Chapter 10 : Berbeda

182 25 0
                                    

=====《FaBell》=====

Hari ini, hari di mana seluruh siswa kelas 10 dan 11 melaksanakan ujian kenaikan kelas. Tidak dapat dipungkiri bahwa hal ini menjadikan penentu naik atau tidaknya ke kelas yang lebih atas.

Seluruh siswa tak gentarnya konsentrasi mengerjakan ulangan. Ada pun yang masih berbisik-bisik menyontek, mengeluarkan kertas contekan dari bawah kolong meja dan hal itu diperuntukan bagi siswa yang belum bertobat ke jalan yang benar, hahaha.

Seusai ujian, seperti pada umumnya, sekolah langsung memulangkan siswa-siswanya. Ada yang langsung pulang ataupun masih berdiam diri di sekolah. Ciri-ciri anak malas pulang deh.

Seperti halnya yang dilakukan oleh Alfa dan teman-temannya. Mereka seusai ujian tidak langsung pulang, melainkan bermain di sekolah dulu atau mampir ke cafe langganan mereka. Alen pun ikut serta di dalamnya ditambah juga Bella yang merupakan anggota baru dalam kelompok mereka.

Lima hari sudah ujian terlaksana dan tinggal empat hari lagi selesai. Namun, seperti sudah kenal lama, Alen dan yang lainnya merasakan keanehan pada Bella. Dia terlihat lebih murung dan hanya senyum tipis yang menghiasi wajahnya. Entah apa yang menjadi beban pikirannya dia bisa menjadi seperti itu.

Ketika saat hari kedua ujian. Alfa dan teman-temannya sedang latihan band di ruang musik sekolahnya sepulang ujian diikuti Alen dan Bella. Bella hanya duduk manis disana dan termenung sendirian tanpa memperhatikan Alen di sampingnya yang memegang mic lantaran dia menjadi vokalis bersama dengan Alfa.

Saat hari keempat kemarin pun mereka masih merasakan hal yang sama. Mereka berjalan mengelilingi mall. Tujuannya hanya ke toko buku guna membaca buku-buku latihan soal. Selebihnya ada yang membeli novel, komik, dan sebagainya. Dan yang Bella lakukan saat itu hanya diam sambil membaca novel yang dipilihnya. Entah dia membaca atau tidak, namun Alen menatap kedua bola mata Bella yang saat itu menggunakan lensa minus, dia hanya memandang kosong ke arah buku. Tak ada apa pun yang dipandangnya. Pikirannya entah berlarian ke mana.

Hari kelima ini, mereka berinisiatif untuk pergi ke taman kota. Ingin membagikan makanan serta jajanan untuk pengamen ataupun anak jalanan. Ini memang usul Devon. Karena katanya, keluarganya belum sempat mengunjungi panti asuhan di Bandung untuk bersedekah. Alhasil, orang tuanya meminta dia untuk membagikan makanan untuk orang-orang yang kurang mampu di jalanan.

Mereka membagi dua kloter. Pertama mobil Devon terdapat Niko dan Keno. Dan mobil Alfa terdapat Alen dan Bella. Masih dengan keadaan yang sama, Bella hanya diam mengalihkan pandangannya ke arah jalanan di luar kaca mobil. Sementara Alen dan Alfa hanya mendengus pasrah.

Ada apa dengannya? batin Alfa.

Ketika sampai, mereka turun dan langsung berpencar untuk membagikan makanan. Alfa dengan Bella, Alen dengan Keno, dan Devon dengan Niko. Sebenarnya Alen ingin meminta dengan Bella saja, namun Keno menyela dengan alasan, kan enak laki perempuan. Biar ada yang jaga perempuan. Dan alasan yang sangat tidak logis itu langsung mendapat dua jitakan serta tatapan maut dari Niko dan Devon. Seakan protes, dasar modus pesawat lo!

"Ibu, adik-adik ini ada makanan. Semoga bermanfaat, ya." Baru kali ini Bella berucap dan tersenyum kecil memberikan dua beberapa bungkus makanan kepada seorang ibu dan anak-anak jalanan yang di hadapannya.

"Barakallah, Nak. Matur nuhun. Semoga Tuhan membalasnya," balas ibu itu, sedangkan Bella dan Alfa mengamininya dalam hati. Mereka melanjutkan perjalanan kembali memutari taman kota.

Tiba-tiba yang tidak diduga, Bella mendadak memegangi perutnya dan membungkukan badannya sedikit. Hal itu sontak menjadi perhatian khusus bagi Alfa. Dia langsung meletakkan kantong plastik yang berisikan makanan di bawah dan menghadap Bella.

FaBellTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang