Aku baru saja pulang dari latihan sepak bola bersama teman semasa sekolahku dulu. Kami bertemu kembali setelah lima tahun diriku disibukkan oleh konser tour, menggarap lagu, interview, show dan segala sesuatu yang berhubungan dengan dunia hiburan. Aku, Louis Tomlinson, salah satu member One Direction merasa beruntung karena dapat melakukan aktivitas normal layaknya orang-orang lainnya. Aku bisa merasakan kembali berdiam diri di dalam rumah, duduk santai di depan televisi tanpa ada ribuan kilatan cahaya kamera yang merekam setiap aktivitas yang aku lakukan.
Aku selalu menunggu saat-saat seperti ini, jauh dari dunia hiburan dengan segala kepenatan yang ada, berkumpul kembali dengan keluarga dan jika aku mau, aku bisa melakukan hal gila seperti apa yang aku lakukan sebelum aku ikut ajang pencarian bakat itu dan memiliki nama besar di berbagai belahan dunia. Hal gila yang aku lakukan bersama teman semasa sekolahku dulu akan aku lakukan di liburan musim panas kali ini. Ini akan menjadi saat-saat menyenangkan dalam hidupku.
Disela alunan musik dalam mobil, terdengar nada dering telepon berbunyi. Aku mengambil ponsel yang berada di dashboard dan melihat nama yang tertera dalam layar ternyata adalah ibuku.
"Halo Mom, ada apa?"
"Kau sedang ada dimana?"
"Aku sedang dalam perjalanan rumah. Ada apa?" tanyaku mengulang pertanyaannya.
"Kalau begitu cepatlah, ada yang ingin Dad bicarakan padamu."
Aku mengerutkan kening, penasaran. Lantas menginjak pedal gas, aku mempercepat laju mobil hingga sampai ke rumah. Aku membuka pintunya dan berjalan mencari ibu dan ayahku berada. Hingga terdengar suara teriakkan ibu dari arah halaman belakang, aku pun menghampirinya.
Tampak disana ayah dan ibu tengah duduk di kursi taman dengan dua cangkir teh hangat di atas meja bundar. Ketika tatapan ibu jatuh padaku, ia menyuruhku untuk ikut bergabung dengan mereka. Aku pun duduk ditengah-tengah mereka. Ayah yang awalnya sedang membaca koran kini melipat koran tersebut dan disimpan di atas meja, setelah itu ia berdehem membuka pembicaraan.
"Kami sudah memutuskan untuk berlibur ke Dallas, Fort Worth," beritahu ayah sambil melirik ibu dengan senang.
Aku yang mendengarnya ikut senang, walaupun aku baru saja ada di rumah dan bertemu mereka. Tapi tak apa, aku membiarkan mereka berlibur berdua mengingat ibu baru saja menikah dengan ayah.
Dia, ayah tiriku.
"Sounds good. Texas bukan pilihan yang buruk, kuharap kalian menikmati liburan disana," balasku ikut senang, namun reaksi yang mereka hanya menatapku dengan kebingungan.
"Jika kalian memikirkan tentang Lottie, Phoebe dan Daisy. Tenang saja aku akan menjaga mereka. Lagipula aku juga sedang beristirahat dari band," beritahuku menebak apa yang mungkin mereka khawatirkan.
Tapi mereka malah saling tatap membuatku ikut kebingungan sebelum ayah menjelaskan, "Maksud Dad, kita semua akan ke Texas. Mom, Dad, kau, Lottie, Poebe dan Daisy."
Apa aku tidak salah dengar? Aku akan ke Texas? Ini di luar dugaanku. Aku kira hanya mereka berdua yang akan pergi jadi aku bisa menghabiskan waktu di rumah dan bersenang-senang bersama teman-teman. Nyatanya mereka juga membawaku dan ketiga adikku? Tidak bisa, aku tidak akan ikut mereka. Lagipula besok malam aku ada janji dengan Conrad, kami akan mengadakan pesta.
"Tapi Mom, aku baru saja ada di rumah dan aku juga masih ingin menghabiskan waktu disini. Tidak, aku tidak akan ikut," tolakku.
"Tapi Lou, disana ada teman baik ibumu dan apa kau lupa dengan Eleanor?"
Mendengar nama itu membuatku kembali ingat ke masa-masa saat aku belum menjadi siapa-siapa di dunia hiburan. Eleanor Calder, gadis Texas yang memiliki kulit bersih kecokelatan disertai rambut lurus yang indah. Gadis yang aku tinggalkan karena harus pindah ke Inggris setelah ibu berpisah dengan ayah kandungku.
KAMU SEDANG MEMBACA
Summer Time
FanfictionIni kisah seorang Eleanor Calder yang ingin memanfaatkan waktu liburan di musim panas. Berkumpul dengan keluarga dan sahabatnya. Ia tidak ingin waktu liburan musim panas kali ini di sia-siakan begitu saja, apalagi mengingat dirinya selalu disibukkan...