cast Bella di situ, hehehe:D
=====《FaBell》=====
Bella tak henti-hentinya melamun sendirian di ruangan yang penuh dengan tumpukan buku ini. Dia membaca buku, iya membaca, tetapi pandangannya kosong entah ke mana. Dan dia juga senyum-senyum sendiri dibuatnya.
Sebuah tepukan di bahunya membuatnya sedikit tersentak. Dia menoleh kebelakang dan mendapati Bintang disana? Bella bersikap sesopan mungkin dengan senyum kecilnya.
"Sendirian aja nih, Bell?"
"Memang saya seperti itu Kak," jawab Bella seadanya tanpa menatap Bintang yang duduk di sebelahnya sambil membaca novel. Entah apa judulnya, yang jelas Bella tidak tahu dan tidak mau tahu.
"Alfa mana?" tanya Bintang. Hal itu membuat Bella menoleh cepat kearah Bintang. Dan pria itu juga sedang menatapnya. Pandangan mereka pun bertemu.
"Kenapa tanya saya, Kak? Kan Kakak teman sekelasnya."
"Iyaa ... biasanya kan kalo ada lo selalu ada Alfa gitu," balas Bintang enteng dan membuat Bella semakin mengerutkan dahinya bingung. Bingung dengan arah pembicaraan Bintang maksudnya.
"Apaan sih, Kak. Iya kali Kak Alfa bodyguard saya gitu? Lucu deh, Kak Bintang," jawab Bella yang rupanya masih belum mengerti maksud ucapan Bintang. Dia hanya menanggapinya sebagai lelucon yang mungkin sengaja dibuat oleh Bintang untuk menggoda Bella.
Drrrtt...
from : Aliff
Hai sayang? Sudah makan siang?
Sebuah pesan singkat dari Alif mampu membuat Bella senyum-senyum sendiri lagi. Dia merasa teristimewa mendapat perhatian yang begitu besar dari kekasihnya itu. Memang bisa dibilang dia norak. Tapi, ini memang untuk yang pertama kalinya Bella merasakan hal ini. Maklum, ini adalah cinta pertamanya.
to : Aliff
Sudah kok tadi makan bekal yang aku bawa. Kamu sudah makan juga?
Bisa dibilang percakapan mereka ini cukup garing. Iyaa ... karena kekakuan Bella dan bahasa bakunya itu. Bella memang tidak tahu menahu soal-soal cinta-cinta atau resep orang pacaran. Yang dia tahu bahwa orang pacaran itu kalau di dalam komunikasi itu mesti manggil sayang-sayangan begitu. Selebihnya sih, nggak tahu.
"Ayo latihan!" Bella hampir saja melemparkan ponselnya itu karena terkejut dengan suara datar serta dingin yang menusuk di telinganya. Dia mendongakkan kepalanya dan mendapati sepasang mata coklat itu.
"Apa lagi sih, Kak? Saya kan sudah dipilih sama Bu Ira. Nggak usah latihan mulu kek," Bella menolak kesal. Iya kesal saja gitu. Kan dia sudah dipilih sama Bu Ira. Ngapain juga mesti latihan lagi. Dia kan juga pingin punya waktu bebas di perpustakaan. Membaca buku tanpa hambatan, seperti dulu-dulu sebelum bertemu dengan Alfa.
"Nggak usah belagu. Cepet ikut gue!" Alfa bersiap menarik tangan Bella namun tangannya sudah ditepis terlebih dahulu oleh Bintang.
"Bisa nggak sih lo nggak usah kasar gitu sama cewek. Omong baik-baik kan bisa!" Bintang dengan nada datarnya serta wajah tenangnya mencoba untuk menasihati Alfa.
"Bukan urusan lo!"
"Jelas urusan gue lah. Orang Bella cewek gue. Mau apa lo?" Ucapan Bintang yang sarkastik itu membuat Bella terkejut. Begitu pula dengan Alfa. Mereka berdua sama-sama terkejut mendengar ucapan Bintang barusan. Sementara Bintang? Dia tersenyum miring menatap Alfa yang tampak terkejut itu. Namun, dengan cepat dia mentralkan raut wajahnya kembali.
KAMU SEDANG MEMBACA
FaBell
Teen FictionMenjadi pribadi yang mandiri memang keinginan Bella. Dia tinggal sendiri di sebuah apartemen yang dibeli oleh orang tuanya atas keinginannya yang tidak biasa itu. Kehidupan Bella yang awalnya manis menjadi pahit sebab tersiram oleh remahan masalah y...