Episode satu: Genesis

66 1 0
                                    

Kisah yang akan kuceritakan ini adalah kisah tentang mereka yang kita sebut dewa. Dengarkanlah dengan sungguh-sungguh, karena inilah kisah yang sebenarnya...

Dahulu kala, di masa sebelum adanya gagasan dan pemikiran, hanya ada sebuah 'bola' dimana semuanya tercampur, saling tumpang tindih dan tak berbentuk. Karena tak ada pembanding, semua definisi hanyalah 'bola' itu. 'Bola' itulah besar, dan juga kecil. 'Bola' itulah gelap, juga terang. 'Bola' itulah segalanya dan juga bukan apapun.

Setelah ratusan juta tahun berlalu, 'bola' itu mulai tumbuh, dan akhirnya dua bentuk kekuatan perlahan mengambil rupa. Bersamaan dengan perkembangannya, kekuatan ini mulai membentuk kesadaran atas keberadaan dan ego masing-masing, dan merekapun terbagi menjadi terang dan gelap. Terang kemudian mengambil rupa seorang wanita dan menamai dirinya Einhasad. Gelap berwujud seorang pria dan memanggil dirinya sendiri Gran Kain. Keduanya menandai awal dari seluruh alam semesta dan semua hal yang kita kenal saat ini.

Einhasad dan Gran Kain menyatukan kekuatan mereka untuk membagi 'bola' tadi. Akibatnya, 'bola' itu terpecah. Beberapa pecahannya terangkat menjadi langit, sementara beberapa terjatuh menjadi bumi. Diantaranya, terciptalah air, dan di beberapa tempat, bumi terangkat dan membentuk daratan.

Roh 'bola' yang bernama Ether juga terserak saat 'bola' terpecah. Hal ini menciptakan berbagai bentuk hewan dan tumbuhan. 'Genesis creatures' pun lahir dari roh ini, dan 'giants' adalah yang terbaik diantara semua bentuk kehidupan. Mereka dikenal sebagai 'the wise ones' karena kepandaiannya sebaik kekuatan fisiknya. Para 'giants' berjanji untuk setia, beriman pada Einhasad dan Gran Kain, sebagai penghormatan atas upaya kedua dewa tersebut dalam menciptakan mereka juga dunia tempat mereka tinggal. Einhasad dan Gran Kain merasa puas atas perilaku para 'giants' dan menunjuk mereka sebagai pemimpin dari segala mahluk hidup. Ini adalah masa sebelum kematian dan surga yang sesungguhnya ada.

Dari Einhasad dan Gran Kain lahirlah dewa lainnya. Lima yang pertama diberi kekuasaan atas bumi. Sang putri tertua, Shilen, bertugas atas air. Sang putra tertua, Pa'agrio, menguasai api. Sementara itu putri kedua, Maphr berkuasa atas tanah. Putra kedua, Sayha, menjadi penguasa udara. Dan untuk si bungsu, Eva, tak ada lagi elemen yang tersisa, sehingga ia menciptakan puisi dan musik. Saat yang lain sibuk dengan tanggung jawab masing-masing, Eva menulis puisi dan menggubahnya menjadi lagu. Begitulah jaman para dewa dimulai, di mana tidak ada tempat di bumi yang tak dipelihara oleh para dewa.



History of Lineage IITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang