Eris POV
“ayo Eris kita pulang!"ajak Dastan memecahkan suasana diam ini.
“oh oke”jawab ku singkat.
Aku berjalan melewatinya
"Tunggu"sahut Dastan sambil menahan pergelangan tanganku.
“aku belum mentranfer energi ilmu hitam itu padamu”lanjutnya lagi menjelaskan.
“aku kira ciuman tadi caramu mentranfer ilmu hitam itu” kataku pada Dastan
“tentu bukan”jawab Dastan
Lalu ia mengatakan kata-kata yang membuat jantungku mendadak seperti genderang perang.
Seingat ku dia berkata seperti ini “aku menciummu mungkin karena wajah cemas mu itu sangat lucu,aku tak tahan melihatnya”
“Apa? ”Kataku meyakinkan diri
“Bukan apa apa” tuturnya.
“oh”kataku tanpa mengharapkan perkataan Dastan itu benar atau hanya main main.
“Ini bukan lah kisah cinta,di syair hikayat ataupun dongeng Eris.bangunlah!!! misimu sekarang menyelamatkan Kartanba dari penyihir itu.”terbesit itu didalam hati ku untuk kembali memfokuskan tujuanku
Aku terkesiap ketika Dastan mengambil tangan kiriku dengan tangan kanannya dan menekankan jari telunjuknya pada urat nadiku,tanpa Dastan sadari aku melihat kearah wajah gagah rupawan miliknya
Hmm,ritual pentranferan energi.
Ya begitulah ritual pentranferan energi/kekuatan ilmu hitam itu.
######
Tuk tuk tuk...
Bunyi tongkat tua milik walikota,diketukkan kelantai.
Tiba-tiba datanglah para algojo keruangan walikota.dan menunduk kepada walikota
“kalian ku perintahkan untuk mengumpulkan para anugerah di depan rumah ku ini!”ucap pak walikota kepada anakbuahnya.
“baik”sahut mereka bersama-sama
Aku tau kenapa pak walikota menyuruh para algojonya mengumpulkan para anugerah distrik Kartanba malam ini juga bukan besok pagi.
Mungkin menurutnya kerja cepat lebih baik,tentu itu bisa diterima.
Tanpa pikir panjang Dastan dan aku pun sudah mengerti dengan kata-kata pak walikota.kalau rencana harus diselesaikan malam ini juga.
Dastan dan aku pun berdiri lalu menunduk menghormati walikota,tak lupa kami berterima kasih dan keluar dari ruangan walikota menuju ke depan rumah walikota.
Setelah para anugerah kartanba datang kami pun memberikan beberapa penjelasan pada mereka lalu mentransfer energi kami kepada mereka.
Hari yang melelahkan yang kurasakan,pertama karena aku mencari kitab dihutan lalu ketika sampai dihutan aku dikejutkan kedatangan penyihir dan terpaksa malawan penyihir jahat itu,dan hingga saat ini aku telah berada di Kartanba lagi.kau bisa bayangkan letihnya badan ku.
#######
Aku pejamkan mataku diatas kasurku.ya aku telah berada dikamarku,karena sepertinya penyihir itu tak akan menyerang distrik kami hari ini,selain menjelang pagi, kekuatan penyihir pun akan melemah dipagi hari.
Author POV
Disuatu tempat seperti pondok terdengar percakapan samar
"Hei bagaimana penyerangan mu pada 2 orang yang ada dihutan itu?"
"Maafkan aku Sepgeen,aku telah berusaha melumpuhkan mereka tapi mereka malah menyerangku terlebih dahulu.sampai lengan ku terkena peluru dari senapan pria sialan itu"
"Dasar kau wanita bodoh"teriak wanita yang benama Sepgeen
"Kau harus memberiku obat Sepgeen!!"kata wanita itu kepada Sepgeen
"Kau tak berguna lagi bagiku lebih baik kau mati,lagi pula senapan milik lelaki itu sangat ampuh,harusnya kau mati karenanya"jawab Sepgeen kejam
"Se-sep gee-geen"rintih wanita tersebut yang tidak lain tidak bukan teman penyihir itu.kemudian wanita itu terlihat terkulai dan tak bernyawa lagi.
Sepgeen hanya melihat ke api unggun yang sedang menyala dihadapannya.terlihat bayangan api dimatanya,dia merencanakan sesuatu untuk menghancurkan Kartanba setelah 1 teman nya dibunuh oleh sang anugerah dari Kartanba tersebut.
Bersambung.....
Bismillah..
Dear readersTerima kasih pada kalian yang masih setia baca ceritaku ,aku harap kalian senang dengan cerita ku ini jangan lupa Vote and comment yess love you XD :) :D :*
KAMU SEDANG MEMBACA
Sang Anugerah Kartanba
FantasyDisebuah distrik bernama kartanba hidup lah sebuah keluarga kecil yaitu sepasang suami istri dan 4 orang anak. Ibu dikeluarga tersebut adalah seorang peramal hebat dan ayahnya adalah seorang pemburu yang tangkas.Darah peramal terwariskan kepada anak...