Yosua duduk di ruang tunggu rumah sakit dengan panik. Bibir nya terus menyumpah ke dirinya sendiri atas apa yang terjadi pada ibunya.
Tak lama beberapa orang datang menghampiri Yosua dengan sama paniknya.
"Yos? Bundamu kenapa?" Tanya Jim saat sudah sampai di depan Yosua. Di belakangnya ada Thomas dan Yemima.
"Pingsan pa." Jawab Yosua datar.
"Iya kenapa? Kecapean?" Tanya Jim lagi. Yemima dan Thomas hanya diam menunggu jawaban dari pertanyaan papa mereka. Yosua menatap keluarganya sebentar sebelum mengusap kasar wajahnya.
"Sepertinya shock saat aku bilang aku membatalkan acara pertunangan ku." Mendengar itu ketiga orang didepannya terperangah.
"Abang, apa?" Tanya Thomas.
"Membatalkan pertunanganku dengan Jeane." Ucap Yosua sekali lagi.
"Abang pasti bercanda." Wajah Yemima tampak tidak suka. "Abang kan sayang sama kak Jenny." Yosua melirik adik perempuan nya sekilas sebelum membuang wajah ke arah lain.
"Kau juga sayang pada Dimitri kan? Kenapa kalian berpisah?" Mendengar nama Mantan pacarnya di sebut membuat Yemima naik pitam.
"Abang tau kenapa aku berpisah! Tidak ada alasan bagiku untuk mempertahankan laki-laki yang tidak setia itu di samping ku!" Teriak Yemima marah. "Tapi aku merasa tidak ada yang salah dengan kak Jenny. Hanya Abang yang egois!" Tuding Yemima.
"Kalian, cukup!" Lerai Jim. "Kalian ini sudah besar. Ga malu bertengkar di rumah sakit seperti ini? Ingat bunda kalian!" Mendengar itu mereka langsung terdiam.
Tak lama dokter keluar dari ruang periksa. Jim dan Thomas lah yang menghampiri nya duluan.
"Bunda saya bagaimana dok?" Tanya Thomas penuh harap. Dokter hanya tersenyum menenangkan.
"Ibu Clara baik-baik saja. Hanya sedikit shock dan kelelahan. Lain kali tolong ingatkan ibu Clara untuk istirahat secukupnya dan hindari membuat ibu Clara khawatir berlebihan. Karna itu akan mengganggu kesehatannya." Jelas dokter. Mendengar itu semua bernafas lega.
"Huhh syukurlah." Jim mengelus dada tenang.
"Sejauh ini kesehatan ibu Clara baik-baik saja semenjak operasi yang di jalaninya dulu. Tapi tidak menutup kemungkinan hal yang sama akan terjadi lagi. Jadi tolong dari pihak keluarga agar mengontrol kesehatan ibu Clara dengan baik." Jim mengangguk.
"Kami mengerti dok. Terimakasih banyak." Jim bersalaman sebentar sebelum masuk ke ruangan istrinya untuk mengecek sendiri disusul Thomas dan Yemima.
Tidak dengan Yosua. Dia tau ini kesalahan nya. Dan dia amat merasa sangat bersalah karena membuat ibunya kembali masuk ke rumah sakit.
Alhasil yang bisa dia lakukan hanyalah diam saja di luar ruangan dengan tatapan kosong.
Drt..drt...drt....
Lucy
Setelah dering yang kesekian barulah Yosua mengangkat hp nya.
"Halo kak? Lagi dimana?" Tanya Lucy dengan suara lembutnya.
"Di rumah sakit."
"Heh? Siapa yang sakit kak? Kakak sakit?" Suara khawatir Lucy membuat Yosua tersenyum.
"Bunda."
"Tante Clara? Astaga. Rumah sakit mana? Aku ke situ ya kak?"
"Hm. Akan ku kirim alamatnya." Setelah itu sambungan telfon terputus. Yosua mematikan Hp nya setelah mengirimkan alamat rumah sakit pada Lucy.
KAMU SEDANG MEMBACA
Choose
RomanceDisaat pilihan itu datang tiba-tiba, tapi mampu membuatku nyaman. Tapi sepertinya rasa nyaman tidak cocok untuku. -Jenifer Agatha Lalamentik Pilihan yang tidak ku pilih mampu membuatku merubah pilihan awalku pada pilihan aneh itu. Pilihan yang merub...