***
"Seseorang melihatnya. Di perempatan jalan dekat sekolah. Gadis itu memakai seragam dan berlumuran banyak darah di wajahnya."
"Apa benar?"
"Ya! Ia hanya berjalan di gang kecil yang gelap karna terlambat pulang sekolah, setelah ia menyadari sebuah langkah mengikutinya, ia memilih untuk berjalan memutar kembali menuju jalan raya yang terlihat lebih ramai. Lalu gadis itu berdiri di hadapannya, seperti menghadangnya! Gadis dengan rambut terurai panjang dan seragam berlumuran darah. Ia terus memandang gadis itu seraya berusaha memastikan apa yang ia lihat. Dan, gadis itu terlihat sangat menyeramkan."
"Mungkinkah dia adalah gadis yang bunuh diri akibat menyesal karena ia telah mencampakkan dan hampir membuat hidup enam belas anak lelaki yang mendekatinya hancur karena ucapan pedasnya? Hya... bukannya itu keterlaluan?"
"Terdengar sangat mengerikan... Mungkin aku akan lari jika melihatnya secara langsung. Pasti gadis itu banyak mendapatkan masalah dalam hidupnya dulu."
Ahn Na Yeong melirik kedua gadis berseragam yang berhasil mengganggu waktu istirahatnya tersebut, mereka duduk berselang satu meja darinya dan mengobrol dengan volume yang tidak bisa ditoleran oleh standar milik Na Yeong, wajar saja itu sangat mengganggu. Sedetik kemudian Na Yeong kembali memandang buku catatan miliknya malas, "Jangan dengarkan itu..." Ucapnya pelan sambil memandang ke samping kanannya.
"Aku percaya denganmu..." Sahut Na Yeong beberapa detik setelah ia terdiam, masih dengan tatapannya ke arah samping kanan. "Mereka hanya pelajar yang butuh beberapa hiburan tak berguna dengan menggosip..."
"Gadis itu terdengar sangat menyombongkan diri, bahkan ia sudah keterlaluan dengan lelaki-lelaki itu. Dan lihat saja kematiannya itu. Oh.. aku tidak bisa membayangkannya. Ia menerima karma." Oceh salah satu gadis saat suasana hampir menjadi sunyi yang langsung membuat telinga Na Yeong panas.
Na Yeong bangkit dari tempat duduknya dan menghampiri meja kedua gadis pelajar tersebut, "Pikirkan saja masalah kalian sendiri. Asal kalian tahu, kesalahan sebenarnya berada pada lelaki itu yang terus menganggu. Dan jumlahnya dua belas, bukan enam belas. Lebih baik kalian diam dan fokus saja pada pelajaran kalian." Na Yeong mengucapkannya secara tegas dengan wajah datar yang sulit di lepas dari penampilan seorang Ahn Na Yeong.
Kedua gadis itu memandang Na Yeong aneh, mungkin karena sikapnya yang tiba-tiba saja datang dan belagak sok tahu menurut kedua gadis tersebut. Kedua gadis itu melempar tatapan sinis setelah saling pandang satu sama lain.
Eun Ji yang baru saja menapakkan kakinya di cafe ini melotot menyadari sahabatnya yang lagi-lagi mendapat tatapan aneh dari pengunjung lain. Ia menghampiri sahabatnya dengan senyum ramah dan beberapa suara tawa renyah ala gadis itu, "Ahahaha... Maaf, sahabatku sedikit demam. Ia terlalu stress dengan pekerjaaannya hari ini. Silahkan lanjutkan waktu bersantai kalian..." Sela Eun Ji berhasil menggagalkan kedua gadis itu mengutarakan makiannya kepada Na Yeong.
Na Yeong sempat menatap Eun Ji tak tertarik. Gadis itu selalu saja datang dan menggangguu disaat seperti ini. Mungkin karena itu juga Na Yeong menjadi tak khawatir ketika ia berbuat aneh, akan ada gadis itu yang menyelesaikan semua masalah dan keanehnannya. Setelah kedua pelajar tersebut terlihat tenang, tangan Na Yeong terasa ditarik perlahan oleh Eun Ji, berusaha dibawa keluar paksa.
"A-apa yang..." Na Yeong terlihat protes namun terpaksa harus menurut. Karna keadaannya yang semakin terdesak, tak lupa Na Yeong menyempatkan untuk memandang ketempat duduknya tadi dan melambaikan pelan tangannya. Bukan untuk kedua pelajar tadi, tapi..
Gadis itu bisa melihatnya... Ahn Na Yeong bisa melihatnya...
***
Annyeong Readers ^^ Memang seperti belum ada gambaran di prolog ini, masih absurd dan gimana gitu .-. *walaupun kalau udah end juga bakalan tetap absurd* Tapi mohon dukungannya yaps ^^ Ini ff chaptered pertama yang bener-bener serius bikinnya *sebenernya pelampiasan karna ff fantasi (vampire) yang Author garap kena virus :'(*. Di chapter I akan dijelaskan bagaimana konflik batin yang Ahn Na Yeong alami. Terimakasih ^^
KAMU SEDANG MEMBACA
Memories, a Person Like You
RandomKecelakaan itu membuatku menjadi aneh, melihat apapun yang tidak ingin aku lihat. Aku bisa melihatnya. Bagaimana cara orang mati tiba-tiba menatapku, muncul dihadapanku, dan berbicara denganku. Apapun itu, jujur saja itu sangat menggangguku. Menggan...