Home

3.8K 322 80
                                    

Pagi ini berbeda dari hari-hari sebelumnya, rumah ini lebih ramai dengan hilir mudiknya tentara anak buah Vincent.

"Mas kenapa banyak sekali tentara di dalam rumah? "

Semenjak kami kembali hubungan kami pun berubah menjadi lebih hangat sewajarnya pasangan pada umumnya.

"Aku ingin lebih dekat dengan mereka"Fajar hanya tersenyum lembut lalu mengusap lengan kokoh suaminya.

.
.
.
||||
.
.
.

Tak terasa waktu telah banyak banyak berlalu. Vincent terlihat sangat gugup saat ini, bagaimana tidak ini adalah kelahiran anak pertama nya, tentu berbagai pikiran berkecamuk di otaknya.

Kurang lebih tiga jam akhirnya terdengar suara yang sangat indah di telinganya. Tak lama pintu kayu itu terbuka dengan mbok Jum terlihat membawa buntalan yang diselimuti kain.

"Tuan, selamat anak tuan laki-laki"mbok Jum menyerahkan buntalan itu kepada Vincent.

"Louis Endresbrug"ucap Vincent saat menerima buntalan itu dan nampaklah seorang bayi laki-laki tampan disana.

Perlahan Vincent membawa kakinya memasuki ruangan tempat istrinya bersalin dan menemukan Fajar yang tertidur dengan damainya, wajahnya masih dihiasi peluh, dia terlihat sangat lemah sekarang.

Perlahan Vincent menyingkirkan helaian rambut halus yang menutupi dahi Fajar.

"Terimakasih dan maaf"Vincent mencium kening Fajar lembut.

Seakan mengerti apa yang dilakukan Vincent, dahi Fajar mengernyit pelan. Vincent pergi lalu menutup pintu perlahan, setelah sampai dikamar Vincent meletakkan Louis di ranjang dan ikut terlelap, hari ini sungguh melelahkan.
.
.
.
.

Fajar membuka matanya perlahan, dia mencoba menggerakkan kaki nya menuruni ranjang namun rasa sakit pada tubuhnya membuat dia berhenti.

"Nyonya sudah sadar?"Fajar hanya menatap sekilas pada mbok Jum.

"Ini silahkan diminum nyonya, ini bisa membantu proses penyembuhan setelah melahirkan"Fajar hanya diam menerima gelas yang berisi jamu bewarna hitam.

"Diminum nyonya ini baik bagi ibu yang baru melahirkan, supaya asi nya lancar"Fajar mengangguk lalu meminum dalam sekali teguk.

"Mbok dimana bayi ku?"tanya Fajar setelah menetralkan lidahnya karena rasa pahit.

"Aden Lues ada sama tuan sedang tidur-eh maaf nyonya maksud mbok Lo-Lu.. Is"

"Gak papa mbok, panggil terserah mbok aja, lagian aku belum tahu namanya"

Dengan dipapah mbok Jum, Fajar sampai dikamarnya dan Vincent.

"Mbok tinggal ya nyonya"

"Iya mbok"

Fajar mendudukkan dirinya di samping anaknya yang berada di tengah-tengah antara dirinya dan Vincent. Anaknya sungguh tampan sepertinya gen Vincent sangat berpengaruh disana.

Perlahan Fajar menidurkan tubuhnya menghadap anaknya, anaknya penantian panjangnya selama sembilan bulan akhirnya telah lahir kedunia dan bisa melihatnya, dia sangat bahagia.

"Aaa.. Aaa.. "anaknya menangis Fajar terkejut dan bingung apa yang harus dilakukan namun di saat seperti ini dia mengikuti instingnya dengan mendekatkan anaknya pada dada, dan terbukti anaknya berhenti menangis.

Sekarang anaknya sedang menyedot asi di dalam dadanya yang bahkan baru dia ketahui ada, perlahan mata anaknya terbuka, dia memiliki mata cokelat yang indah.

Diusap lembut pipi gembul anaknya yang tengah sibuk menyedot asi. Tanpa diketahui Fajar, Vincent melihat semuanya sejak Louis menangis dan tindakan Fajar membuatnya tersentuh dan semakin sadar bahwa telah berulang kali dia menyakiti hati lembut itu.

The Poor LiveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang