strawberry shortcake✿jhope

2.1K 352 32
                                    

[J-Hope X Ryu Hyeju]



Hyeju POV


"Yeoboseyo Hoseok oppa? Belikan aku makanan yang manis, aku dilanda kelaparan sekarang. Gomawo." 

Kututup telponku segera sebelum Hoseok oppa mengeluarkan kata-kata.

"Kuharap dia bisa dihandalkan." Aku melempar Handphoneku dan membanting diriku ke ranjang. Melepaskan penat setelah menerima pelajaran tadi.

Kulirik jendela disebelah ranjangku. Awan hitam menggantung, menutupi cahaya matahari.

"Mendung ya ... Kuharap Hoseok oppa tiba sebelum turun hujan."

Belum sedetik aku menutup mulutku, rintik-rintik air mulai turun dan berubah menjadi hujan deras disertai angin kencang. Wajahku berubah menjadi superflat dan bergumam,


Kampret.


Aku mulai khawatir dengan Hoseok oppa. Bagaimana jika dia demam nantinya?

Aku berdiri dan berjalan mondar-mandir.

Aku menyukai Hoseok semenjak dia menolongku mengerjakan PR.

Hoseok sebenarnya sunbaeku disekolah. Dia lulus lebih dulu dan hubunganku dengannya masih baik-baik saja.

Hanya saja aku takut Hoseok oppa akan melihatku sebagai adiknya saja. Mungkin dia lebih menyukai gadis yang dewasa daripada gadis yang masih bersifat kekanak-kanakan sepertiku.

"RYU HYEJU BUKAKAN AKU PINTUU!" Secepat kilat aku langsung menuju pintu rumahku.

Hoseok basah kuyup dan membawa kantong berisi makanan yang kuminta tadi.

"Cepat masuk nanti kau sakit."

Dengan tergopoh-gopoh dia menyerahkan kantong itu padaku dan langsung menuju ke kamar mandi.

"Aku ambilkan handuk ne ... Oppa bisa mandi dulu selagi aku mencari baju yang muat untukmu." Aku melemparkan handuk padanya dan langsung menuju ke kamar sepupuku, Kim Taehyung. Kupikir aku akan meminjam baju dan celananya.

Tunggu...


Bagaimana dengan underwearnya?

Apa aku perlu pinjam milik Taehyung juga?

Aku menggaruk kepalaku kasar dan langsung membuka pintu kamar Taehyung.

'Buset dah kamar cowo emang ga ada bedanya sama pasar.' 

Tingkat ke-setres-anku semakin meningkat saja. Baju kotor berserakan dimana-mana, bungkus makanan dan remah-remahnya berceceran dilantai.

Aku membuka lemarinya perlahan dan mencari baju hangat dan celana training sekaligus ehem ... underwearnya.

Aku memilah-milah baju Taehyung yang sekiraku muat dipakai oleh Hoseok oppa dan langsung menuju ke kamar mandi lagi.

Aku mengetuk pintu kamar mandi pelan, "Oppa ini bajunya."

Hoseok membuka pintu kamar mandi dengan keadaan yang err ... topless? 

Oh jangan lupakan handuk yang menutupi bagian bawah miliknya.

Pipiku memanas, sudah kupastikan wajahku memerah. Kuserahkan baju itu dan langsung pergi darisana.

Dia terlalu seksi...

Perutku tiba-tiba meminta untuk diberi asupan gizi. Aku mengambil kantong makanan yang tadi kuletakan di sofa dan membukanya.


Strawberry Shortcake?


Aku memekik riang. Strawberry shortcake is definitely my style.

"Aku membelikan sesuatu yang kau suka kan?" Tak kusadari Hoseok sudah selesai mandi dan berdiri disebelahku. Jangan lupakan cengiran kudanya juga.

"Yeaa ... Tapi kenapa kau hanya beli satu?"

"Aku sudah kenyang."

"Apa? Kau harus makan apalagi oppa habis kehujanan. Mari kita makan bersama," Aku menyikut lengannya. Modus dikit gapapa kan?

"Satu untuk berdua?"

Aku mengangguk dengan semangat.

"Memang kau tidak lapar?"

Aku mengerucutkan bibirku. "Tentu saja aku lapar, tapi aku juga tidak ingin melihatmu sakit."

Hoseok tersenyum manis dan mengacak-acak rambutku.

"Kau sudah dewasa rupanya ... Baiklah ayo kita makann!"

Hoseok oppa membuka bungkus cake itu dan menaruhnya di piring. Tak lupa dia mengambil garpu untukku dan untuknya juga.

Aku tidak sabar mencoba cake ini, kuambil sepotongan besar dan melahapnya, meninggalkan sisa-sisa cream disudut bibirku.

Hoseok yang melihatnya tertawa terbahak-bahak.


"Astaga aku salah menyebutmu sudah dewasa tadi. Lihatlah cara makanmu saja masih tidak berbeda jauh dengan anak kecil."

Aku memukulnya pelan. "Diamlah aku sangat kelaparan."

Hoseok mengelap sisa-sisa di sudut bibirku menggunakan jari jempolnya. Mataku terbelalak karena tidak percaya bahwa dia akan melakukan hal seperti itu.

"Lihatlah wajah bodohmu." Hoseok mengambil sedikit cream dan mencolekannya ke pipiku.

"Oppa!" Teriakku marah. Aku membalas mencoleknya. Kami berlarian didapur dengan tangan dan wajah penuh cream, saling berusaha mengotori wajah kami.


"Hentikan ini.. Aku lelah." Aku mengangkat kedua tanganku pertanda 'aku menyerah' dan membasuh wajahku. Hoseok mengangguk dan ikut membasuh wajahnya juga.

"Oppa masih ada sisa cream diwajahmu." Aku menjinjitkan kakiku supaya bisa menyentuh wajahnya. Wajah kami hanya terpaut 3 cm hingga aku bisa mendengar deru napasnya. Aku mencoba untuk terlihat tenang dan membersihkan wajahnya.

"Sudah bersih," kataku sambil menjauh dari tubuhnya.

Tetapi Hoseok mencegahku, dia melingkarkan tangannya dipinggangku dan menempelkan dahi kami. Dia meraih tangan kananku dan menempelkannya di dadanya.


Jantungnya berpacu dengan cepat, sama seperti milikku.


"Aku mencintaimu Ryu Hyeju. Maukah kau menjadi strawberry untuk shortcake ku? Karna tanpa strawberry, shortcake hanyalah kue biasa dengan cream membosankan diatasnya. Aku ingin kau menjadi strawberry untuk melengkapi hidupku."

.

edited

DAYUM!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang