Chapter 1 : Dua Pangeran, eh Tiga deh!

658 57 29
                                    

"Pertemuan pertama memang tidak se-menyenangkan seperti yang kita pikirkan. Bisa saja kebalikannya, 'kan? Who know?

======《FaBell》======

Bella melangkahkan kakinya buru-buru. Dia takut terlambat, sebab bangun kesiangan. Dia sampai melupakan sarapan pagi yang seharusnya rutin dijalaninya.

"Bodoh banget aku. Kenapa bisa kesiangan sih?" Dia hanya bisa menggerutu tidak jelas sambil menata buku-buku paket di tangannya yang belum sempat dia masukan ke dalam tas.

Braaaakkk

"Sial!"

"Aduh maafin saya ya. Saya tidak sengaja," ucap Bella sambil merapikan buku-bukunya dan beralih menatap seseorang yang dia tabrak barusan.

"Lo punya mata nggak sih? Jalanan lebar begini masih nabrak gue. Buang aja deh kacamata lo! Nggak guna tau nggak!" pekik orang itu dan Bella hanya bisa menundukkan kepalanya dalam-dalam untuk menerima sarapan pagi yang baru pertama kali dia dapatkan selama ini.

Orang itu langsung berlalu meninggalkannya dan tepat setelah itu bel masuk pun berbunyi. Dia langsung melanjutkan langkahnya kembali agar tidak terlambat masuk kelas.

Ketika tiba di kelasnya, dia langsung duduk menuju bangkunya. Pojok, belakang. Tempat paling strategis baginya untuk belajar agar terhindar dari keramaian.

"Eh, si cupu dateng, Guys!" seru gadis yang Bella ketahui bernama Diandra itu.

Diandra, dengan dandanan yang super modis, gaul, dan menjadi primadona di sekolah ini merupakan hal yang sempurna bagi Bella. Dan yang paling penting adalah keluarga Diandra merupakan donatur besar di sekolah ini. Tak ayal jikalau dia mendapat banyak teman di beberapa kalangan atas dan layak bersanding dengannya.

"Heh, Cupu! Lo selain nggak punya mulut ternyata nggak punya telinga juga ya?" Bella hanya diam ketika mendapati sepasang sepatu Diandra telah berada di samping bangkunya. Dia menyibukan diri dengan berkutat pada buku yang berada di hadapannya guna menghindari ejekan yang akan dilakukan Diandra padanya lagi.

"Heh! Gue lagi ngomong sama lo budeg!" Tersentak mendapat perlakuan kasar Diandra yang menjabak rambut Bella tiba-tiba, membuatnya meringis kesakitan. Dia sudah kebal seperti ini. Mendapat bully-an atau ejekan lain dari Diandra and the gengs.

Sebenarnya teman-teman sekelasnya merasa iba dan kasihan melihat gadis sebaik Bella yang tidak bersalah harus mendapat kekerasan seperti itu. Namun, mereka tidak ada satupun yang berani berhadapan dengan Diandra karena kekuasaan yang dipegangnya.

"Gue peringatin lagi sama lo, Cupu. Kalo ditanya itu jawab. Jangan diem aja kayak orang bisu, okay?" Diandra menghentakan rambut Bella dengan kasar dan kembali ke bangkunya lantaran mendapat laporan dari salah seorang pengikutnya bahwa ada guru yang akan berjalan kemari.

Ini bukan awal dari kehidupan Bella. Ini merupakan hal yang selalu ada setiap dia sekolah. Hal yang merupakan kebiasaan dan dia harus sanggup menerimanya.

Bagi Bella, kehidupan memang bukan seharusnya mendapat kebahagiaan. Roda kehidupan akan terus berputar dan tidak akan berhenti hingga kehidupan di dunia memang benar-benar berakhir. Dia memang harus menjalani roda kehidupannya yang telah ditentukan oleh sang Kuasa.

Bella merupakan gadis yang cerdas, memiliki hati selembut kapas dan juga sikapnya yang sangat kalem dan bijaksana membuat siapa saja yang berkenal dekat dengannya akan menjadikannya sebagai teman curhat. Namun sejauh ini, dia masih belum menemukan teman yang tulus meskipun dia sudah menginjak semester kedua duduk di bangku kelas 10 ini. Mungkin kalian tahu apa yang menjadi penyebabnya.

FaBellTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang