Liburan musim dingin akan segera berakhir. Mengingatnya saja membuat banyak siswa merasa malas. Mereka harus kembali berkutat dengan buku pelajaran serta PR, belum lagi jika ditambah latihan soal ataupun yang paling parah ulangan.
Rasa malas menyelimuti para siswa. Biasanya mereka akan berharap bahwa semua hanya mimpi. Tapi apadaya, waktu membuktikan bahwa semua yang mereka alami bukanlah mimpi. Sebentar lagi mereka akan menghadapi kenyataan.
"Kak, lagi ngapain?" Tanya Yeri kepada kakaknya.
"Gak ngapa-ngapain," jawab sang kakak malas. Ia lebih memilih memperhatikan gadget nya daripada adiknya.
"Besok beneran Senin ya? Berarti hari ini terakhir libur dong???" Tanya adiknya lagi.
"Hmm, ya gitu lah," lagi- lagi Ia menjawabnya dengan malas.
"Kak, aku ada cerita horor" kata adiknya dengan nada yang di lebih-lebihkan.
Perkataan adiknya itu sukses membuat Mingyu menoleh. Raut wajah penasaran terlihat jelas di wajah tampannya.
"Apa? Ada kejadian aneh disini?" Tanyanya penasaran. Berbagai pertanyaan dilayangkan kepada adiknya.
"Katanya disini seorang kaka pernah dibunuh adiknya gara-gara waktu ditanyain gak niat jawab."
Pletak!
Satu pukulan tepat mengenai kepala Yeri. Yeri meringis kesakitan, sementara Mingyu menatapnya kesal.
"Eh Yer, mau makan gak?" Kata Mingyu tiba-tiba dengan senyum liciknya.
Yeri sempat curiga melihat senyum aneh yang diberikan oleh Mingyu kepadanya, tapi sih dia buru-buru menepisnya karena yang terpenting baginya adalah makan; bukan senyuman Mingyu.
"Yaiyalah. Buatin makan dong, yang enak ya?" Perintah Yeri.
Mingyu langsung bergegas menuju dapur tanpa prores.
Yeri bingung sih, tumben banget Mingyu gak protes. Tapi yaudahlah.
Sebelumnya Mingyu juga sempat menyuruh Yeri untuk tetap duduk tenang dan menunggu saja; jangan mengganggunya.
"Nah, selesai" teriak Mingyu bangga.
Ia sudah menghabiskan 30 menit di dapur untuk memasak makan siang ;untuk mereka berdua tentunya.
"Silahkan dimakan tuan putri" kata Mingyu sembari tangannya meletakkan 2 piring makanan di depannya.
"Woah, ikan goreng. Kak, sumpah ya, emang masakan lo tuh gak diragukan lagi," kata Yeri sembari mengunyah makanannya. "Kakak udah beli ikan? Padahal kayaknya di kulkas gak ada ikan."
"Hah? Gak beli gue. Ini Yemi, ikan mas yang ada di kolam. Habisnya udah gede, sayang kalo gak buruan dimasak," Jawab Mingyu enteng.
Ekspresi Yeri yang tadinya ceria, kini berubah.
Ada raut kesedihan dan juga kemarahan.
Terutama ekspresi mau menerkam Mingyu.
"IH KOK DIMASAK SIH? HUHU PADAHAL AKU NGERAWAT YEMI DARI CIMIT-CIMIT. AWAS AJA YA LO KAK, LIAT NTAR. JANGAN KAGET KALO MISAL GYURI JADI SATE KELINCI"
"JANGAN KELINCI KESAYANGAN GUE!!!!"
KAMU SEDANG MEMBACA
Like A Fool ✔ [Yeri. Mingyu]
Humor❝Kakak, aku buta!❞ - Yeri ❝Ini mati listrik,Yer❞ -Mingyu --- #77 in short story [16.08.31]