10. malaikat.

20 4 0
                                    


Keesokan harinya.

Shipa, fino, dan vito berkumpul seperti biasanya dikantin sebelum kelas dimulai.

"fin, kata kamu fika cuman ikut pesta perpisahan doing, kok belum pulang sampai sekarang" kata shipa pada fino.

"aku gak tau pa, kemarin dia bilangnya gitu" balas fino lembut

"emang kemarin kamu sama dia lagi kemana?" Tanya vito ke fino

"kemarin setelah selesai kuliah kita mampir ke café dulu, trus yaudah dia pergi, katanya dia mau menghadiri pesta perpisahan temannya" jelas fino, dia tidak memberitahu bahwa fika dibawa oleh orang-orang yang berbadan kekar.

"hmmm" kata shipa menghela nafas berat.

'gue bakal berusaha cari fika, pasti ada sesuatu yang dia sembunyiin dari kita semua' kata fino dalam hatinya.

***

Tak terasa hari ini adalah hari ke- 29 setelah fika menghilang dari hadapan teman-temannya. Dan tanpa teman-temannya ketahui besok dia akan melangsungkan pertunangannya dengan gifky.

"ky, besok kita tunangan ya?" Tanya fika melas, padahal dia udah tau bahwa besok memang hari pertunangannya.

"iya, kenapa? Kamu gak mau?" Tanya gifky.

"hm.. bu-bukan gitu maksud aku." Kata fika merasa bersalah.

"jadi?" tanay gifky

"aku mau ketemu sama sahabat-sahabat aku. Aku ingin mereka tau dimana keberadaan aku sekarang. Aku gak mau mereka nyariin aku" kata fika

"yauda, ayo pergi"kata gifky.

"maksudnya?" Tanya fika bingung.

"aku bakalan bantuin kamu kabur. Aku ngalihin perhatian bodyguard itu semua, dan kamu kabur dari kamar ini." Jelas gifky

"makasih gifky." Kata fika refleks memeluk tubuh gifky.

"iya, tapi cepat ya, jangan sampai ketahuan dan hati-hati." Kata gifky lalu melepas pelukan fika dan keluar dari kamar fika.

Setelah gifky keluar, fika langsung bergerak cepat.

***

"udah hampir satu bulan fika gak pulang" kata shipa memelas saat dia sedang berkumpul bersama dengan fino dan Vito di taman kampus.

"iya, aku juga udah berusaha nyari dia. Tapi dia kayak ditelan bumi. Gak kelihatan. Aku kangen fika" kata fino, dia menyadari seperti semua usahanya selama ini sia-sia. Fika belum juga ketemu sampai sekarang

"hm, aku yakin pasti fika baik-baik aja." Kata vito. " ke café aja yuk, buat ngilangin penat" saran vito dan diikuti kedua temannya. Mereka pun pergi dengan motor masing-masing. Fino sendirian dan shipa bareng vito.

Tak berapa lama mereka sudah tiba di café dan duduk di kursi dekat jendela.

Drrttt...drrttt...drrttt

Terdengar suara i-phone yang bergetar.

"hp siapa?" Tanya vito

"aku" jawab fino, lalu melihat pesan masuk dari nomor yang gak dikenal

'kalian dimana?' Tanya orang yang meng-sms-nya tadi.

"dia nanya kita dimana. Tapi nomornya gak terdaftar di hp aku" kata fino bingung sambil melihat kedua sahabatnya bergantian.

"udah bales aja di café best" saran vito dan dituruti oleh fino.

Tak berapa lama ada orang yang memasuki café itu dan menuju kearah mereka.

"aku kangen kalian" kata orang itu

"fika?" kata mereka bertiga bersamaan.

"I'm here" kata fika tersenyum lalu memeluk shipa.

"shipa doing yang dipeluk. Kita enggak ?" kata fino setelah fika duduk di samping shipa berhadapan dengan vito dan fino.

"kamu mau dipeluk?" Tanya fika jahil

"mau dong" kata fino senang. Fika pun bangkit dari duduknya dan memeluk fino yang ada dihadapannya. Lalu memeluk vito dan setelah itu kembali ke tempat duduknya semula

"kamu kemana aja selama ini?" Tanya shipa saat fika sudah duduk

***

Di saat yang bersamaan gifky juga sudah keluar dari rumah fika, dan kini ia sedang menuju café tempat kerjanya dulu.

Entah benar atau tidak, yang pastinya gifky mempunyai firasat yang buruk saat fika telah meninggalkan rumahnya. Dia yakin pasti anak buah papanya fika akan langsung menyadari bahwa fika telah kabur, dan mereka pasti langsung melacak keberadaan fika.

***



Tentang KitaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang