengannya? Entahlah, mungkin ia sangat bahagia.

"Dastan?"kataku karena sesak dipelukan badan besarnya.

"oh o-oke,aku terlalu antusias"merenggangkan pelukannya

"mari kita baca kitabnya dan mengambil ilmu hitam itu"kata ku pada Dastan

Dastan mengangguk mantap.

"Hihihihi wahai anak muda,aku mencium bau anugrah disini?"ucap seorang wanita tua berpakaian penyihir,

Mungkin lebih tepatnya penyihir

Aku teringat dengan kata-kata ibuku yang mengatakan
"akan ada yang mendatangimu nanti setelah kau mendapatkan kitab itu,dan kau harus berhati-hati"

Ternyata penyihir ini akan mendatangiku.

Dastan menembak penyihir itu tanpa disuruh dan menyuruhku untuk melanjutkan memanahnya.

"aaaah"sangat sakit kata penyihir itu dengan nada mengejek namun aku tau itu menyakitkan untuknya mengingat senapan Dastan yang dahsyat itu.

Aku mulai memanahnya terus menerus,disaat penyihir itu juga mulai menyerangku dengan tongkat sihirnya sedangkan Dastan sudah membaca kitab itu dan mungkin kekuatan ilmu hitam itu telah didapatnya.

Penyihir itu pun lari setelah melihat kitab itu terbuka.Usahanya menghentikan ku dan Dastan gagal.

Ketika penyihir itu pergi,Dastan pingsan.aku yakin itu karena ilmu hitam itu telah bersemayam ditubuhnya yang membuat tubuhnya kaget dengan kekuatan yang sangat besar itu.

Aku mengopongnya ketepi pohon dan membaringkan tubuhnya,

Aku menunggu sambil duduk bersimpuh disampingnya.

Apa?
Kenapa aku tak menggopongnya sampai ke Distrik kami?

Tentu itu tidak mungkin,dengan bobot badannya yang besar dari ku,aku tentu tidak bisa mengangkatnya.

"aaa"erang Dastan tampak kesakitan

Dastan sudah siuman.

"Dastan?"kataku cemas

"Eris,aku telah mendapatkan kekuatan itu"katanya dengan suara lirih.

"tentu saja"jawabku mempercayainya

"aku akan mentransvernya kepadamu"lanjutnya lagi

Tiba-tiba ia menarik tanganku masih dengan posisi tidurnya mendorong kepalaku kedepannya hingga tak ada jarak antara wajahku dan wajahnya.

Dia menciumku,Dastan menciumku?
Oh my godness ada apa dengannya baru siuman dia langsung menciumku apa artinya semua ini?
Aku hanya diam,mungkinkah ini caranya untuk menstranver kekuatan itu?

Bersambung...

Akhirnya selesai juga part ini semoga suka yah,o iya kalo ada yang kurang enak dengan jalan ceritanya komen aja,aku butuh saran kalian,komen sesuka kalian yess,karena aku suka itu....

Sang Anugerah KartanbaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang