||||
BRRAKK
Aku langsung menghampiri pintu depan menyambut Vincent.
"Selamat datang mas.."suaraku makin mencicit kala melihat suamiku pulang membawa dua orang wanita yang bergelayut manja di masing-masing lengannya, aku kenal dengan mereka,mereka adalah Santi dan Yuni teman dari mantan kekasih ku Ajeng.
"Malam ini kau jangan tidur di kamar "ucap Vincent yang membuat ku tertegun, apa ia akan melakukan itu dengan mereka tapi kenapa kan dia sudah mempunyai ku yang melayaninya.
"Kenapa?"tanya ku memberanikan diri untuk mengusir pikiran negatif yang sebelumnya ku pikirkan.
"Ya jelas untuk tidur dengan kami lah! iya kan mas..."ucapan Santi ternyata membenarkan pikiran ku, aku jijik melihat mereka bermesraan kepada suamiku sudah tau Vincent adalah suami sah ku.
"Iya dong sayang.. mas kan cuma tidur sama kalian mana mungkin mas tidur sama istri yang gak jelas kelamin nya.itu "ucap Vincent dengan menunjuk ku sakit hatiku kala Vincent berbicara seperti itu lantas kemarin malam itu apa,dia bahkan mengeluarkan nya berkali-kali dan untuk apa dia menikahiku kalau begitu.
||||
Akhirnya aku lebih memilih tidur di kamar tamu yang jauh dari kamarku dan Vincent tapi tetap saja suara itu masih terdengar di telingaku yang membuat hatiku hancur sehingga membuatku menangis padahal dulu aku tak secengeng ini tetapi semenjak Vincent masuk ke dalam kehidupanku kenapa aku jadi mudah sekali mengeluarkan air mata yang membuatku terlihat sangat lemah.
Aku turun dari ranjang dan menghampiri jendela yang berada di sisi barat ranjang yang ternyata tidak dikunci padahal niat awalku adalah melihat kebun yang berada di balik jendela tersebut kesempatan ini tidak kuabaikan begitu saja,aku pun melompat keluar jendela dan mengendap-endap karena banyak sekali anak buah Vincent yang berjaga di sekitar rumah mewah itu.
Saat ini tujuanku hanya satu yaitu air terjun Laras adikku tercinta,aku berlari menembus hutan belukar guna menemuinya tak kupedulikan pakaian ku yang menjadi lusuh dan kotor,memang sebelum aku memasuki area hutan aku melalui perkampungan penduduk terlebih dahulu dan bertemu beberapa orang tetapi nampaknya mereka tau tentang penderitaanku jadi tadi mereka memberikan dukungan kepadaku walaupun lewat kata-kata dan berjanji tidak akan memberitahu kepada penjajah itu bahwa telah melihatku,aku merasa sangat senang dan beruntung bertemu dengan mereka.
Setelah berlari cukup jauh kedalam hutan dengan bertelanjang kaki dan membuat kaki penuh luka akhirnya aku telah sampai di tempat terindah bagi ku.
Tempat yang kutemukan satu setengah tahun yang lalu ketika aku sedang teringat akan Laras yang ada dalam mimpiku semalaman.
"Dek maaf mas gak ngasih tau kamu sebelumnya,mas sekarang udah nikah sama Vincent,mas harap kamu gak hiks.. marah sama mas hiks... karena ngambil Vincent dari-hiks.. kamu"aku gak tau mau ngomong apa lagi sebetulnya dari dulu juga Laras gak pernah setuju sama perjodohannya dengan Vincent sewaktu dia masih hidup.
"Sebenernya mas juga gak mau dek bagaimana pun mas masih normal dan pengen menikah sama perempuan yang cantik dan baik seperti kamu,tapi Bapak memaksa mas untuk menikah dengan penjajah kejam itu yang selalu menyiksa mas bahkan sebelum mas menjadi istrinya,tadi sewaktu dia pulang bekerja dari memperbudak warga dia-hiks.. membuat hati mas benar-benar hancur dengan membawa kedua hiks.. temannya Ajeng hiks..."aku bahkan tak sanggup menyebutkan nama kedua teman Ajeng mengingatnya membuat hatiku menambah perih luka yang telah ditorehkan Vincent.
"Untung aja tadi pas mas tidur di kamar tamu mas nemuin jendela yang gak kekunci jadi mas kesini,mas kangen sama kamu dek-hiks..."dan setelahnya ku gunakan tempat itu sebagai saksi ku menangisi yang lagi-lagi nasipku yang menyedihkan.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Poor Live
عشوائيberlatar masa kolonial Belanda pemaksaan yang menyiksa penghianatan dan siksaan tiada henti bahkan sampai meninggalkan Dunia akan kah Fajar mampu menerima takdir hidupnya yang menyedihkan