Chapter 9 : All is Untrue

111 7 0
                                    

_____________________

"HAPPY READING"

______________________

penyesalan selalu datang terakhir.

harapan ingin kembali tak akan bisa.

emosilah yang terkadang mengusai manusia.

"Hyung aku melakukan tindakan yang salah"

____________________

Apartement itu begitu sepi seperti biasanya.

Seakan tak ada seseorang pun tinggal disana.

Tapi ada seseorang namja sedang bebaring di ranjangnya sambil memegang sebuah foto dirinya bersama ibunya.

"eomma" lirih seorang namja sambil menatap foto itu.

Lama dia terdiam.

Entah apa yang membuatnya terdiam.

Dia duduk lalu memasukkan foto itu kesaku celananya.

"aku harus menemuinya" ucapnya.

Dia pun bergegas bersiap - siap untuk menuju tempat tinggal orang tuanya.

Dia tersenyum melihat pantulan dirinya di kaca di depannya.

"kau tampak kurus,V" ucapnya.

"kajja" ucapnya pada dirinya sendiri dan berjalan keluar menuju tempat tinggal orang tuanya.

Dia berjalan keluar apartementnya.

"Seperti biasa, sepi" ucapnya melihat sekeliling area apartementnya itu.

Setelah beberapa menit berjalan menyusuri trotoar menuju rumah orang tuanya,dia akhirnya sampai.

Rumah itu terlihat sepi seperti terakhir dia tinggalkan.

Keadaannya masih seperti biasanya.

"Hah" helanya.

Dia pun membuka pintu rumah itu.

"angka nya masih itu" ucapnya

Dia lalu masuk tanpa suara.

Seperti biasa saat masuk bau alkohol tercium dimana - mana.

Dia hanya tersenyum seakan terbiasa dengan ini semua.

Dia berjalan kedapur tak mendapati ibunya lalu dia mencari setiap ruangan di lantai bawah, tiba - tiba...

"wanita tak berguna..." suara itu berasal dari lantai atas kamar kedua orang tuanya.

V terdiam.

Tangannya langsung mengempal hingga buku - buku tangannya terlihat memutih.

Dengan perlahan dia menaiki tangga.

Kamar orang tuanya terhilat terbuka sedikit.

Dengan diam V menatap kegiatan ayahnya.

Perlahan tatapan itu pum menajam perlakuan ayahnya.

"wanita sialan" makinya memukul istrinya membabibuta.

Berkali - kali ayahnya menginjak tubuh ringkih perempuan paruh baya itu.

Walau perempuan itu terisak, lelaki yang menjadi suaminya itu tak memperdulikan isakan istrinnya itu.

The Most Beautiful In LifeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang