Sebuah pertemuan

20.5K 243 80
                                    

Kriiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiing...........

Hosh...hosh...hosh... "Mati aku telat... Jangan ditutup dulu paaaaaaaak..." Teriak ku sambil berlari mendekati gerbang sekolah.

BRUUUUUKK

"Adooooooh," Pekik ku bareng seseorang disebelahku, "Koe ora popo?" (kamu gak papa?)  tanya nya sambil mengelus jidatnya yang terjedut ke gerbang sekolah.

"Gak papa gundulmu!!...sakit ni kepalaku, kejedot pintu," Kataku sambil mengelus jidatku yang nyut nyutan rasanya. Lelaki di depanku hanya nyengir kuda dan masih terlihat kesakitan.

"Aduuuuh gimana nih telat...pelajaran pertama Biologi lagi, mati aku," Gerutuku sambil menacak-acak rambutku yang sudah mulai panjang.

"Wes to...tenang aja, gak bakal dimakan kog sama gurunya," katanya sambil nyengir kuda lagi. "Sembarangan kamu"-kataku sambil ku pukul dengan buku biologi yang lumayan tebal-"Biologi pelajaran favoritku, dan hari ini giliranku presentasi."

"Laah arep kepiye meneh?" (Lah mau gimana lagi?)  "kan udah terlanjur telat gini, ikut aku yok." Sambil menarik tanganku, aku hanya diam dan mengekor dibelakangnya karena tanganku ditarik oleh nya.

"Woiii...lepas, aku bisa jalan sendiri kali, aku udu wedus (aku bukan kambing) , main tarik tarik aja," kataku sebal.

"Eeeh S-sorry..." katanya sambil melepas tanganya.

Aku juga masih belum ngerti kita mau kemana, yang jelas ini masih dilingkungan sekolah, dan lelaki itu berhenti di salah satu kantin dipojokan sekolah. Lelaki itu duduk disalah satu kursi kosong di pojok kantin, dan dia mengisyaratkan kepadaku untuk duduk di depanya, aku hanya mengangguk mengikuti isyaratnya.

"Ngapain kesini? nanti ketahuan guru kita bisa di hukum lho," kataku padanya.

"Tenang aja, gak ada sejarahnya guru kesini...aku sering kog nongkrong disini kalo telat gini hahaha," katanya sambil cengengesan.

"Ooo jadi kamu sering telat to, pantes."

"Ooo ora...kadang kadang aja kok... mmm mau makan apa? kamu belum sarapan kan?" Tanyanya sambil membolak balikan kertas menu.

"Oia...jeneng mu sopo?," (Oia...nama mu siapa?) katanya sambil mengulurkan tanganya.

"Aku Bima, kamu?" kataku sambil menjabat tanganya.

"Kenalkan aku Mahesa, Mahesa Suryopratomo," jawabnya sambil melempar senyum manisnya.

Akh...apa? senyum manis? tidak tidak...dia cowo dan aku juga cowo. Hmmmm tapi emang ku akui, senyumnya manis. Baru kali ini aku memperhatikan senyuman seorang cowo. Mahesa Suryopratomo, yang terlintas di otak ku saat ini adalah Lelaki ini begitu menawan, tingginya sekitar 170cm, kulitnya hitam manis, kumis tipis menghiasi bibirnya, lenganya berotot dan...terlihat sempurna.

"Bim...bima...bima.." kata nya membuyarkan lamunanku.

"Akh....i-iya kenapa?" kataku terbata karena kaget.

"Kamu ngapain bengong gitu?"

"Hmm...gak kenapa-kenapa kok" kataku malu-malu.

"Pagi-pagi kok udah ngelamun aja."

Aku cuma bisa terdiam, tertunduk malu karena ketahuan lagi melamun. "Semoga dia tidak tau kalau aku lagi liatin dia," kataku dalam hati.

"Mau makan apa kamu bim?" katanya sambil menyodorkan kertas menu padaku.

"Hmm apa ya? kamu makan apa?" kataku balik bertanya.

"Aku roti bakar coklat sama milo," Jawabnya singkat.

Bima SamuderaWhere stories live. Discover now