Buat sekian kalinya
Memori itu kembali mengusik
Emosi dan hati kecilItulah memori
Yang kekal hidup
Di dalam salur darah
Dan di setiap helaan nafasMemori yang tak tercerita
Yang dahulunya
Sudah diyakini dilempar jauh-jauh
Di dalam lautan kebencianTetapi sangkaan meleset
Ia masih menagih meminta
Sedikit ruang di dalam ingatan
Untuk bersemadi di dalamnyaMemori yang hitam kelam
Siapa inginkannya
Andai boleh dipindah
Pasti sudah dilakukanTernyata
Ia abadi
Ia akan mati
Hanya apabila
Tuannya juga mati
YOU ARE READING
Jeritan Bisu
PoesíaSuara yang tidak terlafaz, yang tidak kedengaran di telinga tetapi mempunyai makna untuk disampaikan ke hati.