Yosua pov
"AKU DILAMAR!!!" Jeritan histeris itulah yang menyambutku saat aku mengangkat telfon. Tanpa ku lihat siapa si penelfon, aku sudah tau siapa ini.
"Waw, aku baru tau ada sapaan hallo seperti itu." Suaraku terdengar serak bahkan ditelingaku sendiri. Sepertinya ini faktor aku yang tidur jam 2 tadi dan dipaksa bangun oleh suara teriakan Denisa.
"Hehehe. Maaf deh. Im so excited! Tapi serius deh Yos, aku dilamar!" Ucapnya lagi.
Deg
Secepat itu?
Bukankah mereka baru jadian kemarin? Aku hanya membantu Aldo untuk menyatakan perasaan mereka saja kan? Bukan lamaran?
Sial ! Aku harusnya tau ini akan terjadi saat aku membantu Aldo mendapatkan Denisa. Tapi rasanya tetap sangat sakit saat mendengarnya langsung. Dan secepat ini!
"Im happy to you darl. Tapi bisakah kau bercerita saat nyawaku sudah kembali ke dalam tubuhku? Demi bakpau isi kacang kesukaanku, ini baru jam 6 pagi!" Tanpa sadar ketidak sukaanku terdengar jelas dari suaraku.
"Oh ayolah Yos. Aku butuh teman curhat sekarang! And you are my bestfriend!" Rengek Denisa seperti biasa. Jika sudah begini, aku tau apa yang Denisa inginkan.
Dia pasti ingin aku mendengarkan curhatannya tentang lamaran dari laki-laki yang dia suka itu secara merinci. Dan jujur aku belum siap.
"Maaf Nis. Aku benar-benar mengantuk sekarang." Elakku walaupun aku tau setelah ini aku tidak bisa tidur habis ini.
"Yah ya udah deh. Maaf ganggu yaa." Ucap Denisa dengan sedih. Shit! Suara sedih itu! Aku yakin wajahnya berlipat dengan sangat menyedihkan. Dan aku tidak bisa melihatnya seperti itu. Walaupun aku tidak melihatnya langsung!
"Nis," panggilku akhirnya.
"Iya Yos?" Aku menghela nafas sejenak.
"Kau menang." Aku mengumpulkan energiku sebentar. Setelah aku merasa cukup, aku melebarkan senyumanku, dan dengan ceria kembali berbicara pada Denisa. "Jadi bagaimana cara si kulkas melamarmu?" Bisa ku tebak wajahnya berbinar-binar, karena setelah itu dia berteriak kencang.
"Ah i love you so much Yos!"
Hmm i love you too.
" Jadi kemarin...."
****
Jeane pov
Aku membuka mataku perlahan. Jam menunjukkan pukul 6:23 AM. Kepalaku rasanya berat sekali. Mungkin karena terlalu banyak yang aku pikirkan belakangan ini.
Aku berharap semua yang terjadi kemarin hanya mimpi burukku.
Aku tidak menyangka akan mengalami hal ini dalam sehari. Mulai dari patah hati karena melihat laki-laki yang ku suka akhirnya bersama orang lain, masuk kantor polisi, dituduh mesum, dan tiba-tiba menjadi tunangan dari orang asing?
Astaga! Aku pasti sudah gila!
Tapi sialnya memang semua kejadian buruk kemarin memang benar adanya! Terbukti dari ruangan tempat aku tidur sekarang.
Ini bukan kamar hotelku. Tapi kamar Yemima adiknya Yosua. Karena setelah kejadian kemarin, tante Clara memaksaku menginap untuk mengakrabkan diri dengan keluara Antony.
"Ng... bang Tom!" igau Yemima sambil mengerutkan keningnya. Sepertinya dia memimpikan kakaknya yang memang terlihat sangat usil kemarin.
Aku memilih mandi dan keluar untuk membuat sarapan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Choose
RomanceDisaat pilihan itu datang tiba-tiba, tapi mampu membuatku nyaman. Tapi sepertinya rasa nyaman tidak cocok untuku. -Jenifer Agatha Lalamentik Pilihan yang tidak ku pilih mampu membuatku merubah pilihan awalku pada pilihan aneh itu. Pilihan yang merub...