[Suga X Yukarin]
Jadi ini ceritanya Suga orang Jepang. Tapi nama dia nggak bubble ubah. Tetep Yoongi namanya.
Bagi yang belum tau bento, sebenernya bento itu bekal, tapi bekal yang dibentuk sedemikian rupa dengan motif-motif/bentuk-bentuk tertentu(?), bisa search di google supaya feelnya lebih dapet saat baca ni fanfic.
Yukarin POV
"Senpai*?"
(*semacam panggilan kakak dijepang)
Aku membuka pintu atap sekolahku, Yoongi senpai mengirimiku pesan barusan.
"Yuu-chann." Yoongi melambaikan tangannya padaku, dia sedang tiduran dibangku yang memang diletakan di atap.
Malas sekali ini anak.
Yoongi telah menjalin hubungan selama 2 tahun denganku. Dia benar-benar seseorang yang unpredictable. Terkadang sifatnya sangat cuek, bisa sangat romantis, atau sangat cerewet.
"Senpai kenapa kau menghubungiku saat kau lapar saja hah? Kau pikir aku jasa antar makanan?" Aku mengeluarkan roti isi yang kubuat sendiri dan kuberikan padanya. Yoongi selalu menelponku saat dia lapar. Dan hal yang membuatku jengkel adalah dia selalu memintaku membawakan makanan untuknya.
Yoongi menerima roti isiku dengan senang hati dan memakannya dengan segigitan besar.
"Yuu-chan, tadi aku melihat Itzukawa Kaori membawakan bento untuk pacarnya. Kapan kau akan membuatkanku bento?"
Aku memutar mataku malas, kenapa dia menanyakan hal itu lagi?
"Kau tahu kan senpai bahwa nilai memasakku lebih buruk dari nilai matematikamu. Aku tidak bisa memasak."
"Setidaknya berusahalah. Aku ingin sekali kau membawakanku bento seperti yang dilakukan oleh Kaori."
Entah kenapa rasanya kesabaranku habis. Aku berdiri dan menatapnya marah.
"Kalau begitu pacaran saja dengannya."
Aku meninggalkannya begitu saja.
✿
Hari berganti hari, Yoongi tidak pernah menghubungiku sejak waktu itu.
Semudah itu dia melupakanku? Dasar playboy.
Tak jarang aku melihatnya menerima bento dari gadis lain. Dan jujur, itu membuatku jealous . Yoongi memang bukan orang sembarangan disekolah ini. Ketampanannya membuat semua gadis luluh dihadapannya.
Rumor antara aku dan Yoongi pun mulai bermunculan. Mereka seringkali bertanya kepadaku tentang hubunganku dengan Yoongi yang aku sendiri tidak tahu bagaimana hubungan kita sekarang.
"Yuka ... Aku barusan melihat Kurumi menarik Yoongi ketaman belakang," lamunanku buyar karena perkataan temanku.
"Biarlah Machi. Aku lelah."
Lelah darimana. Aku ingin tahu apa yang mereka bicarakan.
Yoongi pernah menyukai Kurumi, tetapi Kurumi menolaknya. Lalu Yoongi memutuskan untuk berpacaran denganku. Kurumi malah menyukai Yoongi waktu kami berpacaran.
"Jangan bohongi perasaanmu, Yukarin."
Aku mencoba untuk tidak peduli. Dan diam saja dikelas. Kulirik sesuatu yang kuletakan di laci mejaku.
Bento.
Aku mencoba membuatnya untuk kuberikan ke Yoongi dan sebagai permintaan maafku juga.
"Aku tidak bisa menahan semua ini."
Kubawa bento itu dan segera meninggalkan kelas menuju taman belakang.
Aku berlari tanpa meminta maaf pada murid-murid yang sempat kutabrak tadi.
Dipikiranku hanya ada Yoongi, Yoongi, dan Yoongi.
Aku mengedarkan seluruh pandanganku ke taman belakang, berusaha menemukan keberadaan mereka. Mereka disana. Berdiri membelakangiku didekat pohon sakura. Aku berjalan secara mengendap-endap, bersembunyi dibalik pohon dan menguping pembicaraan mereka.
"Oh ayolah Yoongi. Aku mencintaimu dan kau pernah mencintaiku juga. Apa bagusnya wanita itu?!"
"Gomenasai*, Tapi aku tidak bisa meninggalkannya. Dia seseorang yang berharga bagiku. Lagipula aku belum putus dengannya." (*maaf)
"Bukalah matamu Yoongi. Aku cantik dan dia tidak, Badanku seksi dan dia seperti papan tulis. Lagipula aku lebih popular dari dia. Setidaknya-"
"Setidaknya dia tidak genit sepertimu. Dia gadis yang tahu tata krama, dan kau? sikapmu bahkan tidak berbeda jauh dari seorang jalang."
Aku menutup mulutku dengan kedua tanganku. Yoongi membelaku?
"Aku tidak akan pernah bersama dengan wanita sepertimu."
Aku menghantamkan tinjuku ke udara dan mengucapkan kata yes tanpa suara.
Yoongi menyukaiku dan aku masih mempunyai kesempatan untuk memperbaiki hubunganku.
Baru saja aku membalikan badanku untuk kembali ke kelas, kepalaku menabrak dada seseorang.
Yoongi senpai.
"Sudah selesai mengupingnya?"
Yoongi mendekapku erat, menenggelamkanku kedalam dada bidangnya. Aroma tubuhnya langsung tercium oleh hidungku. Dia meletakan dagunya di ujung kepalaku dan mengelus-elus rambutku.
"Kau masih marah?"
Aku menggelengkan kepalaku.
"Aku tidak akan memintamu untuk membuat bento lagi. Maafkan aku."
Aku mendorongnya dan menyerahkan bento buatan tanganku sendiri. Yoongi terdiam sejenak dan menatapku.
"Bento buatanmu?"
"Ya ... Buatanku sendiri. Jangan mengatakan apapun mengenai rasanya nanti."
Senyum Yoongi merekah lebar. Dia duduk dibangku terdekat dan membuka kotak bekal itu.
"Itadakimas*." (*Selamat makan)
Yoongi menggambil satu nasi kepal yang ku isi dengan daging. Dia menghabiskannya dengan satu kali lahapan.
Raut wajahnya berubah menjadi mengenaskan. Aku tahu mengapa.
"Lebih baik kau jangan memasak lagi atau kau akan meracuni orang-orang disekitarmu."
Sudah kuduga...
.
edited
KAMU SEDANG MEMBACA
DAYUM!
Random❝Love make us alive. Love and food.❞ Tujuh cerita pendek berbasis romance. Kisah cinta mereka tidak terpisah jauh dengan hal yang menjadi favorit semua manusia, makanan. copyright 2016 © bubble-b