_______________
"HAPPY READING"
______________________
Cahaya yang bersinar terang kini hilang.
hanya kegelapan yang menyelimuti walau bayangan cahaya itu masih ada.
Cahaya itu semakin kecil dan mulai meredup.
"Tepatilah janji mu, hyung"
----------------------
"apa dia bisa disembuhkan dok?" tanya V lirih.
"kalau saja penangannya dari awal ada kemungkin untuk sembuh lebih cepat, saat ini dia sudah melalui masa kritis, namun dia koma karena beberapa orang pentingnya telah rusak dan dia mengalami pendarahan yang sangat banyak"
"saya O dok, ambil darah saya?" ucap Suga
"kami sudah memberi dia beberapa kantong darah dan saat ini, namun untuk pencangkokkan hati dan ginjal kami belum mendapat donoran" ucap Dokter itu.
"aku mohon usahakan yang terbaik aku akan membayar berapa pun rumah sakit ini minta" ucap Jhope.
"baiklah"
"apa kami bisa...?" Tanya Jimin
"silahkan"
Mereka pun memasuki ruangan UDG.
Mereka terpaku melihat tubuh Jin semakin kurus mereka baru menyadari keadaan Jin saat itu.
Lingkaran matanya, pipi yang semakin tirus.
"ya Jin hyung apa kau tak mau Humburger?" Ucap Jhope sambil terisak Jhope menatap sendu Jin yang terbaring lemah dengan alat bantu yang begitu banyak.
Mereka menangis dalam diam mendengar ucapan Jhope.
------------------
"pagi Jin hyung, apa kau mau humburger?" tanya Jhope lagi
"ya sudahlah di tak mau sebaiknya aku yang memakannya" ucap V
"ya tidak bisa begitu kalau dia tak mau aku yang harus memakannya" ucap Jhope
"tak bisakah kalian diam" tegur Suga datar.
"Cola.... Cola dimana?" tanya JHope
"biasanya Jin hyung akan bilang di dalam kulkas" ucap Jhope terdiam menatap kulkas di ruangan VIP itu.
Jimin menangis menutup mulutnya.
"aku kangen ramen buatan Jin hyung" ucap V menahan air matanya menatap keluar jendela rumah sakit itu.
"yahhh semalam dia makan snack lumayan banyak" ucap Suga.
"tapi kenapa tak kau habiskan hyung?" tanya Suga ke pada Jin.
Jungkook menatap miris kearah Jin.
"dia tak menjawab" lirih Jungkook sambil terisak.
"hyung bila kau tak bangun siapa yang akan membelikan kami Humburger lagi" ucap Rapmon sambil tersenyum walau air mata sudah di pelupuk mata, dia tetap mencoba menahannya.
"ahh ini membosankan betulkan" celetuk V
"kenapa kita tak menari seperti biasa" ucap V
V lalu terduduk memeluk kakinya dan terisak.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Most Beautiful In Life
Fiksi PenggemarKebersamaan membuat mereka saling terikat satu sama lain. Tak peduli seberapa kesalahan yang telah di perbuat asalkan selalu bersama semua akan baik - baik saja. Namun siapa sangka kebersamaan itu akan berakhir dengan cepat dan tragis. This story ab...