5. selalu ada

25 4 0
                                    


Keesokan harinya giliran fika, fino, dan vito yang ada jadwal kelas dan shipa libur.

"ih.. kok aku ada kelas terus ya." Kesal vito

"poor vito" kata fika dan fino bersamaan.

Eh fi, ngomong-ngomong shipa udah punya pacar belum ?" Tanya vito

"belum. Emang kenapa ?" Tanya fika

"dia suka sama shipa" kata fino.

"oh. G-gu-gue u-dah mau masuk nih. G-g-gue du-luan yah" kata fika lalu berlari menuju kamar mandi.

"ya Tuhan. Cobaan apalagi kali ini. Aku suka sama dia, sedangkan dia suka sama sahabat aku." Kata fika menangis.

Setelah tangis nya reda dia membersihkan wajahnya dan segera keluar kamar mandi. Namun betapa terkejutnya dia saat melihat cowok yang berdiri di depan toilet

"kamu ngapain disini ?" Tanya fika

"ngintip. " jawab cowok itu.

"ih, fino nyebelin." Kata fika dan ternyata cowok itu adalah fino

"taman yuk" ajak fino. Fika pun hanya menuruti saja

"kamu nangis kan tadi?" Tanya fino to the point.

"kok kamu tau ?" tanya fika bingung.

"aku udah kenal kamu dai kecil fika. Aku udah tau siapa kamu." Kata fino sambil menyandarkan kepala gadis itu ke bahunya.

"maaf" kata fika

"kalau mau nangis, nangis aja" kata fino sambil mengelus kepala gadis itu lembut.

"makasih" kata fika

"nih" kata fino sambil menyodorkan sapu tangan yang selalu ia bawa. Setelah itu suasana menjadi hening kembali.

"kamu suka sama vito, tapi vito sukanya sama shipa. Dan shipa gak suka sama sekali sama shipa. Right ?" tebak fino.

"kok tau ?" Tanya fika setelah tangis nya mereda. "kamu cenayang ya ?" tuduh fika.

"ih. Enggak tau. Kalian semua tu KETEBAK" kata fino

"trus kamu sukanya sama siapa ?" tanay fika

"aku mau ngasih tau kamu sesuatu." Kata fino.

"apa?" Tanya fika

"dulu, waktu aku SMA dan kamu udah pindah ke London, aku satu sekolah sama shipa dan bahkan satu kelas. Aku suka sama shipa, dan aku nyatain perasaan aku ke dia. Dan dia menerima. Kita pcaran selama 1 tahun 11 bulan 29 hari. Aku sayang banget sama shipa, hingga akhirnya ada yang cemburu liat kita dan dia jelek jelek-in aku di depan shipa. Shipa percaya, dan dia marah sama aku, trus lari ke jalanan. Tiba tiba ada mobil yang berkecepatan tinggi mengarah ke dia, dan dia ketabrak. Dia lupa ingatan. Dan kata dokter, hanya ada kemungkinan yang sangat kecil kalau ingatan shipa bakal kembali. Aku mencoba bersikap biasa aja" jelas fino.

Tak mendapat respon dari fika, dia menoleh kearah fika yang membuka lebar mulutnya.

"tutup" kata fino sambil meniru gerkakan menutup mulut.

"jadi ?" Tanya fika

"jadi.... Aku adalah mantan pertama shipa" jawab fino

"ikhhh.. kok kamu gak pernah ngasih tau aku ?" kesal fika

"maaf" jawab fino.

"kamu masih sayang sama dia ?" Tanya fika

"mungkin. Karena aku gak pacaran lagi setelah kejadian itu" kata fino

"trus kamu gak marah kalo, vito suka sama shipa ?" Tanya fika

"ya enggak lah. Rasa suka itu gak boleh dilarang tau" kata fino sambil memencet hidung fika.

"oh, jadi sekarang kamu bantuin vito untuk deketin shipa ?" Tanya fika lagi.

"kamu tuh, banyak pertanyaan deh. Kayak wartawan aja" kata fino.

"pulang yuk" kata fino sambil berdiri.

"kita bolos ?" tanya fika

"kita ? lo aja kali gue enggak. Sebenarnya gue gak ada kelas hari ini." Kata fino

"NONO..." teriak fika yang langsung dibungkam oleh fino.

"please jangan panggil nama kecil aku. Jelek tau " pinta fino

"yaudah. Tapi traktir aku hot chocolate. Ok?" kata fika

"iya iya" balas fino lalu berjalan di depan fika.

"tungguin" kata fika lalu berlari mengejar langkah besar fino.

***


Tentang KitaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang