Hanya serbuan nyala api yang membara menghujani merekalah yang membuat para 'giant' sadar betapa bodohnya kesalahan yang telah mereka lakukan. Mereka menggapai langit dengan kekuatan gabungan mereka untuk menghalau datangnya murka Einhasad bersama 'Hammer of Despair'. Namun, bahkan dengan kekuatan para 'giant', arah jatuhnya palu hanya bergeser sedikit dan tetap berdampak pada kehancuran kota mereka saat palu kembali terayun.
Satu entakan sudah cukup untuk menghancurkan kota terbesar di atas bumi. Tidak terhitung banyaknya 'giant' dan mahluk lainnya yang tergencet dan hancur. Lubang besar tercetak di permukaan bumi, bersama dengan gelombang besar yang menyapu permukaannya. Pada akhirnya, hampir semua 'giant' binasa.
Mereka yang selamat melarikan diri ke timur untuk menghindar dari murka Einhasad. Rute yang mereka ambil bersebelahan dengan rute yang dilalui Shilen di awal pelariannya. Einhasad terus mengejar mereka dan membakar habis para 'giant' satu per satu dengan panah halilintarnya. Pelarian yang tersisa pun gemetar ketakutan sambil memanjatkan doa pada Gran Kain.
"O Gran Kain, Gran Kain yang perkasa! Kami sadar, kami telah tersesat. Hanya engkau yang dapat membendung amarah dan murka Einhasad. Janganlah engkau biarkan kami, yang lahir di tempat yang sama denganmu, mahluk yang paling kuat dan bijaksana di muka bumi, lenyap tertelan berangnya yang menyala-nyala,"
Tiba-tiba Gran Kain merasa iba mendengar tangisan mereka. Ia merasa para 'giant' sudah cukup menderita karena hukuman yang diberikan Einhasad atas dosa mereka. Ia lalu memanggil air dari kedalaman yang dingin dan gelap samudera raya di selatan, menggunakannya untuk merintangi jalan Einhasad.
Diliputi kemarahan yang menjadi, Einhasad berseru "Apa-apaan ini?! Siapa yang berani menghalangiku?! Eva, putri tercintaku, singkirkan air yang menghalangi jalanku sekarang juga atau bersiaplah untuk mengikuti takdir kakakmu,"
Eva takut pada Einhasad, sehingga ia segera mengembalikan air itu ke dalam samudera. Einhasad pun kembali melanjutkan pengejarannya, membunuh para 'giant' yang terlihat satu per satu. Kembali para 'giant' berseru pada Gran Kain.
"O Gran Kain! Yang paling perkasa diantara yang perkasa! Einhasad terus mengejar kami, sungguh-sungguh bertekad untuk memusnahkan kami! Kami memohon kepadamu, tolong, berbelas kasihanlah dan selamatkan kami!"
Gran Kain lalu mengangkat tanah tempat para 'giant' berpijak. Tebing yang tinggi dan curam pun menghalangi pengejaran Einhasad. Dengan gusar, ia berteriak. "Maphr, putriku yang terkasih! Siapa yang berani menghalangiku?! Kembalikan tanah ini pada tempat awalnya sekarang juga, atau bersiaplah menyusul kakakmu,"
Ketakutan atas pernyataan itu, Maphr mencoba untuk mengembalikan letak tanah itu, tapi Gran Kain menghentikannya.
"Einhasad, mengapa engkau tidak juga berhenti? Seluruh penjuru tanah ini sudah merasakan amarahmu dan rebah dihadapan murkamu. Para 'giant' yang bijaksana namun dungu ini sudah menyadari kesalahannya, sampai ke sumsum mereka. Lihatlah! Bangsa yang agung dan mulia, yang pernah berkuasa atas bumi dan segala isinya, kinibersembunyi dalam celah sempit dan gemetar ketakutan sembari mencari cara untuk menghindari murkamu! Tidak lagi mereka mampu untuk menantang para dewa. Tempat ini akan menjadi penjara bagi mereka, sampai pada akhir masa. Redam amarahmu, dendammu sudah terpenuhi,"
Einhasad terus mengamuk, tapi ia tidak dapat menepis permintaan Gran Kain karena ia memiliki kekuatan yang setara dengannya. Ia akhirnya memutuskan, sesuai dengan apa yang dikatakan Gran Kain, bahwa lebih baik baginya untuk meninggalkan para 'giant' di celah sempit dan tandus itu untuk selamanya menyesali dosa mereka, daripada membinasakan mereka semua saat itu juga. Ia pun mengakhiri perburuannya dan kembali ke kediamannya.
Sejak saat itu, Einhasad jarang turut campur tangan dengan apa yang terjadi di bumi karena ia merasa sangat kecewa pada mahluk-mahluknya. Gran Kain juga setuju untuk tidak lagi menampakkan dirinya di bumi. Masa para dewa pun berakhir...
KAMU SEDANG MEMBACA
History of Lineage II
FantasyHalo teman-teman.. berhubung karena aku butuh latihan untuk mengalihbahasakan cerita, maka kali ini aku akan mencoba untuk menerjemahkan kisah-kisah yang menjadi latar belakang cerita dari game online berjudul Lineage II (yang merupakan salah satu g...